Wednesday, March 5, 2025
25.7 C
Jayapura

Tak Kuat Kerja Bangunan Lagi, Dengan Upah Rp 2,5 Juta Tetap Disyukuri

   Kapuu sudah bekerja disana sejak 2018 lalu, setelah TPU itu diresmikan oleh walikota Jayapura saat itu, Benhur Tomi Mano. Sebelum bekerja disana, Kapuu ternyata sudah bekerja sebagai buruh bangunan di Kota Jayapura, namun menjadi buruh bangunan tidak setiap waktu dilakoninya, pasalnya Kapuu akan bekerja jika ada yang meminta jasanya.

   “Sebelum kerja batu nisan disini, (TPU Buper Waena), saya kerja sebagai kuli bangunan. Jadi, kalau ada pekerjaan, baru saya bisa kerja,” kata Kapuu, saat diwawancarai Cenderawasih Pos, Sabtu (1/3).

  Seiring berjalanya waktu, Kapu’u sudah tidak sekuat dulu. Dia mengaku tidak kuat lagi bekerja sebagai buruh bangunan, karena terasa sangat berat. Gaji kecil di TPU Buper itu tidak sedikitpun membuatnya berpikir untuk menghentikan pekerjaan itu. Bagi dia, yang terpenting ada pendapatan pasti setiap bulan yang didapat.

Baca Juga :  Hari Pertama Operasi Zebra, 32 Pelanggar Terjaring

   TPU Buper Waena, kini dikelola oleh Dinas PU Kota Jayapura. Setiap bulan, Kapuu dan rekan rekanya diberi upah sebesar Rp 2.500.000. Bagi dia upah itu sudah cukup, untuk bayar kos, makan minum dan membiayai keluarganya di kampung, terutama dua anaknya.

   Dari hasil merantau ke Papua, Kapuu sudah membangun rumahnya di kampung, selain itu dia juga selalu pulang kampung saat lebaran. “Di kampung saya sudah bangun rumah, terus setiap tahun saya selalu pulang lebaran di kampung,” ungkapnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   Kapuu sudah bekerja disana sejak 2018 lalu, setelah TPU itu diresmikan oleh walikota Jayapura saat itu, Benhur Tomi Mano. Sebelum bekerja disana, Kapuu ternyata sudah bekerja sebagai buruh bangunan di Kota Jayapura, namun menjadi buruh bangunan tidak setiap waktu dilakoninya, pasalnya Kapuu akan bekerja jika ada yang meminta jasanya.

   “Sebelum kerja batu nisan disini, (TPU Buper Waena), saya kerja sebagai kuli bangunan. Jadi, kalau ada pekerjaan, baru saya bisa kerja,” kata Kapuu, saat diwawancarai Cenderawasih Pos, Sabtu (1/3).

  Seiring berjalanya waktu, Kapu’u sudah tidak sekuat dulu. Dia mengaku tidak kuat lagi bekerja sebagai buruh bangunan, karena terasa sangat berat. Gaji kecil di TPU Buper itu tidak sedikitpun membuatnya berpikir untuk menghentikan pekerjaan itu. Bagi dia, yang terpenting ada pendapatan pasti setiap bulan yang didapat.

Baca Juga :  Namanya Wisata ke Candi, Nggak Mungkin Puas Melihat dari Jauh

   TPU Buper Waena, kini dikelola oleh Dinas PU Kota Jayapura. Setiap bulan, Kapuu dan rekan rekanya diberi upah sebesar Rp 2.500.000. Bagi dia upah itu sudah cukup, untuk bayar kos, makan minum dan membiayai keluarganya di kampung, terutama dua anaknya.

   Dari hasil merantau ke Papua, Kapuu sudah membangun rumahnya di kampung, selain itu dia juga selalu pulang kampung saat lebaran. “Di kampung saya sudah bangun rumah, terus setiap tahun saya selalu pulang lebaran di kampung,” ungkapnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya