Site icon Cenderawasih Pos

Ujian Secara Online, Gunakan Aplikasi CBT Siswa Bisa Gunakan Handphone

Pelaksanaan ujian sekolah berbasis komputer yang  digelar di ruangan kelas SMP Negeri 5 Kota Jayapura Peserta ujian fokus mengerjakan soal. (foto:Jimi/Cepos)

Melihat pelaksanaan USBK di Sejumlah SMP di Kota Jayapura

Dengan perkembangan tehnologi informasi saat ini, para peserta didik di tiap sekolah diharapkan mampu menguasai sejak dini. Sebab,  pelaksanaan ujian akhir SMP ini sudah menerapkan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK). Lantas seperti apa pelaksanaan dan kendala yang masih dihadapi?

Laporan: Jimi Karlodi dan Robert Mboik_Jayapura

Dari pantauan Cenderawasih Pos, di SMP Negeri 1 Kota Jayapura, sekolah ini boleh dibilang menjadi salah satu sekolah favorit dan sekolah unggul untuk sekolah negeri yang ada di Kota Jayapura.  Karena hampir tiap tahun menerima pendaftaran siswa baru yang cukup membludak. Di tahun ini jumlah peserta didik yang mengikuti ujian sekolah berbasis komputer dari SMP Negeri 1 kota Jayapura itu sebanyak 378 orang dan mereka terbagi ke dalam 19 ruang belajar.

   Kepala SMP Negeri 1 Kota Jayapura, Purnama Sinaga mengungkapkan pelaksanaan ujian berbasis komputer di sekolah itu sudah dilaksanakan berturut-turut 4 tahun terakhir sejak 2020 lalu. Meski pelaksanaan ujian berjalan baik, namun sekolah juga kadang menemui sedikit kendala, misalnya bagaimana menjawab persoalan peserta didik yang tidak memiliki laptop maupun handphone sebagai peralatan kerja yang harus disiapkan.

  Kemudian yang tak kalah penting mengenai kesiapan jaringan internetnya. Sehingga sekolah memang harus bekerja ekstra untuk mengatasi persoalan-persoalan seperti itu. Sebelumnya, untuk mengatasi dua persoalan ini pihaknya terpaksa menggunakan lab komputer untuk siswa-siswi peserta ujian.

   Namun mulai tahun ini siswa-siswi boleh bernafas lega,  karena mereka bisa melaksanakan atau mengikuti ujian di ruang kelas dengan peserta didik lainnya. Karena pihak sekolah sendiri sudah menyiapkan laptop bagi siswa-siswi yang tidak memiliki fasilitas. Kemudian mereka juga mengupgrade kekuatan jaringan wi-fi atau internet sehingga bisa melayani seluruh jaringan komputer peserta didik yang melaksanakan ujian.

  “SMP Negeri 1 ini dilakukan secara online menggunakan aplikasi computer base tes (CBT). Jumlah ruang yang digunakan itu ada 19 ruang kelas. Jumlah keseluruhan siswa-siswi yang mengikuti ujian itu adalah 378 orang yang dibagi ke dalam 19 ruang itu” ujar Purnama Sinaga.

Ditempat terpisah,  Kepala SMPN 5 Jayapura, Yosephin Septiana Wally, S.Pd, M.Pd menyampaikan bahwa tahun ini merupakan tahun terakhir dari sekolahnya untuk menerapkan kurikulum 2013. Disampaikannya bahwa sejumlah 208 peserta didik yang mengikuti ujian akhir tahun ini (2024) terdiri dari 107 perempuan dan 101 laki-laki.

  Terkait dengan pelaksanan ujiannya, SMP 5 kota Jayapura mengunakan ujian berbasis komputer, dengan menyediakan dua laboratorium (Lab) komputer dan ditambahkan dengan laptop dari masih-masing peserta ujian.

   “Ujian kami disini mengunakan komputer, untuk fasilitasnya kami sudah jauh-jauh hari mempersiapkan jaringan internet sehingga bisa satu kali jalan 208 peserta didik bersamaan melaksanakan ujian sekolahnya,” kata Yosephin kepada Cenderawasih Pos, Senin (13/5).

  Dijelaskannya Yosephin bahwa sekolah telah menyediakan dua laboratorium dengan masing-masing 30 unit komputer untuk peserta ujian. “Fasilitas yang kami gunakan yaitu laptop, dari sekolah sendiri ada dua Lab terdiri dari masing-masing 30 laptop biar kita bisa gunakan, selebihnya itu dari peserta didik,” lanjutnya.

  Yosephin mengaku, bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan orang tua siswa untuk memfasilitasi anak-anaknya menyediakan laptop. Jadi hari ini Senin (13/5), kata Yosephin muridnya semua mengunakan laptop, dan masih ada cadangan laptop sebanyak 11 unit.

    Yosephin mengharapkan anak-anak didiknya itu memperoleh nilai yang memuaskan supaya dapat diterima di sekolah-sekolah yang mereka inginkan.

“Ya mereka lulus 100 persen dengan nilai yang bagus-bagus yang memuaskan dan bisa diterima di sekolah-sekolah yang mereka inginkan untuk masuk kependidikan lanjut,” tutupnya.

Ujian mengunakan aplikasi CBT yang dilakuan di SMP YPPK Santu Paulus Abepura.

    Sementara itu, Kepala SMP YPPK Santu Paulus Abepura, Maria Novianti Widiastuti, S.Pd, berharap peserta didiknya bisa lulus 100 persen dengan memperoleh nilai yang sanggat memuaskan.

  Novianti menyampaikan bahwa untuk jumlah peserta ujian di sekolah di SMP YPPK Santo Paulus Abepura tahun ini (2024) yakni berjumlah 291 anak, dengan mengunakan 15 ruangan kelas, jumlah peserta per ruangannya adalah 20 anak.

  “Kami jumlah peserta ujian, itu jumlahnya 291 anak dan kami mengunakan 15 Ruang,” jelas Novianti kepada Cenderawasih Pos, Senin (13/5).

  Diketahui SMP YPPK Santo Paulus Abepura,  melaksanakan ujian berbasis Online dengan mengunakan aplikasi CBT online (Computer Based Test) sehingga anak-anak diwajibkan mengunakan HP (Handphone) Android dengan mengisi paket data.

   Dijelaskannya anak-anak diwajibkan juga untuk mengikuti ujian dari kelas, tiap kelas masing-masing 20 anak. Ia mengharapkan selama pelaksanaan ujian ini tidak ada masalah baik itu jaringan, sistem listrik dan lain sebagainya, semuanya berjalan dengan lancar.

   Adapun kendala yang masih dihadapi, menurut Novianti, dalam pelaksanaan ujian tersebut yakni, Pertama, Jaringan dan server agak lemot harus antri dulu untuk login, Kedua, sarana dan prasarana untuk paket data, Novianti mengaku tidak kuat untuk mengcover 291 anak-anak.

  Novianti juga mengaku, telah meminta bantuan kepada orang tua murid untuk membantu anak-anaknya menyediakan paket data dan Hp android.

Disampaikannya untuk aplikasi CBT online ini agak susah dengan HP iPhone atau IOS, jadi untuk anak-anak yang tidak mempunyai Hp android akan difasilitasi sekolah dengan mengikuti ujian di Lab sekolah. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version