Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Zonasi Vegetasi Pantai Rusak,  Bila Tak Diseriusi Abrasi Makin Merajalela    

Akademisi Uncen Soal Kondisi Pantai Holtekam yang Terus Tergerus Abrasi

Kondisi Pantai Holtekam, hingga kini terus terkikis abrasi. Jika tak tertangani  ancamannya akan hilang. Dan potensi ke arah sana makin terlihat.

Laporan: Abdel Gamel Naser – Jayapura

Tahun 2010 hingga 2011 bisa dibilang kondisi Teluk Youtefa masih dipadati dengan pepohonan tinggi dan  semak belukar. Hanya warga setempat di Kampung Engros, Nafri maupun Tobati yang biasa keluar masuk kawasan ini.

  Gambaran bahwa Teluk Youtefa  itu hutan lebat masih sempat terekam ketika itu. Namun di tahun 2012 perlahan – lahan akses jalan mulai dibuka. Belum beralas aspal tentunya, melainkan masih ditutupi  timbunan karang yang dipadatkan.

Baca Juga :  Transaksi Narkoba Cukup Masif, Jadi Tantangan Tersendiri dalam Tugas 

    Hewan mirip lalat kecil yang biasa disebut agas juga masih sangat banyak, sehingga tidak heran jika keluar dari teluk terkadang sekujur tubuh akan berbintik – bintik merah.  Namun setelah akses jembatan digarap sejak tahun 2015 hingga 2018 dan diresmikan pada 28 Oktober 2018 kondisi hutan di teluk ini perlahan hilang.

   Akses jalan hotmix ditambah dengan kawasan yang mulai diperjualbelikan membuat teluk kini banyak berdiri bangunan. Mirisnya dari bangunan yang bermunculan bisa dikatakan hampir semua tidak memiliki ijin mendirikan bangunan (IMB).

  “Dari keberadaan banyaknya bangunan ini perlahan – lahan vegetasi di teluk dibersihkan dan hilang. Banyak yang tidak memahami bahwa justru dari vegetasi itulah pasir di pantai bisa terikat,” beber Yehuda Hamokwarong, SPd, M.Sc, salah satu akademisi Uncen yang mengajar di Program Studi Pendidikan Geografi, belum lama ini.

Baca Juga :  Libatkan Sejumlah Instansi, Berbagai Kegiatan Akan Digelar

   Parahnya lagi semakin besar bangunan atau lahan yang dibeli, maka luasan vegetasi yang hilang juga semakin besar. Karenanya kata Yehuda tak heran jika saat ini terjadi abrasi yang cukup parah.

Akademisi Uncen Soal Kondisi Pantai Holtekam yang Terus Tergerus Abrasi

Kondisi Pantai Holtekam, hingga kini terus terkikis abrasi. Jika tak tertangani  ancamannya akan hilang. Dan potensi ke arah sana makin terlihat.

Laporan: Abdel Gamel Naser – Jayapura

Tahun 2010 hingga 2011 bisa dibilang kondisi Teluk Youtefa masih dipadati dengan pepohonan tinggi dan  semak belukar. Hanya warga setempat di Kampung Engros, Nafri maupun Tobati yang biasa keluar masuk kawasan ini.

  Gambaran bahwa Teluk Youtefa  itu hutan lebat masih sempat terekam ketika itu. Namun di tahun 2012 perlahan – lahan akses jalan mulai dibuka. Belum beralas aspal tentunya, melainkan masih ditutupi  timbunan karang yang dipadatkan.

Baca Juga :  Tak Semua Pendaftar Diterima, 65 PTS di Papua Bisa Jadi Alternatif

    Hewan mirip lalat kecil yang biasa disebut agas juga masih sangat banyak, sehingga tidak heran jika keluar dari teluk terkadang sekujur tubuh akan berbintik – bintik merah.  Namun setelah akses jembatan digarap sejak tahun 2015 hingga 2018 dan diresmikan pada 28 Oktober 2018 kondisi hutan di teluk ini perlahan hilang.

   Akses jalan hotmix ditambah dengan kawasan yang mulai diperjualbelikan membuat teluk kini banyak berdiri bangunan. Mirisnya dari bangunan yang bermunculan bisa dikatakan hampir semua tidak memiliki ijin mendirikan bangunan (IMB).

  “Dari keberadaan banyaknya bangunan ini perlahan – lahan vegetasi di teluk dibersihkan dan hilang. Banyak yang tidak memahami bahwa justru dari vegetasi itulah pasir di pantai bisa terikat,” beber Yehuda Hamokwarong, SPd, M.Sc, salah satu akademisi Uncen yang mengajar di Program Studi Pendidikan Geografi, belum lama ini.

Baca Juga :  Dulu Hamparan Sagu Dimana-mana, Kini Musim "Ber-ber" Juga Jadi Sulit Ditebak

   Parahnya lagi semakin besar bangunan atau lahan yang dibeli, maka luasan vegetasi yang hilang juga semakin besar. Karenanya kata Yehuda tak heran jika saat ini terjadi abrasi yang cukup parah.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya