Friday, June 13, 2025
24.7 C
Jayapura

Pro Kontra, Sosialisasi Rencana Ibukota Kabupaten di Kimaam Deadlock 

MERAUKE– Sosialisi rencana ibukota Kabupaten Merauke di Kimaam yang digagas oleh anggota DPRP Papua Selatan asal wilayah daerahg pemilihan II Papua Selatan Moses Kaibu dan Dominikus Ulukyanan berjalan deadlock. Sesuai jadwal, kegiatan yang akan berlangsung sampai pukul  13.00 WIT itu harus diakhiri lebih awal karena terjadi perdebatan diantara sesama peserta sosialisasi.

Pro kontra terhadap rencana tersebut. Situasi sempat memanas, antara pro dan kontra. Untungnya, kedua belah pihak baik yang pro maupun yang kontra bisa menahan diri karena saling mengingatkan antara satu dengan lainnya.    

   Moses Kaibu yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRP Papua Selatan itu mengatakan bahwa dengan adanya pemekaran Provinsi Papua Selatan yang secara UU Otonomi Daerah  belum memenuhi syarat untuk terbentuk sebuah  provinsi, sehingga mau tidak mau kedepan Kota Merauke yang sudah diusulkan 20 tahun suatu saat akan dimekarkan menjadi  sebuah DOB.

Baca Juga :  Kejati Papua Siap Amankan PSN, OPD Diminta Siapkan Data 

‘’Nah, ketika Kota Merauke  itu hadir, maka otomatis ibukota Kabupaten Merauke ini akan pindah. Tapi pindahnya kemana, ini yang sebenarnya akan kita bicarakan bersama seluruh warga terutama mahasiswa dan pemuda dari  Kimaam. Tapi, kita belum diskusi sudah terjadi pro dan kontra dan sepertinya tidak bisa dilanjutkan,’’ katanya.

  Sebenarnya, kata Moses Kaibu, setiap pembangunan pasti ada sisi negatif dan sisi positif. Sehingga keduanya sisi ini yang akan dibicarakan bersama namun belum masuk dalam diskusi sudah terjadi penolakan. ‘’Ini sebenarnya kami hanya fasilitasi dan tadi ada yang minta nanti dilanjutkan. Tapi, karena sudah ada penolakan, saya tidak mau fasilitasi lagi,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Dandim 1707/Merauke dan Kabulog  Tinjau Penggilingan Beras 

MERAUKE– Sosialisi rencana ibukota Kabupaten Merauke di Kimaam yang digagas oleh anggota DPRP Papua Selatan asal wilayah daerahg pemilihan II Papua Selatan Moses Kaibu dan Dominikus Ulukyanan berjalan deadlock. Sesuai jadwal, kegiatan yang akan berlangsung sampai pukul  13.00 WIT itu harus diakhiri lebih awal karena terjadi perdebatan diantara sesama peserta sosialisasi.

Pro kontra terhadap rencana tersebut. Situasi sempat memanas, antara pro dan kontra. Untungnya, kedua belah pihak baik yang pro maupun yang kontra bisa menahan diri karena saling mengingatkan antara satu dengan lainnya.    

   Moses Kaibu yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRP Papua Selatan itu mengatakan bahwa dengan adanya pemekaran Provinsi Papua Selatan yang secara UU Otonomi Daerah  belum memenuhi syarat untuk terbentuk sebuah  provinsi, sehingga mau tidak mau kedepan Kota Merauke yang sudah diusulkan 20 tahun suatu saat akan dimekarkan menjadi  sebuah DOB.

Baca Juga :  90 Personel Kodim Merauke Naik Pangkat

‘’Nah, ketika Kota Merauke  itu hadir, maka otomatis ibukota Kabupaten Merauke ini akan pindah. Tapi pindahnya kemana, ini yang sebenarnya akan kita bicarakan bersama seluruh warga terutama mahasiswa dan pemuda dari  Kimaam. Tapi, kita belum diskusi sudah terjadi pro dan kontra dan sepertinya tidak bisa dilanjutkan,’’ katanya.

  Sebenarnya, kata Moses Kaibu, setiap pembangunan pasti ada sisi negatif dan sisi positif. Sehingga keduanya sisi ini yang akan dibicarakan bersama namun belum masuk dalam diskusi sudah terjadi penolakan. ‘’Ini sebenarnya kami hanya fasilitasi dan tadi ada yang minta nanti dilanjutkan. Tapi, karena sudah ada penolakan, saya tidak mau fasilitasi lagi,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Lima Bacalon Daftar di DPW PSI PPS

Berita Terbaru

Artikel Lainnya