Wednesday, March 26, 2025
24.7 C
Jayapura

Hasilkan Sampah 242 Ton/Hari, Retribusi Ditarget Sumbang PAD Rp 5 M

Produksi Sampah di Kota Jayapura, Antara Masalah Kebersihan dan Potensi Retribusi

Produksi sampah di Kota Jayapura berbanding lurus dengan  meningkatnya jumlah penduduk dan pemukiman warga. Bila tidak dikelola baik, tentu akan menimbulkan masalah dan keluhan masyarakat. Di satu sisi, sampah yang paling  banyak diproduksi rumah tangga ini, kini jadi potensi retribusi yang besar bagi Pemkot Jayapura. 

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Masalah pengelolaan sampah di Kota Jayapura hingga kini masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang cukup pelik. Saking banyaknya jumlah sampah yang dihasilkan dan terus mengalami peningkatan, pemerintah membutuhkan biaya lebih, baik untuk penambahan armada pengangkut sampah, petugas maupuan operasional pengelolaan sampah.

Baca Juga :  Cek Keabsahan Ijazah Paslon ke Kemendikti, Dipastikan Semua Ijazah Aman 

  Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Jayapura, tercatat kota Jayapura menyumbangkan sampah mencapai 242 ton  perhari. Dimana, sektor rumah tangga menjadi sumber atau penyumbang sampah yang paling besar.

   Hal ini bukan sesuatu yang aneh, sebab di jumlah populasi di Kota Jayapura saat ini kurang lebih mencapai 404.799 jiwa. Tiap hari, setiap individu pasti memproduksi sampah.  Meski hanya, namun bila diakumulasikan dengan jumlah penduduk, dan jumlah hari tentu bisa dibayangkan berapa sampah yang muncul di Kota Jayapura ini.

“Jumlah penduduk kita sekarang ini di Kota Jayapura kurang lebih mencapai 404.799 jiwa dengan volume sampah 242 ton per hari,” kata Kabid Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 DLHK Kota Jayapura, Agustinus Jitmau ketika dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Sabtu (22/3).

Baca Juga :  Pemkot Jayapura Berhasil Tekan Angka Kemiskinan dan Inflasi

  Jika dibandingkan dengan dua tahun yang lalu, yakni tahun 2023, timbulan sampah di Kota Jayapura tercatat sebanyak 241 ton per hari. Jumlah ini, kemundian naik satu ton pada tahun 2024-2025, kondisi ini diperkirakan akan terus meningkat  jika tidak diatasi dengan cepat.

Produksi Sampah di Kota Jayapura, Antara Masalah Kebersihan dan Potensi Retribusi

Produksi sampah di Kota Jayapura berbanding lurus dengan  meningkatnya jumlah penduduk dan pemukiman warga. Bila tidak dikelola baik, tentu akan menimbulkan masalah dan keluhan masyarakat. Di satu sisi, sampah yang paling  banyak diproduksi rumah tangga ini, kini jadi potensi retribusi yang besar bagi Pemkot Jayapura. 

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Masalah pengelolaan sampah di Kota Jayapura hingga kini masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang cukup pelik. Saking banyaknya jumlah sampah yang dihasilkan dan terus mengalami peningkatan, pemerintah membutuhkan biaya lebih, baik untuk penambahan armada pengangkut sampah, petugas maupuan operasional pengelolaan sampah.

Baca Juga :  KPK Ingatkan Jangan Ada Modus Operandi Tertentu di Balik Kebijakan yang Dibuat

  Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Jayapura, tercatat kota Jayapura menyumbangkan sampah mencapai 242 ton  perhari. Dimana, sektor rumah tangga menjadi sumber atau penyumbang sampah yang paling besar.

   Hal ini bukan sesuatu yang aneh, sebab di jumlah populasi di Kota Jayapura saat ini kurang lebih mencapai 404.799 jiwa. Tiap hari, setiap individu pasti memproduksi sampah.  Meski hanya, namun bila diakumulasikan dengan jumlah penduduk, dan jumlah hari tentu bisa dibayangkan berapa sampah yang muncul di Kota Jayapura ini.

“Jumlah penduduk kita sekarang ini di Kota Jayapura kurang lebih mencapai 404.799 jiwa dengan volume sampah 242 ton per hari,” kata Kabid Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 DLHK Kota Jayapura, Agustinus Jitmau ketika dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Sabtu (22/3).

Baca Juga :  Eksplorasi tentang Gamelan di Pameran Dunia Paris 1889

  Jika dibandingkan dengan dua tahun yang lalu, yakni tahun 2023, timbulan sampah di Kota Jayapura tercatat sebanyak 241 ton per hari. Jumlah ini, kemundian naik satu ton pada tahun 2024-2025, kondisi ini diperkirakan akan terus meningkat  jika tidak diatasi dengan cepat.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya