Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Sebut Aktivitas Kapal di Sekitar Lokasi Putusnya Kabel Optik Cukup Tinggi 

MERAUKE– General Manager Wilayah Telkom Papua Antonius J. Sritomo menyebut bahwa aktivitas kapal sandar atau berlabuh di daerah sekitar poutusnya kapal optik atau kabel laut (SSKL) milik Telkom  yang berjarak 138 Km dari Merauke menuju Timika merupakan daerah padat kapal yang sering sandar. Karenanya, dari beberapa kali kabel optik tersebut putus, hanya di sekitar daerah-daerah tersebut.

  ‘’ Rute kabel laut ini melalui  daerah-daerah yang kalau kita lihat sejarah kapal sandar cukup tinggi atau padat di daerah-daerah itu. Kami sudah berupaya  dengan mengoperasikan kapal patroli dan sudah bekerja sama dengan Lantamal untuk selalu melakukan patroli di rute kabel tersebut. Patroli itu memang sangat jauh dari bibir pantai  ke areal lintasan sekitar 300 kilo dan jadwalnya  12 kali dalam sebulan dimana dan sekali patroli butuh 3 hari,’’ kata GM Witel Papua Antonius J. Sritomo, lewat telpon selulernya, Rabu (10/01/2024).

Baca Juga :  Tersinggung, Oknum Buruh Bunuh Istrinya

  Antonius J Sritomo memperkirakan bahwa kabel optik di areal sekitar 138 Km dengan kedlaaman 42 meter itu putus karena lego jangkar kapal. ‘’Ini baru perkiraan, karena kita belum lihat secara langsung. Tapi pastinya nanti saat kabel diangkat dan diperbaiki,’’ jelasnya.

   Menurutnya, kabel optik tersebut sebenarnya sudah sangat baik perlindungannya. Namun dibandingkan dengan jangkar kapal, jika kabel tersebut ditarik maka akan tetap mengalami gangguan.

‘’Kalau ditarik jangkar kapal yang menggunakan mesin, meskipun kabel itutidak putus tapi kalau bengkok ekstrim, maka tetap akan mengalami gangguan seperti yang terjadi sekarang. Karena bengkok ekstrim merusak kabel optik,’’ jelasnya.

MERAUKE– General Manager Wilayah Telkom Papua Antonius J. Sritomo menyebut bahwa aktivitas kapal sandar atau berlabuh di daerah sekitar poutusnya kapal optik atau kabel laut (SSKL) milik Telkom  yang berjarak 138 Km dari Merauke menuju Timika merupakan daerah padat kapal yang sering sandar. Karenanya, dari beberapa kali kabel optik tersebut putus, hanya di sekitar daerah-daerah tersebut.

  ‘’ Rute kabel laut ini melalui  daerah-daerah yang kalau kita lihat sejarah kapal sandar cukup tinggi atau padat di daerah-daerah itu. Kami sudah berupaya  dengan mengoperasikan kapal patroli dan sudah bekerja sama dengan Lantamal untuk selalu melakukan patroli di rute kabel tersebut. Patroli itu memang sangat jauh dari bibir pantai  ke areal lintasan sekitar 300 kilo dan jadwalnya  12 kali dalam sebulan dimana dan sekali patroli butuh 3 hari,’’ kata GM Witel Papua Antonius J. Sritomo, lewat telpon selulernya, Rabu (10/01/2024).

Baca Juga :  Sinkronkan Program Pemberantasan Stunting

  Antonius J Sritomo memperkirakan bahwa kabel optik di areal sekitar 138 Km dengan kedlaaman 42 meter itu putus karena lego jangkar kapal. ‘’Ini baru perkiraan, karena kita belum lihat secara langsung. Tapi pastinya nanti saat kabel diangkat dan diperbaiki,’’ jelasnya.

   Menurutnya, kabel optik tersebut sebenarnya sudah sangat baik perlindungannya. Namun dibandingkan dengan jangkar kapal, jika kabel tersebut ditarik maka akan tetap mengalami gangguan.

‘’Kalau ditarik jangkar kapal yang menggunakan mesin, meskipun kabel itutidak putus tapi kalau bengkok ekstrim, maka tetap akan mengalami gangguan seperti yang terjadi sekarang. Karena bengkok ekstrim merusak kabel optik,’’ jelasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya