Friday, April 26, 2024
25.7 C
Jayapura

Pengungsi Pilih Tinggal di Keluarga dan Panguyuban

Sejumlah pengungsi dari Wamena  yang tiba di Bandara Merauke. Pengungsi yang sempat ditampung di GOR Hiad Sai ini, akhirnya tinggal di keluarga dan paguyuban. (FOTO : Sulo/Cepos)

MERAUKE-Meski pemerintah Kabupaten  Merauke menyediakan Gedung Olahraga (GOR) Hiad Sai  untuk menampung  200  korban kerusuhan  Wamena yang datang mengungsi   ke Merauke, namun para   pengungsi  tersebut lebih memilih tinggi di   keluarga, sahabat   maupun  panguyuban  masing-masing  sesuai asal daerah dari para pengungsi  tersebut.  

    “Seluruh  pengungsi  yang  datang kemarin  itu sudah  tinggal di  keluarga, kerabat  maupun panguyuban  masing-masing,’’ kata  Kepala Dinas Sosial Kabupaten Merauke  Herman Gebze, ketika   ditemui, Rabu (2/10). 

  Menurut Herman, sebenarnya pihaknya menyiapkan    tempat dan konsumsi  bagi  mereka. Tapi karena mereka   sudah  tinggal di keluarga atau panguyuban  masing-masing sehingga menjadi tanggung  jawab  dari keluarga  maupun  panguyuban dimana pengungsi  tersebut  tinggal.

Baca Juga :  Bupati Dikukuhkan Jadi Orang Tua Asuh bagi Prajurit OAP 

    Herman menambahkan, bahwa    para pengungsi  tersebut sebagian  ingin pulang ke  daerah mereka masing-masing.  Ada juga  yang   tinggal sementara di Merauke sambil menunggu situasi  kondusif di Wamena  untuk kembali ke   sana karena pekerjaanya ada di Wamena baik  sebagai aparat pemerintah maupun  swasta. 

   Sementara  itu,    Wakil Ketua I Ikatan Keluarga Toraja  Kabupaten  Merauke Nataniel  Palittin ditemui media ini  mengakui bahwa sebagian dari pengungsi yang datang dari Wamena  tersebut adalah warga  Toraja. ‘’Kemarin   itu, kita langsung  ke  GOR mengambil  seluruh warga  Toraja yang ada di  GOR Kemudian  dari teman-teman panguyuban  lainnya melakukan hal sama,’’ jelasnya.   

Baca Juga :  Pemprov Akan Pengadaan Lahan 5 Hektar

   Nataniel  Palittin  yang juga berstatus   anggota DPRD Kabupaten Merauke periode 2014-2019   ini mengaku  bahwa seluruh  pengungsi   warga  Toraja  tersebut telah disebar ke  masyarakat  Toraja yang ada di  Merauke.   ‘’Kalau  di rumah sendiri ada sekitar 11 orang,’’ jelasnya.     

  Nataniel menambahkan bahwa   para pengungsi   ini sebagian  akan  kembali ke kampung  halaman mereka  namun sebagian  berencana akan kembali  setelah situasi  sudah kondusif.   

    Sementara  itu, dari sejumlah   pengungsi yang dimintai keterangan saat turun   dari pesawat  mengaku   memilih mengungsi   terlebih dahulu untuk mencari  aman,   meski diakuinya kondisi  Wamena  mulai berangsur  membaik. (ulo/tri)   

Sejumlah pengungsi dari Wamena  yang tiba di Bandara Merauke. Pengungsi yang sempat ditampung di GOR Hiad Sai ini, akhirnya tinggal di keluarga dan paguyuban. (FOTO : Sulo/Cepos)

MERAUKE-Meski pemerintah Kabupaten  Merauke menyediakan Gedung Olahraga (GOR) Hiad Sai  untuk menampung  200  korban kerusuhan  Wamena yang datang mengungsi   ke Merauke, namun para   pengungsi  tersebut lebih memilih tinggi di   keluarga, sahabat   maupun  panguyuban  masing-masing  sesuai asal daerah dari para pengungsi  tersebut.  

    “Seluruh  pengungsi  yang  datang kemarin  itu sudah  tinggal di  keluarga, kerabat  maupun panguyuban  masing-masing,’’ kata  Kepala Dinas Sosial Kabupaten Merauke  Herman Gebze, ketika   ditemui, Rabu (2/10). 

  Menurut Herman, sebenarnya pihaknya menyiapkan    tempat dan konsumsi  bagi  mereka. Tapi karena mereka   sudah  tinggal di keluarga atau panguyuban  masing-masing sehingga menjadi tanggung  jawab  dari keluarga  maupun  panguyuban dimana pengungsi  tersebut  tinggal.

Baca Juga :  Cegah Penyebaran Corona, Dinkes Semprot Disinfektan

    Herman menambahkan, bahwa    para pengungsi  tersebut sebagian  ingin pulang ke  daerah mereka masing-masing.  Ada juga  yang   tinggal sementara di Merauke sambil menunggu situasi  kondusif di Wamena  untuk kembali ke   sana karena pekerjaanya ada di Wamena baik  sebagai aparat pemerintah maupun  swasta. 

   Sementara  itu,    Wakil Ketua I Ikatan Keluarga Toraja  Kabupaten  Merauke Nataniel  Palittin ditemui media ini  mengakui bahwa sebagian dari pengungsi yang datang dari Wamena  tersebut adalah warga  Toraja. ‘’Kemarin   itu, kita langsung  ke  GOR mengambil  seluruh warga  Toraja yang ada di  GOR Kemudian  dari teman-teman panguyuban  lainnya melakukan hal sama,’’ jelasnya.   

Baca Juga :  Bupati Dikukuhkan Jadi Orang Tua Asuh bagi Prajurit OAP 

   Nataniel  Palittin  yang juga berstatus   anggota DPRD Kabupaten Merauke periode 2014-2019   ini mengaku  bahwa seluruh  pengungsi   warga  Toraja  tersebut telah disebar ke  masyarakat  Toraja yang ada di  Merauke.   ‘’Kalau  di rumah sendiri ada sekitar 11 orang,’’ jelasnya.     

  Nataniel menambahkan bahwa   para pengungsi   ini sebagian  akan  kembali ke kampung  halaman mereka  namun sebagian  berencana akan kembali  setelah situasi  sudah kondusif.   

    Sementara  itu, dari sejumlah   pengungsi yang dimintai keterangan saat turun   dari pesawat  mengaku   memilih mengungsi   terlebih dahulu untuk mencari  aman,   meski diakuinya kondisi  Wamena  mulai berangsur  membaik. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya