Melihat Persiapan Pelaksanaan Program MBG Serentak di Kota Jayapura
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah berjalan di sejumlah daerah di Indonesia. Namun di Papua, khususnya di Kota Jayapura, program MBG ini rencananya baru dimulai serentak 11 April nanti. Lantas seperti apa persiapannya.
Laporan: Mustakim Ali_Jayapura
Untuk efektifitas pelayanan program Makan Bergizi Gratis ini, sudah dibentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di setiap distrik yang ada di Kota Jayapura. Dengan begitu, diharapkan pelayanan lebih fokus dan efektif jangkauannya.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN) Abepura, Nur Fitra Darni Darwis menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan berlangsung pada 11 April 2025 di Kota Jayapura nanti.
Menurut Nur Fitra Darni, untuk Kota Jayapura akan diawali dengan 4 sekolah yakni, SD Impres 1 Vim, SDN Kotaraja, SD Inpres Kotaraja dan PAUD YPPK Juru Selamat Kotaraja.
“Ke empat sekolah ini saat bulan puasa kemarin sudah dilakukan testimoni, namun tanggal 11 nanti akan kita lanjutkan dengan menu yang sesuai standar MBG,” ujar Nur saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (07/4).
Dari 4 sekolah ini dengan melibatkan siswa sebanyak 1.912. Informasinya MBG dilakukan selama 6 kali dalam satu minggu yakni dari hari Senin- Jumat. “Untuk penyaluran MBG kita targetkan jam istirahat pertama, diperkirakan jam 8 sudah disalurkan ke sekolah-sekolah,” ungkapnya.
Menurut Nur, untuk tahap kedua juga ada beberapa sekolah yang akan dilibatkan. “Kita rencananya buka dapur baru di Abepura dan Waena, rencananya ada penambahan sekolah yang dimulai pada tanggal 14 Aprli,” tuturnya.
“Untuk tanggungan dapur baru ini akan mengakomodir siswa dua ribu lebih, hampir tiga ribu,” lanjutnya.
Kata Nur, proses MBG ini dilakukan secara bertahap. “Kita lakukan bertahap agar pelaksanaannya bisa maksimal, karena kalau serentak pasti kewalahan,” jelasnya.
Dari segi persiapan, Menurut Nur hingga saat ini belum ada kendala hanya saja dikhawatirkan soal ketersediaan dan harga bahan pangan seperti sayur, telur dan pangan yang lainnya.
“Kita hanya antisipasi kestabilan harga, apalagi kita baru selesai bulan puasa, meski saat ini belum ada kendala,” bebernya.