Secara terpisah, Penjabat Walikota Jayapura, Frans Pekey sangat mengapresiasi peran kaum wanita di kota Jayapura sejauh ini. Terutama dalam mengisi pembangunan di wilayah kota Jayapura dalam berbagai sektor.
Kaum perempuan pada zaman RA Kartini hidup dalam dunia yang serba dibatasi, sehingga terasa seperti ada dalam kegelapan. Sehingga kemudian lahirlah tokoh emansipasi wanita Raden Ajeng Kartini. Dia telah menjadi perintis untuk memperjuangkan derajat kaum wanita di Indonesia supaya bisa setara dengan peran kaum laki-laki.
“Mungkin hari ini kita tidak merasakan, karena kita lahir di era dan zaman yang berbeda. Era atau zaman yang sudah merdeka. Tetapi kita bisa membayangkan betapa, sulitnya apa yang dirasakan oleh kaum perempuan pada zaman itu” ujar Pekey.
Karena itu tiada lain selain bersyukur, dan berterima kasih kepada mama Raden Ajeng Kartini. Pertanyaannya setelah sudah ada pada, zaman terang, dari sebelumnya ada di zaman gelap, apakah semua perempuan di berbagai tempat, di setiap kalangan, lapisan sudah menikmati terang itu, atau merasakan kesetaraan. Pun mendapatkan kesempatan, kebebasan bahkan sampai kepada kesejahteraan yang diinginkan.
“Itu pertanyaan yang menjadi refleksi bagi kita semua, khususnya Kartini Kartini di masa kini”katanya.
Ketua dharma wanita Kota Jayapura, Ny. Merry M. Marini Awi, mengungkapkan, pada momen peringatan hari Kartini ini, pihaknya ingin mengajak seluruh kaum perempuan di kota Jayapura supaya bangkit, maju bersama-sama melaksanakan perannya sebagai perempuan di era digital bermartabat, mandiri, tangguh melakukan kegiatan yang positif demi kemajuan perempuan di kota Jayapura.