Wednesday, April 24, 2024
31.7 C
Jayapura

Lagi, 170 Pengungsi Wamena Diturunkan di Biak

Para pengungsi dari Wamena ketika baru tiba dengan menggunakan Pesawat Hercules di Hanggar Lanud STAB Biak, Rabu (2/10) kemarin. ( FOTO : Fiktor/Cepos)

BIAK-Sebanyak 170 pengungsi dari Wamena  dengan tujuan Biak  kembali diturunkan Pesawat Hercules milik TNI AU tiba pada pukul 09.00 WIT, di STAB Hanggar Lanud Manuhua,  Rabu (2/10) kemarin.  Sebagian besar pengungsi asal Wamena yang turun di Biak ini hampir semuanya orang asli Biak, Supiori dan beberapa lainnya dari Kepulauan Yape

  Sehari sebelumnya, sebanyak 179 pengungsi juga diturunkan di Biak dan bermalam satu malam, sebelum melanjutkan perjalanan ke Makassar dan Malang dengan menggunakan Pesawat Hercules milik TNI AU.  

  Setelah tiba di Biak, penumpang yang berjumlah 170 orang itu langsung diantar oleh mobil TNI dan ada  yang juga dijemput keluarganya. Selanjutnya mereka ke kampung halamannya masing-masing di Biak Numfor, Kepulauan Yapen dan Supiori.

  Dari jumlah sebanyak itu, masing-masing 104 orang dewasa (  termasuk ibu hamil 4 orang), lalu anak dengan umur balita jumlah sebanyak 19 orang dan pengungsi kategori anak-anak sebanyak 47 orang.

Baca Juga :  Provinsi Bisa Pecah, Tapi GKI di Tanah Papua Tetap Satu

  Para pengungsi yang mengaku sudah dari hari Jumat lalu antre di Bandara Wamena dijemput langsung oleh Pangkosek Hanudnas IV Marma TNI Mujianto, Danlanud Manuhua Marsma TNI Daan Sulfi, Komadan Korem 173/PVB Brigjen TNI Bahman dan sejumlah pejabat lainnya.

  Sejumlah pengungsi yang sempat ditemui Cenderawasih Pos memilih kembali ke kampung halamannya di Biak mengatakan, kembali ke Biak dengan alasan menenangkan diri sambil mengunggu suasana lebih aman dan kondusif. Selain itu, juga untuk mencarikan sekolah anak-anaknya untuk sementara di Biak dan sekitarnya.

  “Sementara pulang ke kampung kami di Biak, karena memang di sana aktivitas masih belum stabil, kami memilih membawa anak-anak siapa tahu bisa sekolah di Biak. Sebab kalau saya lihat,  kalau sekolah di sana sekolah saat ini tidak akan maksimal khususnya untuk beberapa waktu ke depan, kasihan anak-anak,” kata salah satu Bapak yang tidak mau dikorankan namanya ketika jalan bersama dengan pengungsi lainnya.

Baca Juga :  Dinas Pendidikan Diminta Segera Perbaiki Rumah Guru

   Danlanud Manuhua Marsma TNI Daan Sulfi mengatakan, bahwa penumpang yang diturunkan sebanyak 170 orang itu sebagian besar masyarakat asli Papua. Mereka ada yang berasal dari Kabupaten Supiori, Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kabupaten Biak Numfor sendiri yang paling banyak.

  “Jadi yang datang ini sebagian besar masyarakat asli Papua, ada yang akan kembali ke Yapen, Supiori dan Biak Numfor sendiri. Kalau tidak dijemput keluarganya, kami mengantar langsung ke tempatnya, intinya kami siap menfasilitasi dan membantu masyarakat kita semua tanpa ada perbedaan,” tandasnya.(itb/tri)

Para pengungsi dari Wamena ketika baru tiba dengan menggunakan Pesawat Hercules di Hanggar Lanud STAB Biak, Rabu (2/10) kemarin. ( FOTO : Fiktor/Cepos)

BIAK-Sebanyak 170 pengungsi dari Wamena  dengan tujuan Biak  kembali diturunkan Pesawat Hercules milik TNI AU tiba pada pukul 09.00 WIT, di STAB Hanggar Lanud Manuhua,  Rabu (2/10) kemarin.  Sebagian besar pengungsi asal Wamena yang turun di Biak ini hampir semuanya orang asli Biak, Supiori dan beberapa lainnya dari Kepulauan Yape

  Sehari sebelumnya, sebanyak 179 pengungsi juga diturunkan di Biak dan bermalam satu malam, sebelum melanjutkan perjalanan ke Makassar dan Malang dengan menggunakan Pesawat Hercules milik TNI AU.  

  Setelah tiba di Biak, penumpang yang berjumlah 170 orang itu langsung diantar oleh mobil TNI dan ada  yang juga dijemput keluarganya. Selanjutnya mereka ke kampung halamannya masing-masing di Biak Numfor, Kepulauan Yapen dan Supiori.

  Dari jumlah sebanyak itu, masing-masing 104 orang dewasa (  termasuk ibu hamil 4 orang), lalu anak dengan umur balita jumlah sebanyak 19 orang dan pengungsi kategori anak-anak sebanyak 47 orang.

Baca Juga :  Lanudal Biak Lakukan Penghijauan

  Para pengungsi yang mengaku sudah dari hari Jumat lalu antre di Bandara Wamena dijemput langsung oleh Pangkosek Hanudnas IV Marma TNI Mujianto, Danlanud Manuhua Marsma TNI Daan Sulfi, Komadan Korem 173/PVB Brigjen TNI Bahman dan sejumlah pejabat lainnya.

  Sejumlah pengungsi yang sempat ditemui Cenderawasih Pos memilih kembali ke kampung halamannya di Biak mengatakan, kembali ke Biak dengan alasan menenangkan diri sambil mengunggu suasana lebih aman dan kondusif. Selain itu, juga untuk mencarikan sekolah anak-anaknya untuk sementara di Biak dan sekitarnya.

  “Sementara pulang ke kampung kami di Biak, karena memang di sana aktivitas masih belum stabil, kami memilih membawa anak-anak siapa tahu bisa sekolah di Biak. Sebab kalau saya lihat,  kalau sekolah di sana sekolah saat ini tidak akan maksimal khususnya untuk beberapa waktu ke depan, kasihan anak-anak,” kata salah satu Bapak yang tidak mau dikorankan namanya ketika jalan bersama dengan pengungsi lainnya.

Baca Juga :  Provinsi Bisa Pecah, Tapi GKI di Tanah Papua Tetap Satu

   Danlanud Manuhua Marsma TNI Daan Sulfi mengatakan, bahwa penumpang yang diturunkan sebanyak 170 orang itu sebagian besar masyarakat asli Papua. Mereka ada yang berasal dari Kabupaten Supiori, Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kabupaten Biak Numfor sendiri yang paling banyak.

  “Jadi yang datang ini sebagian besar masyarakat asli Papua, ada yang akan kembali ke Yapen, Supiori dan Biak Numfor sendiri. Kalau tidak dijemput keluarganya, kami mengantar langsung ke tempatnya, intinya kami siap menfasilitasi dan membantu masyarakat kita semua tanpa ada perbedaan,” tandasnya.(itb/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya