Gusti menjelaskan saat ini pemasukan di Hotel Horison sangat menurun drastis, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ia mengatakan tahun 2025 ini baru berjalan tiga bulan namun dampaknya sudah sangat dirasakan oleh pihaknya.
  Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kata FB Manager Hotel Horison itu, pada periode, Mei, Juni, Juli dan Agustus di Hotel Horison biasanya telah dibooking orang terlebih dahulu, seperti dari perkantoran dan beberapa instansi terkait lainnya, terutama dari pihak Sekolah untuk menggelarkan acara perpisahan atau penamatan.
 “Kalau tahun sebelumnya itu dari Mei sampai Agustus sudah ada yang pesan lebih dulu. Biasanya kegiatan Wisuda dari kampus-kampus, acara perpisahan dan penamatan dari sekolah-sekolah, acara seminar dari perkantoran dan organisasi. Tetapi di tahun ini hampir tidak ada, sangat dirasakan dampaknya,” ungkap Gusti.
 Bhakan, kata Gusti, ada beberapa event dan acara dari sekolah-sekolah, dan instansi pemerintah di tahun ini yang telah dipesan dari jauh hari sebelumnya, untuk agenda Mei, Juni, Juli dan Agustus terpaksa dibatalkan atau dicancel tiba-tiba.
  Diakui, kondisi ini juga dampak dari efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga mengakibatkan beberapa hotel di Kota Jayapura terutama Horison Kotaraja terpaksa harus membatasi kerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya pelaku UMKM, taksi Bandara hingga pengurangan karyawan.
  “Bahkan ada beberapa reservasi yang akhirnya dicancel. Dimana pihak sekolah ada yang jauh-jauh hari rencanakan kegiatan di hotel dan sudah booking tanggal, tetapi karena adanya kebijakan, tiba-tiba di cancel,” ujarnya.
 Senada disampaikan General Manager Grand Abe Hotel, Carya yang menyampaikan bahwa dampak dari aturan itu serta adanya efisiensi anggaran, pendapatan di hotel Grand Abe dari awal Januari hingga memasuki April 2025 turun drastis.
  Kondisi ini jelas Carya hampir sama waktu pandemi Covid-19 beberapa tahun yang lalu. Bahkan kata General Manager itu kondisi saat ini lebih parah jika dibandingkan dengan yang terjadi saat pandemi.
  “Pada saat Covid kemarin, secara perputaran uang itu ada, tetapi sekarang seperti uang ditarik semua, perputarannya kurang,” kata Carya di Hotel Grand Abe, Jumat (4/4).
  Hotel Grand Abe sejak awal 2025 hingga saat ini sangat merasakan dampak dari aturan pemerintah yang melarang kegiatan OPD dan sekolah di hotel. Hal itu kata Carya bisa dilihat  hunian maupun kegiatan Maze atau rapat, meeting dan sejenisnya.
  “Jadi sangat signikan sekali dirasakan. Hunian juga sekarang jika dibandingkan tahun lalu cukup ngedrop. Tahun ini (2025) betul-betul turun, sudah tiga bulan ini selalu di bawah target dan jauh dari tahun yang lalu,” ungkapnya.
  “Jika dipersentasekan ngedrop bisa mencapai 50 persenan,” tambahnya.
 Jika kondisi ini tetap terjadi, bukan tidak mungkin pihaknya akan terus melakukan rasional karyawan. “Sebenarnya kami tidak mau melakukan itu. Istilahnya dari sisi keuangan mungkin kita bebannya terima terus, tetapi pemasukannya turun terus. Maka dampaknya ke karyawan dan pelaku UMKM yang telah jalin kerjasama,” pungkasnya. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos