Thursday, April 25, 2024
32.7 C
Jayapura

Di Biak, 32 Jadi ODP dan 202 OTG

Daud Duwiri, SKM, MKes  ( FOTO: Fiktor/Cepos)

Pemeriksaan Dilakukan Setiap 6 Jam

BIAK-Perkembangan situasi penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Biak Numfor mengalami peningkatan kasus ODP (Orang Dalam Pemantauan), jumlahnya telah meningkat menjadi  32 orang. Mereka statusnya dijadikan sebagai ODP karena sempat berpergian atau berasal  dari dearah terjangkit Covid-19. 

   Selain 32 OPD, Gugus Tugas Penangagan Covid-19 Kabupaten Biak Numfor juga melakukan pengawasan terhadap 202 orang yang dikategorikan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG). Ya, 202 orang yang dikategorikan OTG itu juga karena berasal dan sempat bepergian ke daerah tertular. Dari jumlah sebanyak itu sebagian besarnya adalah penumpang yang turun dari KM. Ciremai, Jumat (27/3).

  Tim kesehatan dari  Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Biak Numfor terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kesehatan selama 14 hari bagi setiap ODP dan OTG. Mereka (OTG dan OPD) tak hanya dalam pengawasan ketat, namun mereka juga telah diisolasi mandiri. Bahkan perkembangan kesehatan mereka diperiksa oleh tim kesehatan setiap 6 jam.    

Baca Juga :  Diminta Perhatikan Kebutuhan Angkutan Umum  Masyarakat Son

   “Jumlah orang tanpa gejala (OTG) di Kabupaten Biak Numfor terjadi perubahan menjadi menjadi 202 orang dari sebelumnya hanya 29 orang, mereka yang OTG ini tetap diawasi perkembangan kesehatannya selama 14 hari kedepan. Sedangkan  32 orang masuk dalam kategori ODP, sebelumnya hanya 8 orang, pengawasan dan isolasi juga tetap dilakukan,”  kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Biak Numfor  Daud Duwiri, S.KM, MKes kepada wartawan, di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Sabtu (28/03).

   Dijelaskan, peningkatan status masyarakat yang masuk dalam kategori OTG adalah 173 penumpang baru turun KM Ciremai. Mereka dinyatakan sebagai OTG karena berasal dari daerah terjangkit (wilayah yang sudah ada pasien positif terjangkit virus corona). Sementara 29 orang yang sebelumnya dinyatakan OTG adalah sejumlah orang yang baru pulang dari luar daerah (termasuk ASN ) seperti dari Bali, Jakarta, Makassar dan sejumlah daerah lainnya. 

Baca Juga :  Gedung Pustu Kampung Karuiberik Rusak Berat

   “Jadi khusus untuk 32 ODP itu juga dari daerah tertular, setelah diperiksa mereka mengalami suhu tinggi dan gelaja klinis lainnya. Namun, mereka tetap dalam pantauan dan setiap 6 jam dilakukan pemeriksaan untuk melihat perkembangan. Mereka telah diisolasi mandiri  dan tetap dalam pengawasan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Biak Numfor,” kata Daud Duwiri yang juga adalah Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor.

   Sekedar diketahui, bahwa seperti yang telah disampaikan bahwa dua pasien dengan status PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang dirawat di RSUD Biak sudah dinyatakan bebas dari virus corona setelah hasil uji sample Litbangkes Jakarta menyatakan hasilnya negatif (tidak tertular Covid-19). 

   Semua pihak dan masyarakat kembali diminta supaya tetap memperhatikan upaya-upaya pencegahan dengan baik. Selain itu, masyarakat juga diminta supaya mengikuti imbauan dan edaran bupati dengan membatasi aktivitas di pusat keramaian, dan sejumlah lainnya. (itb/tri)

Daud Duwiri, SKM, MKes  ( FOTO: Fiktor/Cepos)

Pemeriksaan Dilakukan Setiap 6 Jam

BIAK-Perkembangan situasi penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Biak Numfor mengalami peningkatan kasus ODP (Orang Dalam Pemantauan), jumlahnya telah meningkat menjadi  32 orang. Mereka statusnya dijadikan sebagai ODP karena sempat berpergian atau berasal  dari dearah terjangkit Covid-19. 

   Selain 32 OPD, Gugus Tugas Penangagan Covid-19 Kabupaten Biak Numfor juga melakukan pengawasan terhadap 202 orang yang dikategorikan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG). Ya, 202 orang yang dikategorikan OTG itu juga karena berasal dan sempat bepergian ke daerah tertular. Dari jumlah sebanyak itu sebagian besarnya adalah penumpang yang turun dari KM. Ciremai, Jumat (27/3).

  Tim kesehatan dari  Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Biak Numfor terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kesehatan selama 14 hari bagi setiap ODP dan OTG. Mereka (OTG dan OPD) tak hanya dalam pengawasan ketat, namun mereka juga telah diisolasi mandiri. Bahkan perkembangan kesehatan mereka diperiksa oleh tim kesehatan setiap 6 jam.    

Baca Juga :  DPT Supiori 17.128 Pemilih

   “Jumlah orang tanpa gejala (OTG) di Kabupaten Biak Numfor terjadi perubahan menjadi menjadi 202 orang dari sebelumnya hanya 29 orang, mereka yang OTG ini tetap diawasi perkembangan kesehatannya selama 14 hari kedepan. Sedangkan  32 orang masuk dalam kategori ODP, sebelumnya hanya 8 orang, pengawasan dan isolasi juga tetap dilakukan,”  kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Biak Numfor  Daud Duwiri, S.KM, MKes kepada wartawan, di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Sabtu (28/03).

   Dijelaskan, peningkatan status masyarakat yang masuk dalam kategori OTG adalah 173 penumpang baru turun KM Ciremai. Mereka dinyatakan sebagai OTG karena berasal dari daerah terjangkit (wilayah yang sudah ada pasien positif terjangkit virus corona). Sementara 29 orang yang sebelumnya dinyatakan OTG adalah sejumlah orang yang baru pulang dari luar daerah (termasuk ASN ) seperti dari Bali, Jakarta, Makassar dan sejumlah daerah lainnya. 

Baca Juga :  Sekda: Minimal 10 Tahun Mengabdi Baru Bisa Pindah

   “Jadi khusus untuk 32 ODP itu juga dari daerah tertular, setelah diperiksa mereka mengalami suhu tinggi dan gelaja klinis lainnya. Namun, mereka tetap dalam pantauan dan setiap 6 jam dilakukan pemeriksaan untuk melihat perkembangan. Mereka telah diisolasi mandiri  dan tetap dalam pengawasan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Biak Numfor,” kata Daud Duwiri yang juga adalah Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor.

   Sekedar diketahui, bahwa seperti yang telah disampaikan bahwa dua pasien dengan status PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang dirawat di RSUD Biak sudah dinyatakan bebas dari virus corona setelah hasil uji sample Litbangkes Jakarta menyatakan hasilnya negatif (tidak tertular Covid-19). 

   Semua pihak dan masyarakat kembali diminta supaya tetap memperhatikan upaya-upaya pencegahan dengan baik. Selain itu, masyarakat juga diminta supaya mengikuti imbauan dan edaran bupati dengan membatasi aktivitas di pusat keramaian, dan sejumlah lainnya. (itb/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya