Sunday, September 8, 2024
26.7 C
Jayapura

Jelang Pemilu Tak Ada Atraksi Barongsai, Tetap Buat Meriah Saat Chap Goh Meh

  Mengawali percakapan kami tentang makna Imlek di tahun 2024 dengan Shio Naga Kayu, lelaki Lansia itu menjawab dengan nada tegas dan semangat yang mengebu yaitu “Lewat kerja keras kita meraih rezeki di setiap kesempatan” katanya sambil tersenyum bangga, kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (3/2) siang itu.

  Seolah menandakan bahwa tahun ini, setiap usaha dan kerja keras yang dilakukan, pasti membuahkan hasil yang lebih baik. Untuk itu setiap kesempatan harus dihargai. “Tahun 2024 harus lebih optimis dari tahun-tahun sebelumnya, sekeras apapun tantangannya, memang dibutuhkan perjuangan yang keras pula, tetapi hasilnya sangat menjanjikan, ” jelasnya lagi.

  Ishak Montolalu juga menyampaikan bahwa, hal tersebut juga berdampak bagi perekonomian, meski perekonomian masih sangat bergantung pada Pemerintahan.  Apa lagi dimasa Pesta Demokrasi yang masih penuh dengan tanya, siapa presiden yang akan memimpin?  Tetapi yang jelas, apapun tantangannya dibutuhkan perjuangan dan kerja keras untuk hasil yang lebih baik.

Baca Juga :  Bahas Inflasi, Pemrov Lakukan Pertemuan dengan TPID

  Khusus perayaan tahun baru Imlek sendiri, dirinya akui tidak ada perayaan meriah seperti yang dilakukan sebelumnya.  Dimana hal itu dilakukan karena bertepatan dengan minggu tenang, sehingga Ia juga mengimbau kepada setiap ikatan keluarga Tionghoa di Papua, khususnya di Jayapura untuk bersama-sama ikut mensukseskan pemilu.

  “Bahkan saya mengimbau kepada semua ikatan keluarga Tionghoa yang ada di Jayapura untuk dapat menggunakan hak pilihnya, karena suara kita menentukan kepemimpinan lima tahun berikutnya, ” papar Ishak lagi.

  Perayaan Imlek memang tidak seperti biasa, tetapi rutinitas kunjung-mengunjungi keluarga harus tetap berjalan, pemberian angpao, bahkan makan bersama, hingga makan di restoran tetap dilakukan.

Baca Juga :  Kelembutan Bumbu Kacangnya Pikat Dua Presiden

   “Hanya kegiatan yang ramai-ramai, bersifat kegaduhan itu yang kita hindari, tetapi Imlek harus tetap semarak di hati kita,” tuturnya lagi.

  Mengawali percakapan kami tentang makna Imlek di tahun 2024 dengan Shio Naga Kayu, lelaki Lansia itu menjawab dengan nada tegas dan semangat yang mengebu yaitu “Lewat kerja keras kita meraih rezeki di setiap kesempatan” katanya sambil tersenyum bangga, kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (3/2) siang itu.

  Seolah menandakan bahwa tahun ini, setiap usaha dan kerja keras yang dilakukan, pasti membuahkan hasil yang lebih baik. Untuk itu setiap kesempatan harus dihargai. “Tahun 2024 harus lebih optimis dari tahun-tahun sebelumnya, sekeras apapun tantangannya, memang dibutuhkan perjuangan yang keras pula, tetapi hasilnya sangat menjanjikan, ” jelasnya lagi.

  Ishak Montolalu juga menyampaikan bahwa, hal tersebut juga berdampak bagi perekonomian, meski perekonomian masih sangat bergantung pada Pemerintahan.  Apa lagi dimasa Pesta Demokrasi yang masih penuh dengan tanya, siapa presiden yang akan memimpin?  Tetapi yang jelas, apapun tantangannya dibutuhkan perjuangan dan kerja keras untuk hasil yang lebih baik.

Baca Juga :  Sempat Gugup, Akhirnya Bisa Kalahkan Pesaing dari  Sekolah Unggulan di Jakarta 

  Khusus perayaan tahun baru Imlek sendiri, dirinya akui tidak ada perayaan meriah seperti yang dilakukan sebelumnya.  Dimana hal itu dilakukan karena bertepatan dengan minggu tenang, sehingga Ia juga mengimbau kepada setiap ikatan keluarga Tionghoa di Papua, khususnya di Jayapura untuk bersama-sama ikut mensukseskan pemilu.

  “Bahkan saya mengimbau kepada semua ikatan keluarga Tionghoa yang ada di Jayapura untuk dapat menggunakan hak pilihnya, karena suara kita menentukan kepemimpinan lima tahun berikutnya, ” papar Ishak lagi.

  Perayaan Imlek memang tidak seperti biasa, tetapi rutinitas kunjung-mengunjungi keluarga harus tetap berjalan, pemberian angpao, bahkan makan bersama, hingga makan di restoran tetap dilakukan.

Baca Juga :  Jumlah Pasien Semakin Meningkat, Ada 5 Tips Memelihara Kesejahteraan Hewan

   “Hanya kegiatan yang ramai-ramai, bersifat kegaduhan itu yang kita hindari, tetapi Imlek harus tetap semarak di hati kita,” tuturnya lagi.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya