Ini belum dengan dampak lain dari penyanderaan dimana tak sedikit masyarakat akhirnya memilih mengungsi akibat ketakutan buntut dari konflik bersenjata antara OPM dan TNI Polri. Peluru tak memiliki mata sehingga mereka bisa saja menjadi korban sia – sia. Meregang nyawa tanpa ada kabar siapa pelakunya. Edison pun meminta agar presiden bisa menanggapi dan mengakomodir apa yang menjadi permintaan masyarakat Nduga tersebut, yang terpenting kembalikan para pegungsi ke kampung mereka masing-masing.
Masyarakat di Yuguru juga meminta bahan makanan. Selama ini yang pernah diterima adalah beras dan ayam beku. Jumlah tersebut tentu menjadi terbatas dan masyarakat akan kembali berkebun di tengah cuaca yang tak menentu.
“Bupati terpilih nanti harus memperhatikan pendidikan, kesehatan dan pembangunan di daerah itu,” harapnya.
Selain itu, dalam pembebasan Philip Mark Mehrtens, Edison mengatakan ada andil dari TNI-Polri. Mulai dari Kapolda sebelumnya dan Kapolda saat ini, Pangdam sebelumnya dan Pangdam saat ini.
“TNI-Polri turut andil dalam pembebasan Pilot Philip, dan Kapolres Mimika AKBP I Komang Budiartha adalah eksekutor dalam pembebasan ini. Sebab saat tim masuk keluar melakukan negosiasi, beliau yang mengfasilitasi pembiayaan ketemu pilot, termasuk memberikan bahan makanan ke masyarat. Beliau banyak berkorban dalam pembebasan pilot,” bebernya.
Sekadar diketahui, Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens disandera pada 7 Februari 2023 sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Saat peristiwa itu terjadi, pesawat yang dibawa Philip terbakar. Setelahnya, TPNPB-OPM mengaku jadi pihak di balik aksi pembakaran pesawat serta menyandera pilot pesawat. (*)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos