Friday, March 29, 2024
29.7 C
Jayapura

Bupati: Tak Semua Eksodus Warga Jayawijaya

Masyarakat yang berkumpul di Apron Cargo Wamena untuk menunggu penerbangan Hercules . ( FOTO: Denny/ Cepos )

Fokus Kembalikan Pengungsi ke Rumah, Hercules Diminta Dihentikan Dulu

WAMENA – Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua  mengungkapkan bahwa banyaknya warga pendatang yang melakukan eksodus keluar dari Wamena,  tak semuanya adalah warga Jayawijaya. Sebab dari data Polres Jayawijaya dan Kodim 1702/ Jayawijaya ada juga warga dari Kabupaten Pemekaran seperti Lanny Jaya, Tolikara, Mamberamo Tengah, dan Yalimo juga ikut dalam eksodus tersebut.

  Jika situasi di Jayawijaya sudah kondusif, maka  pengungsi yang mau keluar dari Wamena ini   perlu diberi penegasan  bahwa hercules itu untuk membantu evakuasi jenazah maupun pasien yang harus dirujuk, dan ibu hamil, anak-anak serta manula.

  “Yang terjadi saat ini kita lihat laki-laki dan ibu-ibu yang sehat dan tidak perlu keluar yang banyak. Saya sudah minta kepada panglima untuk sementara Hercules jangan masuk dahulu karena logistik untuk korban kerusuhan sangat cukup.”tegasnya Rabu (2/10) kemarin.

Baca Juga :  Perindo Papua Pegunungan Daftar ke KPU Sesuai Nomor Parpol

   Ia kembali menegaskan telah menyurati Panglima TNI untuk minta kepada panglima supaya dua-tiga hari tidak ada penerbangan hercules dahulu, supaya pemerintah lebih fokus kembalikan pengungsi ke rumah mereka. Dan pengungsi ini bukan saja pendatang, sebab putra daerah asli atau orang asli Papua juga banyak yang mengungsi karena isu yang berkembang, isu tidak bertanggungjawab.

  “Jadi isu mengatakan bahwa hercules masuk drop pasukan, kembali mengambil warga non Papua. setelah itu pasukan akan sisir wargas asli. ini tidak benar dan membuat putra daerah menjadi pengungsi. ada yang ke Tolikara, Lanny Jaya dan ke beberapa distrik.”bebernya 

   Bupati juga menyebutkan jika perlu sampaikan kepada masyarakat bahwa keberadaan TNI/Polri di Wamena untuk membantu keamanan seluruh warga yang ada di Jayawijaya tanpa memilih warga non Papua atau asli Papua. Ia juga memastikan pengungsi ini dari kabupaten Lanny Jaya, Yalimo,Tolikara, Mamberamo Tengah.

Baca Juga :  Sering Diganggu, Petugas Kesehatan Bakal Ditarik

    Menurutnya, saat ini pengungsi yang masih ada di Polres dan Kodim itu sebagian besar merupakan masyarakat non Papua yang masih bertahan di Wamena, sehingga bisa dipastikan jika jumlah signifikan yang eksodus sampai dengan saat ini warga dari Kabupaten Pemekaran yang lainnya dan bukan semuanya warga Jayawijaya.

    Sementara itu, Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya  menjamin keamanan warga Jayawijaya meskipun masyarakat yang eksodus dari kebanyakan dari Kabupaten pemekaran, namun untuk keamanan  di Jayawijaya sehingga masyarakat tak perlu ragu dengan keamanan di wilayah Kabupaten Jayawijaya.

  “Kami dan Dandim menjamin keamanan. Bahkan kita menempatkan di pos-pos pinggiran setiap anggota terdiri dari 30 orang untuk mengamankan aktivitas perekonomian. aparat hampir 1.400 bahkan Dandim akan menambah lagi sekitar 100,”tuturnya. (jo/tri)

Masyarakat yang berkumpul di Apron Cargo Wamena untuk menunggu penerbangan Hercules . ( FOTO: Denny/ Cepos )

Fokus Kembalikan Pengungsi ke Rumah, Hercules Diminta Dihentikan Dulu

WAMENA – Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua  mengungkapkan bahwa banyaknya warga pendatang yang melakukan eksodus keluar dari Wamena,  tak semuanya adalah warga Jayawijaya. Sebab dari data Polres Jayawijaya dan Kodim 1702/ Jayawijaya ada juga warga dari Kabupaten Pemekaran seperti Lanny Jaya, Tolikara, Mamberamo Tengah, dan Yalimo juga ikut dalam eksodus tersebut.

  Jika situasi di Jayawijaya sudah kondusif, maka  pengungsi yang mau keluar dari Wamena ini   perlu diberi penegasan  bahwa hercules itu untuk membantu evakuasi jenazah maupun pasien yang harus dirujuk, dan ibu hamil, anak-anak serta manula.

  “Yang terjadi saat ini kita lihat laki-laki dan ibu-ibu yang sehat dan tidak perlu keluar yang banyak. Saya sudah minta kepada panglima untuk sementara Hercules jangan masuk dahulu karena logistik untuk korban kerusuhan sangat cukup.”tegasnya Rabu (2/10) kemarin.

Baca Juga :  Kendalikan Inflasi, Turun Langsung ke Pasar

   Ia kembali menegaskan telah menyurati Panglima TNI untuk minta kepada panglima supaya dua-tiga hari tidak ada penerbangan hercules dahulu, supaya pemerintah lebih fokus kembalikan pengungsi ke rumah mereka. Dan pengungsi ini bukan saja pendatang, sebab putra daerah asli atau orang asli Papua juga banyak yang mengungsi karena isu yang berkembang, isu tidak bertanggungjawab.

  “Jadi isu mengatakan bahwa hercules masuk drop pasukan, kembali mengambil warga non Papua. setelah itu pasukan akan sisir wargas asli. ini tidak benar dan membuat putra daerah menjadi pengungsi. ada yang ke Tolikara, Lanny Jaya dan ke beberapa distrik.”bebernya 

   Bupati juga menyebutkan jika perlu sampaikan kepada masyarakat bahwa keberadaan TNI/Polri di Wamena untuk membantu keamanan seluruh warga yang ada di Jayawijaya tanpa memilih warga non Papua atau asli Papua. Ia juga memastikan pengungsi ini dari kabupaten Lanny Jaya, Yalimo,Tolikara, Mamberamo Tengah.

Baca Juga :  Sering Diganggu, Petugas Kesehatan Bakal Ditarik

    Menurutnya, saat ini pengungsi yang masih ada di Polres dan Kodim itu sebagian besar merupakan masyarakat non Papua yang masih bertahan di Wamena, sehingga bisa dipastikan jika jumlah signifikan yang eksodus sampai dengan saat ini warga dari Kabupaten Pemekaran yang lainnya dan bukan semuanya warga Jayawijaya.

    Sementara itu, Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya  menjamin keamanan warga Jayawijaya meskipun masyarakat yang eksodus dari kebanyakan dari Kabupaten pemekaran, namun untuk keamanan  di Jayawijaya sehingga masyarakat tak perlu ragu dengan keamanan di wilayah Kabupaten Jayawijaya.

  “Kami dan Dandim menjamin keamanan. Bahkan kita menempatkan di pos-pos pinggiran setiap anggota terdiri dari 30 orang untuk mengamankan aktivitas perekonomian. aparat hampir 1.400 bahkan Dandim akan menambah lagi sekitar 100,”tuturnya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya