Namun dengan dibongkarnya lapak pedagang yang berada di lahan parkir tersebut, sangat jarang pembeli masuk ke dalam pasar. Pasalnya hampir semua pedagang yang menempati lahan tersebut telah berjualan di pinggir jalan di luar pasar.
“Dulu yang tempati lahan parkir itu, rata rata pemasok dari Arso dan Koya, jadi pembeli bisa masuk beli barang di dalam pasar, tapi karena semuanya memilih berjualan di luar, sehingga sangat jarang orang datang belanja di dalam pasar,” tutur pria asal Makasar tersebut.
Menurutnya, agar tidak ada pedagang yang berjualan di luar pasar, maka solusi utamanya lahan parkir tersebut harus difungsikan dengan baik.
“Menurut saya, silahkan lahan itu dibuka untuk berjualan, dengan catatan tidak buka lapak, tapi berjualan menggunakan mobil seperti yang dilakukan oleh pedagang Arso selama ini, karena mereka, berjualan menggunakan mobil,” kata Faisal.
Hal senada juga disampaikan oleh Sul Haji, penjual sembako di Pasar Otonom. Sul, mengaku dengan ditutupnya lapak di lahan parkir tersebut, omzet jualannya, mengalami penurunan drastis.
“Memang pasca lapak pedagang di lahan parkir itu dibongkar paksa oleh pemerintah, ada dampak bagi omzet jualan, tapi mau bagaimana lagi, pemerintah yang buat aturan, jadi tidak mungkin kita larang,” tandasnya.
Diapun mengatakan lahan tersebut saat ini sedang bermasalah. Pasalnya ada pemasangan papan larangan jualan dari pemilik tanah. Sehingga mungkin saja, hal itu menjadi dasar pemerintah tidak mengelola tempat tersebut.
“Lahan itu bukan milik pemerintah, tapi milik Bintang Mas, karena ada papan larangan jualan. Di papan itu tertulis, dilarang berjualan dilahan milik Bintang Mas,” kata Sul.
Dengan begitu dia pun mengharapkan adanya kejelasan dari pemerintah sehingga, tidak ada lagi pedagang yang terlantar, karena tidak memiliki tempat jualan.
“Kita berharap pemerintah memberikan kejelasan, jangan hanya bisa bongkar, tapi tidak berikan solusi, karena dengan dibongkarnya lapak pedagang di lahan parkir itu, membuat semua pedagang Koya dan Arso, memilih berjualan d iluar pasar,” pungkasnya. (*)