Thursday, August 28, 2025
26.4 C
Jayapura

Tiap Hari Makan Daun Singkong Membuat Kaki Tak Lagi Mampu Menahan Tubuh

Sekelumit Suka Duka Cerita Penanganan Kesehatan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan

Wajah kesehatan di Tanah Papua belum sepenuhnya menggembirakan. Pemenuhan gizi juga masih jauh dari kata cukup. Jangankan 5 sempurna, untuk mendapat 3 sehat saja harus berjuang keras.

Laporan: Aloysius Lewokeda

Tubuh perempuan yang dibalut kulit rapuh itu tak banyak bergerak saat duduk di lantai semen halus yang dingin. Ia menjulurkan kaki sambil bersandar di dinding rumah kayu. Mata sayunya sesekali menatap langit-langit rumah beratap seng, lalu kembali memandang kakinya yang tak sekuat dulu lagi.

Pemilik tubuh renta itu bernama Paula Mona, warga Kampung Bunggay di Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Dalam rumah kecil di tepi kampung itu, Mona seperti sedang menuliskan kisah kelam dalam lembar kehidupannya. Hidup menjanda karena ditinggal suaminya yang meninggal dunia, membuat hari-hari Mona begitu sulit di usianya yang ke-61.

Baca Juga :  Di Merauke, 3 Anggota KPPS dan 1 Operator Sakit

Kedua putranya, yang diharapkannya dapat menggantikan sosok sang ayah, juga tidak berada di sisinya. Mereka pergi mengadu nasib di kota. Hati mama-mama Papua itu kian hancur saat mendapat kabar putra pertamanya harus mendekam di balik jeruji besi karena kasus penggunaan obat-obatan terlarang.

Mona berjuang melawan kehampaan hidupnya hingga adik perempuannya datang membawa anak dan cucu untuk menemaninya di rumah. Kini, mereka tinggal berempat. Bertahan hidup dengan memakan apa yang ditanam di lahan kecil sekitar rumah karena dana pensiun suami Mona yang dulunya bekerja sebagai karyawan salah satu perusahaan milik negara, jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. “Hampir setiap hari kami makan sayur daun singkong. Jadi begitu sudah,” ujar Mona.

Baca Juga :  Banyak Warga Belum Paham Hukum, Tidak Semua Persoalan Harus ke Pengadilan

Tak banyak pilihan bagi Mona dengan kondisi tubuh yang rapuh karena sakit yang tak dipahami olehnya. Ia tak mengerti kenapa kakinya tak lagi kuat menopang tubuh, tak bisa bernafas lega, batuk yang tak kunjung sembuh, hingga pandangannya yang kian terbatas.

Sekelumit Suka Duka Cerita Penanganan Kesehatan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan

Wajah kesehatan di Tanah Papua belum sepenuhnya menggembirakan. Pemenuhan gizi juga masih jauh dari kata cukup. Jangankan 5 sempurna, untuk mendapat 3 sehat saja harus berjuang keras.

Laporan: Aloysius Lewokeda

Tubuh perempuan yang dibalut kulit rapuh itu tak banyak bergerak saat duduk di lantai semen halus yang dingin. Ia menjulurkan kaki sambil bersandar di dinding rumah kayu. Mata sayunya sesekali menatap langit-langit rumah beratap seng, lalu kembali memandang kakinya yang tak sekuat dulu lagi.

Pemilik tubuh renta itu bernama Paula Mona, warga Kampung Bunggay di Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Dalam rumah kecil di tepi kampung itu, Mona seperti sedang menuliskan kisah kelam dalam lembar kehidupannya. Hidup menjanda karena ditinggal suaminya yang meninggal dunia, membuat hari-hari Mona begitu sulit di usianya yang ke-61.

Baca Juga :  Di Merauke, 3 Anggota KPPS dan 1 Operator Sakit

Kedua putranya, yang diharapkannya dapat menggantikan sosok sang ayah, juga tidak berada di sisinya. Mereka pergi mengadu nasib di kota. Hati mama-mama Papua itu kian hancur saat mendapat kabar putra pertamanya harus mendekam di balik jeruji besi karena kasus penggunaan obat-obatan terlarang.

Mona berjuang melawan kehampaan hidupnya hingga adik perempuannya datang membawa anak dan cucu untuk menemaninya di rumah. Kini, mereka tinggal berempat. Bertahan hidup dengan memakan apa yang ditanam di lahan kecil sekitar rumah karena dana pensiun suami Mona yang dulunya bekerja sebagai karyawan salah satu perusahaan milik negara, jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. “Hampir setiap hari kami makan sayur daun singkong. Jadi begitu sudah,” ujar Mona.

Baca Juga :  Anak Muda Harus Memiliki Kemampuan Kompetitif

Tak banyak pilihan bagi Mona dengan kondisi tubuh yang rapuh karena sakit yang tak dipahami olehnya. Ia tak mengerti kenapa kakinya tak lagi kuat menopang tubuh, tak bisa bernafas lega, batuk yang tak kunjung sembuh, hingga pandangannya yang kian terbatas.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya