Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Bersyukur Bisa Umroh di Bulan Ramadan yang Pahalannya Dilipatgandakan

Yang Tercecer dari Perjalanan Ibadah Umroh Pemkot Jayapura 2022

Setelah sempat tertunda 2 tahun akibat pandemi Covid-19, Jamaah Umroh Pemkot Jayapura akhirnya bisa diberangkat menunaikan ibadah umroh akhir Maret lalu. Bagaimana perjalanan ibadah umroh Jamaah Umroh Pemkot Jayapura ini ? berikut laporannya.

Laporan: Priyadi-Makkah

JAMAAH Umroh Pemkot Jayapura tahun 2022 sangat terharu, senang dan bersyukur karena telah menunggu selama dua tahun untuk bisa berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah umroh.

Program umroh bagi umat Muslim dan wisata rohani ke holyland (Israel) bagi umat Kristen dan Katolik ini telah dilaksanakan sejak periode pertama kepemimpinan Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano dan berlanjut ke periode kedua kepemimpinan Wali Kota Benhut Tomi Mano.

Namun untuk program tahun 2020 lalu, keberangkatan jamaah umroh Pemkot Jayapura terpaksa tertunda akibat pandemi Covid-19. Jamaah yang seharusnya diberangkat pada bulan Maret 2020, terpaksa tertunda keberangkatannya akibat pandemi Covid-19.

Namun setelah kasus Covid-19 di hampir seluruh negara mulai teratasi termasuk di Arab Saudi, akhirnya jamaah umroh Pemkot Jayapura bisa menunaikan ibadah umroh tahun 2022.

Meskipun harus menunggu dua tahun, namun penundaan keberangkatan ini, tentunya membawa berkah bagi jamaah umroh Pemkot Jayapura. Pasalnya, mereka bisa merasakan beribadah umroh di bulan suci Ramadan.

Jamaah Umroh Pemkot Jayapura yang diberangkatkan yaitu hoirie Abdullah, Rahmatia Kamaruddin M, Nursiah Taab M, Sukman Matta, Saifullah Mohammad Hasan, Abdul Munif, Armayana Latuperissa Siregar, Mohammad Azis Mappiase dan Cenderawasih Pos. Rombongan ini ditambah satu jamaah umroh mandiri yaitu Ariana Syarif.

Jamaah umroh yang diberangkat Pemkot Jayapura ke tanah suci dari berbagai profesi seperti guru ngaji, imam dan pengurus dab organisasi lainnya.

Dari Kota Jayapura, jamaah umroh Pemkot Jayapura diterbangkan ke Jakarta via Bandara Sentani, Jayapura, 28 Maret lalu. Setelah itu, tanggal 29 Maret 2022, jamaah melanjutkan penerbangan ke Madinah, Arab Saudi.

Perjalanan dari Jakarta menuju madinah menggunakan pesawat Lion Air JT 1113 memakan waktu kurang lebih 9 jam.

Setibanya di Madinah, jamaah umroh Pemkot Jayapura menginap di Hotel Jiwar Saqifa selama 6 hari, kemudian dilanjutkan ke Makkah untuk pelaksanaan ibadah umroh.

Adapun pemandu tim rombongan jamaah umroh Pemkot Jayapura yaitu Ustadz Firdaus dan Ustadz Izzuddin serta Ustadzah Cucu.

Selama di Madinah, seluruh jamah diminta untuk fokus dalam melaksanakan ibadah salat 5 waktu dan membaca Alquran di Masjid Nabawi. Karena pahala salat di masjid Nabawi 1.000 kali salat di masjid lain.

Jamaah umroh juga diminta bisa salat sunah dan berdoa di Raudhah. Raudhah adalah sebuah tempat yang berada dalam Masjid Nabawi di Madinah. Tepatnya berada di antara rumah yang kini jadi makam Rasulullah SAW.

Raudhah adalah tempat yang sangat mulia, dimana dahulu merupakan tempat Rasullah membacakan wahyu dan mengajarkan al-Islam di depan para sahabat terdekatnya.

Mengingat besarnya makna tempat tersebut, Rasulullah bersabda, “Tempat yang di antara rumahku dan mimbarku adalah raudhah (taman) di antara taman-taman surga.”

Selama di Madinah, jamaah umroh juga diajak tour berziarah beberapa hari dengan mengunjungi tempat bersejarah di Madinah seperti Masjid Al- Ghamamah yang terletak di barat daya Masjid Nabawi atau sekitar 300 meter dari Masjid Nabawi. Masjid ini pernah digunakan Rasulullah menyampaikan kutbah Idul Fitri.

Ustadz Firdaus mengatakan dalam ibadah umroh ini salah satu  kegiatan yang dilakukan yaitu mengunjungi tempat bersejarah di sekitaran Masjid Nabawi, Madinah. Dimana setidaknya ada empat masjid yang terletak dekat dengan Masjid Nabawi di Madinah seperti Masjid Al- Ghamamah.

Ustadz Firdaus menjelaskan bahwa nama Al- Ghamammah berarti tempat bernaung atau awan yang menaungi. Dulunya, masjid ini bukanlah sebuah masjid, melainkan sebuah tanah lapang yang digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan hingga ibadah yang dinamakan Al Mushalla.

Dalam riwayat lain disebutkan, Al Mushalla merupakan tempat biasanya Rasulullah melaksanakan shalat Ied.  “Saat itu, Rasulullah yang sedang menyampaikan kutbah Idul Fitri sementara para jamaahnya terlihat gelisah karena kepanasan. Kemudian datanglah mendung atau awan menaungi mereka hingga kutbah Rasulullah usai. Untuk itulah masjid ini dinamakan Masjid Al Ghamamah,”ungkapnya.

 Setelah menjelaskan terkait Masjid Al-Ghamamah, Ustadz Firdaus juga menjelaskan tentang lokasi pembaitan Abu Bakar sebagai Khalifah, serta beberapa wakaf Utsman di dekat Masjid Nabawi.

Baca Juga :  Malu Mengaku Buta Aksara, Berdayakan PKBM yang Tersebar di 16 Tiik

Kemudian Ustadz Firdaus menjelaskan tentang Raudhah sebuah tempat yang berada dalam Masjid Nabawi di Madinah.  Tepatnya berada di antara rumah yang kini jadi makam Rasulullah SAW dengan mimbar yang beliau gunakan untuk berdakwah. Luasnya kurang lebih 330 meter persegi.

“Raudhah adalah tempat yang mulia dan istimewa. Sebab di sinilah  Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam beribadah, salat, menerima wahyu, berdakwah dan juga tempat salat para sahabat. Sangat disunahkan memperbanyak ibadah di Raudhah. Misalnya salat baik wajib maupun sunah, dzikir juga iktikaf. Karena salat dan berdoa di Raudhah sangat mustajab sekali banyak jamaah umrah dan haji berebut untuk bisa beribadah di Raudhah,” bebernya.

“Sebab ada keyakinan bahwa jika berdoa di Raudhah yang disebut Rasulullah sebagai taman surga itu akan dikabulkan oleh Allah SWT karena permintaan doa di sana sangat mustajab,” sambungnya.

Sejak pandemi Covid-19, untuk masuk salat dan berdoa di Raudhah sudah sangat susah sekali, karena dijaga ketat oleh petugas. Untuk bisa masuk, jamaah harus mendaftar dulu lewat aplikasi dan jika ada jamaah yang bisa masuk tentu hal yang sangat luar biasa.

Pada tanggal 31 Maret, rombongan jamaah umroh Pemkot Jayapura dibawa mengunjungi Masjid Quba, kebun kurma/supermarket kurma, Jabal Uhud dan Syuhada Uhud, Masjid Qiblatain dan Masjid Khandaq.

Saat berkunjung ke Masjid Quba, jamaah dianjurkan berwudhu terlebih dahulu dari tempat tinggal di Madinah /hotel. Hal ini untuk mendapatkan keutamaan Masjid Quba sesuai dengan Hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam.

Hari berikutnya Jamaah Umroh Pemkot Jayapura mendapat kesempatan Jabal Magnet merupakan salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi jamaah haji dan umroh. Jangan ditanya mengenai kemisteriusan lokasi ini, banyak teori dan hipotesa tentang bukit ini.

Jabal Magnet merupakan sebuah bukit dimana di lokasi ini banyak keanehan yang terjadi. Di bukit ini, mobil bisa berjalan sendiri tanpa mesin dinyalakan walau jalan menanjak. Konon kabarnya, itu karena adanya daya magnet yang kuat di antara gunung-gunung yang berada di sana dan jamaah umroh bisa berkesempatan naik onta dengan membayar 10 real atau Rp 40 ribu.

Setelah 6 hari berada di Madinah, jamaah umroh melanjutkan ibadah umroh di Makkah. Sebelum  sebelum melakukan ibadah umroh, jamaah harus meniatkan diri  untuk salat 2 rakaat di masjid Bir Ali dan Tan’im yang merupakan tempat untuk melakukan miqot atau tempat untuk memulai ibadah umrah, berpakaian ihram serta mengucapkan niat umrah. Masjid di Bir Ali terletak di Kota Madinah dan merupakan syarat umrah yang utama.

Setelah berpakain ihram dilanjutkan perjalanan menuju hotel Azka Alsafe di Makkah tidak jauh dari tempat pelaksanaan ibadah umroh di lokasi Masjidil Haram, Makkah yang hanya sekitar 120 meter.

Sampai di hotel, Senin (8/4) sekira pukul 17.30 waktu setempat, jamaah melanjutkan kegiatan buka puasa bersama. Setelah itu, rombongan jamaah umroh Pemkot Jayapura melaksananan ibadah umroh secara khusus dan penuh niat sesuai dengan syariat yang ditentukan.

Selama menjalan ibadah umroh di tanah suci baik di kota Madinah maupun di Makkah, seluruh rombongan bisa mengikuti seluruh perjalanan ibadah umroh dengan lancar tanpa ada kendala apapun. Karena ibadah umroh dilakukan pada malam hari sehingga tidak terkena panas terik matahari kemudian tenaga juga sudah kembali fit karena habis berbuka puasa.

Perjalanan ibadah umroh yang dilakukan jamaah umroh Pemkot Jayapura ditutup dengan tahallul. Tahallul secara harfiah artinya dihalalkan, dalam haji dan umrah maksudnya adalah diperbolehkannya jamaah haji dari larangan/pantangan ihram.

Selama dalam keadaan ihram, seorang jamaah umroh wajib menjaga dirinya agar tidak melanggar satu pun larangan ihram yang terdiri atas Laki-laki dilarang memakai pakaian biasa, memakai kaos kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki dan tumit. Menutup kepala yang melekat seperti topi atau peci dan sorban.

Perempuan dilarang menutup kedua telapak tangan dengan kaos tangan, menutup muka dengan cadar.

Laki-laki dan perempuan selama ihram dilarang memakai  wangi-wangian  kecuali  yang  sudah dipakai di badan sebelum niat haji/umrah, memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut dan bulu badan. Memburu dan menganiaya/membunuh binatang dengan cara apapun, kecuali binatang yang membahayakan boleh dibunuh.

Baca Juga :  Sempat Broken Home, Sedih Beli Nasi Sebungkus Untuk Sekeluarga

Menikah, menikahkan, atau meminang perempuan untuk dinikahi. Bercumbu atau bersetubuh, mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor.

Rangkaian kegiatan ini ditandai dengan mencukur atau menggunting beberapa helai rambut, minimal tiga helai yang disebut Tahallul. Tahallul dalam umrah adalah mencukur rambut. Dalam umrah, tahallul hanya dilakukan sekali saja.

 Usai menjalankan ibadah, jamaah umroh Pemkot Jayapura berkesempatan melaksanakan ibadah di Masjidil Haram yang letaknya sekira 120 meter dari hotel. Dimana untuk menjalankan salat di Masjidil Haram pahalanya lebih utama 100 ribu kali lipat dari salat di masjid lain. Momen inilah yang ditinggu para jamaah umroh Pemkot Jayapura untuk selalu menjalankan salat lima waktu dan menjalankan Itikaf.

Iktikaf  merupakan kegiatan amalan berdiam diri di masjid seperti tadarus Alquran hingga qiyamulail salat malam.  Sebenarnya i’tikaf dapat dilakukan setiap saat, tetapi khususnya di bulan Ramadan, i’tikaf lebih dianjurkan karena pahala luar biasa.

Salah satu peserta jamaah umroh Pemkot Jayapura,  Choirie Abdullah yang merupakan imam di Masjid Kotaraja Dalam mengaku sangat berterima kasih dan bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memilih-Nya untuk bisa melaksanakan ibadah umrah khususnya di bulan suci Ramadan 1443  H atas berkat kemurahan hati Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM., Wakil Wali Kota Jayapura Dr. Rustan Saru,MM.,dan Ketua MUI Kota Jayapura KH Zulham Ma’mun.

 Choirie berdoa semoga amal baik perbuatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jayapura diperhitungkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena program ini sangat bagus sekali dan memberikan kesempatan kepada umat Muslim untuk bisa menunaikan ibadah umroh tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun, karena semua sudah ditanggung Pemerintah Kota Jayapura.

Dirinya berdoa apa yang menjadi harapan dan cita-cita wali kota dan wakil wali kota bisa terwujud dengan baik dan mendoakan Kota Jayapura tetap dalam perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tetap aman nyaman dan dan masyarakatnya terus menjaga kerukunan toleransi antar umat beragama dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

 “Program ini saya harapkan bisa tetap terus berjalan walaupun siapa pemimpinnya. Karena ini suatu bentuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT karena manfaatnya luar biasa,”ungkapnya.

Choirie mengaku, melaksanakan ibadah umrah pada bulan suci Ramadan itu hal yang sangat luar biasa, karena pahalanya tentu sangat dilipatgandakan. Dimana jamaah umrah bisa merasakan puasa di tanah suci dan berbuka puasa dengan seluruh jamaah umroh di seluruh dunia. Termasuk melaksanakan salat tarawih secara berjamaah di Masjid Nabawi Madinah maupun di Masjidil Haram Makkah serta melaksanakan salat Jumat di masjid ini, tentu ini kesempatan yang sangat luar biasa dan tidak semua jamaah umroh bisa merasakan kan hal-hal seperti ini.

Choirie mengaku, banyak umat Muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji dan umrah, walaupun memiliki banyak uang, punya jabatan dan masih diberikan kesehatan namun hanya orang yang dipilih Allah subhanahu wa ta’ala yang bisa melaksanakan ibadah umroh dan haji. Hal ini memang ia buktikan bahwa tiga hal tersebut belum pasti bisa menjamin untuk orang bisa melaksanakan ibadah umroh dan haji. Karena bagaimanapun jika memang umat Muslim belum bisa berkesempatan melaksanakan ibadah haji karena daftar tunggu yang cukup lama. Namun setidaknya dengan telah melaksanakan ibadah umroh tentu juga banyak pahala yang akan didapat mulai dari menghapus dosa, memperoleh ketenangan hati, memperoleh pahala salat berlipat ganda, meningkatkan iman dan takwa, media jihad bagi perempuan. Sehingga Allah SWT memberikan alternatif untuk perempuan melakukan jihad dengan cara melaksanakan haji/umroh, doa akan dikabulkan, memperoleh keberkahan, dijanjikan surga, dijauhkan dari kemiskinan, wafat saat umroh, palanya dicatat sampai kiamat.

 Sekedar diketahui, jamaah umroh Pemkot Jayapura selesai melaksanakan ibadah umroh di Makkah, Jumat 8 tanggal April 2022 jamaah umroh Pemkot Jayapura menuju bandara Jeddah untuk persiapan terbang menuju Jakarta dengan pesawat Lion Air. Jamaah tiba di bandara Soekarno Hatta di Jakarta tanggal 9 April 2022 lalu menginap satu malam kemudian Minggu (10/4) jamaah umroh Pemkot Jayapura terbang pulang ke Kota Jayapura.***

Yang Tercecer dari Perjalanan Ibadah Umroh Pemkot Jayapura 2022

Setelah sempat tertunda 2 tahun akibat pandemi Covid-19, Jamaah Umroh Pemkot Jayapura akhirnya bisa diberangkat menunaikan ibadah umroh akhir Maret lalu. Bagaimana perjalanan ibadah umroh Jamaah Umroh Pemkot Jayapura ini ? berikut laporannya.

Laporan: Priyadi-Makkah

JAMAAH Umroh Pemkot Jayapura tahun 2022 sangat terharu, senang dan bersyukur karena telah menunggu selama dua tahun untuk bisa berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah umroh.

Program umroh bagi umat Muslim dan wisata rohani ke holyland (Israel) bagi umat Kristen dan Katolik ini telah dilaksanakan sejak periode pertama kepemimpinan Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano dan berlanjut ke periode kedua kepemimpinan Wali Kota Benhut Tomi Mano.

Namun untuk program tahun 2020 lalu, keberangkatan jamaah umroh Pemkot Jayapura terpaksa tertunda akibat pandemi Covid-19. Jamaah yang seharusnya diberangkat pada bulan Maret 2020, terpaksa tertunda keberangkatannya akibat pandemi Covid-19.

Namun setelah kasus Covid-19 di hampir seluruh negara mulai teratasi termasuk di Arab Saudi, akhirnya jamaah umroh Pemkot Jayapura bisa menunaikan ibadah umroh tahun 2022.

Meskipun harus menunggu dua tahun, namun penundaan keberangkatan ini, tentunya membawa berkah bagi jamaah umroh Pemkot Jayapura. Pasalnya, mereka bisa merasakan beribadah umroh di bulan suci Ramadan.

Jamaah Umroh Pemkot Jayapura yang diberangkatkan yaitu hoirie Abdullah, Rahmatia Kamaruddin M, Nursiah Taab M, Sukman Matta, Saifullah Mohammad Hasan, Abdul Munif, Armayana Latuperissa Siregar, Mohammad Azis Mappiase dan Cenderawasih Pos. Rombongan ini ditambah satu jamaah umroh mandiri yaitu Ariana Syarif.

Jamaah umroh yang diberangkat Pemkot Jayapura ke tanah suci dari berbagai profesi seperti guru ngaji, imam dan pengurus dab organisasi lainnya.

Dari Kota Jayapura, jamaah umroh Pemkot Jayapura diterbangkan ke Jakarta via Bandara Sentani, Jayapura, 28 Maret lalu. Setelah itu, tanggal 29 Maret 2022, jamaah melanjutkan penerbangan ke Madinah, Arab Saudi.

Perjalanan dari Jakarta menuju madinah menggunakan pesawat Lion Air JT 1113 memakan waktu kurang lebih 9 jam.

Setibanya di Madinah, jamaah umroh Pemkot Jayapura menginap di Hotel Jiwar Saqifa selama 6 hari, kemudian dilanjutkan ke Makkah untuk pelaksanaan ibadah umroh.

Adapun pemandu tim rombongan jamaah umroh Pemkot Jayapura yaitu Ustadz Firdaus dan Ustadz Izzuddin serta Ustadzah Cucu.

Selama di Madinah, seluruh jamah diminta untuk fokus dalam melaksanakan ibadah salat 5 waktu dan membaca Alquran di Masjid Nabawi. Karena pahala salat di masjid Nabawi 1.000 kali salat di masjid lain.

Jamaah umroh juga diminta bisa salat sunah dan berdoa di Raudhah. Raudhah adalah sebuah tempat yang berada dalam Masjid Nabawi di Madinah. Tepatnya berada di antara rumah yang kini jadi makam Rasulullah SAW.

Raudhah adalah tempat yang sangat mulia, dimana dahulu merupakan tempat Rasullah membacakan wahyu dan mengajarkan al-Islam di depan para sahabat terdekatnya.

Mengingat besarnya makna tempat tersebut, Rasulullah bersabda, “Tempat yang di antara rumahku dan mimbarku adalah raudhah (taman) di antara taman-taman surga.”

Selama di Madinah, jamaah umroh juga diajak tour berziarah beberapa hari dengan mengunjungi tempat bersejarah di Madinah seperti Masjid Al- Ghamamah yang terletak di barat daya Masjid Nabawi atau sekitar 300 meter dari Masjid Nabawi. Masjid ini pernah digunakan Rasulullah menyampaikan kutbah Idul Fitri.

Ustadz Firdaus mengatakan dalam ibadah umroh ini salah satu  kegiatan yang dilakukan yaitu mengunjungi tempat bersejarah di sekitaran Masjid Nabawi, Madinah. Dimana setidaknya ada empat masjid yang terletak dekat dengan Masjid Nabawi di Madinah seperti Masjid Al- Ghamamah.

Ustadz Firdaus menjelaskan bahwa nama Al- Ghamammah berarti tempat bernaung atau awan yang menaungi. Dulunya, masjid ini bukanlah sebuah masjid, melainkan sebuah tanah lapang yang digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan hingga ibadah yang dinamakan Al Mushalla.

Dalam riwayat lain disebutkan, Al Mushalla merupakan tempat biasanya Rasulullah melaksanakan shalat Ied.  “Saat itu, Rasulullah yang sedang menyampaikan kutbah Idul Fitri sementara para jamaahnya terlihat gelisah karena kepanasan. Kemudian datanglah mendung atau awan menaungi mereka hingga kutbah Rasulullah usai. Untuk itulah masjid ini dinamakan Masjid Al Ghamamah,”ungkapnya.

 Setelah menjelaskan terkait Masjid Al-Ghamamah, Ustadz Firdaus juga menjelaskan tentang lokasi pembaitan Abu Bakar sebagai Khalifah, serta beberapa wakaf Utsman di dekat Masjid Nabawi.

Baca Juga :  Tanpa Tenda dan Kursi, Baliho, Semua Ditampilkan Apa Adanya

Kemudian Ustadz Firdaus menjelaskan tentang Raudhah sebuah tempat yang berada dalam Masjid Nabawi di Madinah.  Tepatnya berada di antara rumah yang kini jadi makam Rasulullah SAW dengan mimbar yang beliau gunakan untuk berdakwah. Luasnya kurang lebih 330 meter persegi.

“Raudhah adalah tempat yang mulia dan istimewa. Sebab di sinilah  Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam beribadah, salat, menerima wahyu, berdakwah dan juga tempat salat para sahabat. Sangat disunahkan memperbanyak ibadah di Raudhah. Misalnya salat baik wajib maupun sunah, dzikir juga iktikaf. Karena salat dan berdoa di Raudhah sangat mustajab sekali banyak jamaah umrah dan haji berebut untuk bisa beribadah di Raudhah,” bebernya.

“Sebab ada keyakinan bahwa jika berdoa di Raudhah yang disebut Rasulullah sebagai taman surga itu akan dikabulkan oleh Allah SWT karena permintaan doa di sana sangat mustajab,” sambungnya.

Sejak pandemi Covid-19, untuk masuk salat dan berdoa di Raudhah sudah sangat susah sekali, karena dijaga ketat oleh petugas. Untuk bisa masuk, jamaah harus mendaftar dulu lewat aplikasi dan jika ada jamaah yang bisa masuk tentu hal yang sangat luar biasa.

Pada tanggal 31 Maret, rombongan jamaah umroh Pemkot Jayapura dibawa mengunjungi Masjid Quba, kebun kurma/supermarket kurma, Jabal Uhud dan Syuhada Uhud, Masjid Qiblatain dan Masjid Khandaq.

Saat berkunjung ke Masjid Quba, jamaah dianjurkan berwudhu terlebih dahulu dari tempat tinggal di Madinah /hotel. Hal ini untuk mendapatkan keutamaan Masjid Quba sesuai dengan Hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam.

Hari berikutnya Jamaah Umroh Pemkot Jayapura mendapat kesempatan Jabal Magnet merupakan salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi jamaah haji dan umroh. Jangan ditanya mengenai kemisteriusan lokasi ini, banyak teori dan hipotesa tentang bukit ini.

Jabal Magnet merupakan sebuah bukit dimana di lokasi ini banyak keanehan yang terjadi. Di bukit ini, mobil bisa berjalan sendiri tanpa mesin dinyalakan walau jalan menanjak. Konon kabarnya, itu karena adanya daya magnet yang kuat di antara gunung-gunung yang berada di sana dan jamaah umroh bisa berkesempatan naik onta dengan membayar 10 real atau Rp 40 ribu.

Setelah 6 hari berada di Madinah, jamaah umroh melanjutkan ibadah umroh di Makkah. Sebelum  sebelum melakukan ibadah umroh, jamaah harus meniatkan diri  untuk salat 2 rakaat di masjid Bir Ali dan Tan’im yang merupakan tempat untuk melakukan miqot atau tempat untuk memulai ibadah umrah, berpakaian ihram serta mengucapkan niat umrah. Masjid di Bir Ali terletak di Kota Madinah dan merupakan syarat umrah yang utama.

Setelah berpakain ihram dilanjutkan perjalanan menuju hotel Azka Alsafe di Makkah tidak jauh dari tempat pelaksanaan ibadah umroh di lokasi Masjidil Haram, Makkah yang hanya sekitar 120 meter.

Sampai di hotel, Senin (8/4) sekira pukul 17.30 waktu setempat, jamaah melanjutkan kegiatan buka puasa bersama. Setelah itu, rombongan jamaah umroh Pemkot Jayapura melaksananan ibadah umroh secara khusus dan penuh niat sesuai dengan syariat yang ditentukan.

Selama menjalan ibadah umroh di tanah suci baik di kota Madinah maupun di Makkah, seluruh rombongan bisa mengikuti seluruh perjalanan ibadah umroh dengan lancar tanpa ada kendala apapun. Karena ibadah umroh dilakukan pada malam hari sehingga tidak terkena panas terik matahari kemudian tenaga juga sudah kembali fit karena habis berbuka puasa.

Perjalanan ibadah umroh yang dilakukan jamaah umroh Pemkot Jayapura ditutup dengan tahallul. Tahallul secara harfiah artinya dihalalkan, dalam haji dan umrah maksudnya adalah diperbolehkannya jamaah haji dari larangan/pantangan ihram.

Selama dalam keadaan ihram, seorang jamaah umroh wajib menjaga dirinya agar tidak melanggar satu pun larangan ihram yang terdiri atas Laki-laki dilarang memakai pakaian biasa, memakai kaos kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki dan tumit. Menutup kepala yang melekat seperti topi atau peci dan sorban.

Perempuan dilarang menutup kedua telapak tangan dengan kaos tangan, menutup muka dengan cadar.

Laki-laki dan perempuan selama ihram dilarang memakai  wangi-wangian  kecuali  yang  sudah dipakai di badan sebelum niat haji/umrah, memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut dan bulu badan. Memburu dan menganiaya/membunuh binatang dengan cara apapun, kecuali binatang yang membahayakan boleh dibunuh.

Baca Juga :  Sibuk Layani Pasien, Tak Sempat Hadiri Penerimaan Penghargaan

Menikah, menikahkan, atau meminang perempuan untuk dinikahi. Bercumbu atau bersetubuh, mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor.

Rangkaian kegiatan ini ditandai dengan mencukur atau menggunting beberapa helai rambut, minimal tiga helai yang disebut Tahallul. Tahallul dalam umrah adalah mencukur rambut. Dalam umrah, tahallul hanya dilakukan sekali saja.

 Usai menjalankan ibadah, jamaah umroh Pemkot Jayapura berkesempatan melaksanakan ibadah di Masjidil Haram yang letaknya sekira 120 meter dari hotel. Dimana untuk menjalankan salat di Masjidil Haram pahalanya lebih utama 100 ribu kali lipat dari salat di masjid lain. Momen inilah yang ditinggu para jamaah umroh Pemkot Jayapura untuk selalu menjalankan salat lima waktu dan menjalankan Itikaf.

