Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Stok Bulog Menipis,  Hanya Bertahan 3 Bulan ke Depan 

MERAUKE- Pengadaan Perum Bulog Merauke yang jauh dari target di tahun 2022 lalu, membuat stok yang ada di Gudang Bulog saat ini mulai menipis.

Kepala Perum Bulog Merauke, Firman Mando kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (1/2) mengungkapkan, stok beras yang ada di 4 gudang Bulog Merauke saat ini yakni di Gudang Transito, Gudang Yasa Mulya Tanah Miring, Gudang Candra Jaya di Kurik dan Gudang Persatuan  Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel dengan total 2.000 ton.

‘’Untuk stok 2.000 ton tersebut masih mencukupi kebutuhan untuk 3 bulan ke depan. Masih cukup amanlah,’’ kata  Firman Mando yang baru 5 hari bertugas di Merauke itu.

Baca Juga :  Camping dengan Pacar di Pantai, Seorang Gadis Diperkosa OTK

Kurangnya stok  di dalam gudang Bulog Merauke  saat ini dikarenakan pengadaan beras dari petani di tahun 2022 lalu yang tidak  memenuhi target atau jauh dari target. Tahun lalu, Bulog Merauke  menargetkan, pengadaan beras sebanyak 24.800 ton. Namun yang terealisasi hanya 3.548 ton atau berkisar 14 persen.  ‘’Kalau dilihat dari pengadaan memang jauh dari target,’’ tandas Firman  Mando.   

Dikatakan, target yang tidak terpenuhi  tersebut disebabkan beberapa faktor diantaranya stok  beras di tingkat petani yang  memang berkurang, kemudian  harga  beras petani lebih tinggi dari harga HPP yang ditetapkan oleh Pemerintah. ‘’HPP yang ditetapkan pemerintah itu sebesar Rp 8.300 perkilo. Harga ini merupakan harga  dipintu gudang bulog. Sementara, petani menjual beras mereka di atas HPP yang ditetapkan pemerintah tersebut,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Segera  Persiapkan Kelengkapan Organisasi

Namun di pertengahan Desember 2022 lalu, jelas Firman Mando, pemerintah menetapkan  harga fleksibel  dalam rangka menyerap hasil panen petani sebanyak-banyaknya. Dimana harga fleksibel ini  bisa sampai Rp 10.000/kilo. Namun harga  fleksibel ini juga tidak banyak mendongkrak  pengadaan beras Bulog  Merauke di akhir 2022 tersebut.  (ulo/tho)

MERAUKE- Pengadaan Perum Bulog Merauke yang jauh dari target di tahun 2022 lalu, membuat stok yang ada di Gudang Bulog saat ini mulai menipis.

Kepala Perum Bulog Merauke, Firman Mando kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (1/2) mengungkapkan, stok beras yang ada di 4 gudang Bulog Merauke saat ini yakni di Gudang Transito, Gudang Yasa Mulya Tanah Miring, Gudang Candra Jaya di Kurik dan Gudang Persatuan  Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel dengan total 2.000 ton.

‘’Untuk stok 2.000 ton tersebut masih mencukupi kebutuhan untuk 3 bulan ke depan. Masih cukup amanlah,’’ kata  Firman Mando yang baru 5 hari bertugas di Merauke itu.

Baca Juga :  Sosialisasikan Kamtibmas di Road NSP dan Hari Kopi Internasional

Kurangnya stok  di dalam gudang Bulog Merauke  saat ini dikarenakan pengadaan beras dari petani di tahun 2022 lalu yang tidak  memenuhi target atau jauh dari target. Tahun lalu, Bulog Merauke  menargetkan, pengadaan beras sebanyak 24.800 ton. Namun yang terealisasi hanya 3.548 ton atau berkisar 14 persen.  ‘’Kalau dilihat dari pengadaan memang jauh dari target,’’ tandas Firman  Mando.   

Dikatakan, target yang tidak terpenuhi  tersebut disebabkan beberapa faktor diantaranya stok  beras di tingkat petani yang  memang berkurang, kemudian  harga  beras petani lebih tinggi dari harga HPP yang ditetapkan oleh Pemerintah. ‘’HPP yang ditetapkan pemerintah itu sebesar Rp 8.300 perkilo. Harga ini merupakan harga  dipintu gudang bulog. Sementara, petani menjual beras mereka di atas HPP yang ditetapkan pemerintah tersebut,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Merauke Salah Satu Bidikan Investasi Negara G20 

Namun di pertengahan Desember 2022 lalu, jelas Firman Mando, pemerintah menetapkan  harga fleksibel  dalam rangka menyerap hasil panen petani sebanyak-banyaknya. Dimana harga fleksibel ini  bisa sampai Rp 10.000/kilo. Namun harga  fleksibel ini juga tidak banyak mendongkrak  pengadaan beras Bulog  Merauke di akhir 2022 tersebut.  (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya