Saturday, December 21, 2024
26.7 C
Jayapura

Umat Diminta Beri Masukan Untuk Merancang Arah Dasar Keuskupan 10 Tahun Kedepan

Menyimak Pesan Gembala Uskup Jayapura Mgr.Yanuarius Theofilus Matopai You.

Saat ini, umat katholik di wilayah Keuskupan Jayapura sedang menjalani proses Sinode yang pembukaannya sudah dirayakan bersamaan dengan Perayaan Pentekosta bulan Mei 2024 lalu. Proses ini akan terus dilakukan sampai Februari 2026 mendatang.

Laporan: Karolus Daot-Jayapura.

Adapun proses sinode tersebut untuk menentukan arah dasar gerak pastoral gereja katolik keuskupan Jayapura ke depan. Dalam rangka menuju Sinode itu, ada dua tahap yang mesti dilalui bersama, yaitu, evaluasi seluruh gerak pastoral selama tahun-tahun yang sudah lalu.

    Kemudian setelah proses tahap pertama dilalui, maka kembali ke komunitas basis, paroki, dekanat, kelompok kategorial dan unit karya masing-masing untuk mendalami tema-tema yang akan disiapkan oleh tim Sinode.

Baca Juga :  Selain Untuk Pembinaan Atlet, Akan Dikomersialkan Sebagai Tempat Wisata

   Fokus utama dalam tahap ini adalah bagaimana umat maupun pastoral di keuskupan Jayapura merancang arah dasar keuskupan untuk sepuluh tahun ke depan.

  “Kita diajak untuk memberikan masukan-masukan yang berguna bagi perkembangan gereja keuskupan ke depan melalui pendalaman-pendalaman bersama,” ujar Uskup Yan dalam pesan gembala yang diterima media ini dari tim Komsos Keuskupan Jayapura, Kamis (19/12).

    Dikatakan saat ini tim sinode sedang menganalisis bahan-bahan dari paroki/dekanat untuk digunakan sebagai bahan diskusi pada saat TEPAS yang akan dilaksanakan pada akhir Januari sampai awal Februari 2025.

  Dari evaluasi itu, Ia menemukan selain kekuatan-kekuatan yang harus dikembangkan tetapi juga ada kekurangan-kekurangan. Masih ada begitu banyak praktek dalam kehidupan menggereja yang perlu diperbaiki.

Baca Juga :  Sempat Minder Sepanggung Dengan Wakil Ketua MPR dan Pengusaha  Nasional

  Beberapa hal diantaranya praktek kepemimpinan pastor, masih ada praktek kepemimpinan pastor sentris, minimnya partisipasi umat dalam kehidupan menggereja, keterbatasan tenaga imam yang berdampak pada keterbatasan dalam pendampingan iman umat.

Menyimak Pesan Gembala Uskup Jayapura Mgr.Yanuarius Theofilus Matopai You.

Saat ini, umat katholik di wilayah Keuskupan Jayapura sedang menjalani proses Sinode yang pembukaannya sudah dirayakan bersamaan dengan Perayaan Pentekosta bulan Mei 2024 lalu. Proses ini akan terus dilakukan sampai Februari 2026 mendatang.

Laporan: Karolus Daot-Jayapura.

Adapun proses sinode tersebut untuk menentukan arah dasar gerak pastoral gereja katolik keuskupan Jayapura ke depan. Dalam rangka menuju Sinode itu, ada dua tahap yang mesti dilalui bersama, yaitu, evaluasi seluruh gerak pastoral selama tahun-tahun yang sudah lalu.

    Kemudian setelah proses tahap pertama dilalui, maka kembali ke komunitas basis, paroki, dekanat, kelompok kategorial dan unit karya masing-masing untuk mendalami tema-tema yang akan disiapkan oleh tim Sinode.

Baca Juga :  Ada yang Bahas Sampah Hingga Narkoba dan Lampu Sein Motor

   Fokus utama dalam tahap ini adalah bagaimana umat maupun pastoral di keuskupan Jayapura merancang arah dasar keuskupan untuk sepuluh tahun ke depan.

  “Kita diajak untuk memberikan masukan-masukan yang berguna bagi perkembangan gereja keuskupan ke depan melalui pendalaman-pendalaman bersama,” ujar Uskup Yan dalam pesan gembala yang diterima media ini dari tim Komsos Keuskupan Jayapura, Kamis (19/12).

    Dikatakan saat ini tim sinode sedang menganalisis bahan-bahan dari paroki/dekanat untuk digunakan sebagai bahan diskusi pada saat TEPAS yang akan dilaksanakan pada akhir Januari sampai awal Februari 2025.

  Dari evaluasi itu, Ia menemukan selain kekuatan-kekuatan yang harus dikembangkan tetapi juga ada kekurangan-kekurangan. Masih ada begitu banyak praktek dalam kehidupan menggereja yang perlu diperbaiki.

Baca Juga :  Minta Pelayanan Terus Ditingkatkan dan Kurangi Antrean Pada Momen Tertentu

  Beberapa hal diantaranya praktek kepemimpinan pastor, masih ada praktek kepemimpinan pastor sentris, minimnya partisipasi umat dalam kehidupan menggereja, keterbatasan tenaga imam yang berdampak pada keterbatasan dalam pendampingan iman umat.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/