Iktikaf  merupakan kegiatan amalan berdiam diri di masjid seperti tadarus Alquran hingga qiyamulail salat malam.  Sebenarnya i’tikaf dapat dilakukan setiap saat, tetapi khususnya di bulan Ramadan, i’tikaf lebih dianjurkan karena pahala luar biasa.

Salah satu peserta jamaah umroh Pemkot Jayapura,  Choirie Abdullah yang merupakan imam di Masjid Kotaraja Dalam mengaku sangat berterima kasih dan bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memilih-Nya untuk bisa melaksanakan ibadah umrah khususnya di bulan suci Ramadan 1443  H atas berkat kemurahan hati Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM., Wakil Wali Kota Jayapura Dr. Rustan Saru,MM.,dan Ketua MUI Kota Jayapura KH Zulham Ma’mun.

 Choirie berdoa semoga amal baik perbuatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jayapura diperhitungkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena program ini sangat bagus sekali dan memberikan kesempatan kepada umat Muslim untuk bisa menunaikan ibadah umroh tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun, karena semua sudah ditanggung Pemerintah Kota Jayapura.

Dirinya berdoa apa yang menjadi harapan dan cita-cita wali kota dan wakil wali kota bisa terwujud dengan baik dan mendoakan Kota Jayapura tetap dalam perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tetap aman nyaman dan dan masyarakatnya terus menjaga kerukunan toleransi antar umat beragama dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

 “Program ini saya harapkan bisa tetap terus berjalan walaupun siapa pemimpinnya. Karena ini suatu bentuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT karena manfaatnya luar biasa,”ungkapnya.

Choirie mengaku, melaksanakan ibadah umrah pada bulan suci Ramadan itu hal yang sangat luar biasa, karena pahalanya tentu sangat dilipatgandakan. Dimana jamaah umrah bisa merasakan puasa di tanah suci dan berbuka puasa dengan seluruh jamaah umroh di seluruh dunia. Termasuk melaksanakan salat tarawih secara berjamaah di Masjid Nabawi Madinah maupun di Masjidil Haram Makkah serta melaksanakan salat Jumat di masjid ini, tentu ini kesempatan yang sangat luar biasa dan tidak semua jamaah umroh bisa merasakan kan hal-hal seperti ini.

Choirie mengaku, banyak umat Muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji dan umrah, walaupun memiliki banyak uang, punya jabatan dan masih diberikan kesehatan namun hanya orang yang dipilih Allah subhanahu wa ta’ala yang bisa melaksanakan ibadah umroh dan haji. Hal ini memang ia buktikan bahwa tiga hal tersebut belum pasti bisa menjamin untuk orang bisa melaksanakan ibadah umroh dan haji. Karena bagaimanapun jika memang umat Muslim belum bisa berkesempatan melaksanakan ibadah haji karena daftar tunggu yang cukup lama. Namun setidaknya dengan telah melaksanakan ibadah umroh tentu juga banyak pahala yang akan didapat mulai dari menghapus dosa, memperoleh ketenangan hati, memperoleh pahala salat berlipat ganda, meningkatkan iman dan takwa, media jihad bagi perempuan. Sehingga Allah SWT memberikan alternatif untuk perempuan melakukan jihad dengan cara melaksanakan haji/umroh, doa akan dikabulkan, memperoleh keberkahan, dijanjikan surga, dijauhkan dari kemiskinan, wafat saat umroh, palanya dicatat sampai kiamat.

 Sekedar diketahui, jamaah umroh Pemkot Jayapura selesai melaksanakan ibadah umroh di Makkah, Jumat 8 tanggal April 2022 jamaah umroh Pemkot Jayapura menuju bandara Jeddah untuk persiapan terbang menuju Jakarta dengan pesawat Lion Air. Jamaah tiba di bandara Soekarno Hatta di Jakarta tanggal 9 April 2022 lalu menginap satu malam kemudian Minggu (10/4) jamaah umroh Pemkot Jayapura terbang pulang ke Kota Jayapura.***

Berita Terbaru

Artikel Lainnya