Fenomena meningkatnya potensi orang sakit jiwa akibat pelaksanaan Pemilu ini, juga diantisipasi oleh pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Daerah Abepura. Dimana menurut Direktur RSJ Abepura, dr. Guy Ema Come, pihaknya sudah siap melayani Calon Legislatif (Caleg) yang depresi atau stres akibat tidak terpilih pada pemilu 2024 mendatang.
Apalagi RSJ Abepura ini, merupakan satu-satunya rumah sakit jiwa di Tanah Papua, sehingga mau tidak mau pihaknya harus siap melayani caleg yang terdiagnosis mengalami gangguan jiwa dari seluruh Provinsi dan kabupaten/kota di Tanah Papua. Dimana kalau dihitung-hitung, jumlah mencapai ribuan orang caleg.
“Dengan kekuatan SDM yang kami miliki, kami siap membantu para caleg yang depresi akibat tidak terpilih pada pemilu kali ini,” ujar Ema, Kamis (1/2).
Diapun mengatakan tidak ada persiapan khusus untuk penanganan bagi para caleg yang terdiagnosa gangguan jiwa. Namun dari 80 tempar tidur yang dimiliki RSJ Abepura, pihaknya menyiapkan satu bangsal untuk caleg. “Mudah-mudahan perempuan tidak banyak, pun juga laki laki,” harapnya.
Dikatakan jika berkaca pada pemilu sebelum-sebelumnya, memang banyak caleg yang depresi akibat tidak terpilih, namun sebagian besar hanya dirawat jalan. “Di Pemilu sebelumnya itu lebih banyak kunjungan rawat jalan,” bebernya.
“Ada juga caleg depresi yang sampai pada rawat inap, namun tidak banyak,” sambungnya.
Ema menyampaikan terkait dengan caleg depresi, penanganannya diharapkan akan lebih banyak dilakukan oleh pihak keluarganya masing-masing. Dimana melalui pihak keluarga membawa caleg tersebut ke rumah sakit guna untuk mendapatkan penanganan medis.
Dari sisi SDM, Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura memiliki 3 Dokter spesialis jiwa, didukung dengan tenaga bidan lainnya, siap mendukung penanganan caleg yang depresi. “Pada prinsipnya sebagai rumah sakit jiwa dan satu-satunya ada di Papua, kami siap menangani caleg yang stress atau depresi,” tegasnya.
Namun pihaknya mengharapkan peserta pemilu kali ini bersiap diri. Kalaupun pada akhirnya tidak terpilih menjadi anggota DPR, bukan menjadikan itu sebagai suatu permasalahan. Sehingga tidak harus dirawat di rumah sakit jiwa.
“Kita harap semuanya dibawa santai, dan semoga tidak ada yang sampai stres atau depresi, kalaupun tidak terpilih, tetap menerima itu dengan lapang dada,” pungkasnya. (*/tri)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos