Dia menjelaskan hal itu terjadi karena tak sedikit potensi-potensi yang hilang padahal sebenarnya memiliki nilai tambah untuk meningkatkan perekonomian di Papua.
Menurutnya Pala di Papua sangat berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tanah Papua. Namun sejauh ini harga pala cenderung menurun, sehingga tidak membawa dampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Biasanya kita kirim Pala keluar itu harganya gelondongan dengan harga yang murah dan tidak memberi dampak kepada ekonomi lokal atau ekonomi dalam negeri,” jelasnya.
Melihat kondisi itu Anggota Tim Satgas Hilirisasi Nasional Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Republik Indonesia berupaya untuk melakukan hilirisasi terhadap Pala itu sendiri.
Sebagai Anggota Tim Satgas Hilirisasi Nasional Prof Mollet mengungkapkan bahwa tahun 2026 mendatang, Kementerian ESDM berencana akan mendirikan pabrik besar di Kabupaten Fakfak. Hal ini dilakukan mengingat kabupaten tersebut sangat strategis.
Selain itu tujuan didirikannya perusahaan tersebut untuk menopang pertumbuhan ekonomi di Papua dan Papua Barat. Kajian potensi Pala, menurut Prof Mollet tidak hanya melihat untung rugi tetapi bagaimana di kawasan timur terutama di Papua menambahkan pertumbuhan ekonomi baru dari penghasilan pala itu sendiri.
“Kajian ini tidak melihat untung ruginya saja, tetapi bagaimana di kawasan timur ini mendapatkan pertumbuhan ekonomi baru, yang selama ini hanya di Indonesia bagian barat saja,” ungkapnya.
Dia menjelaskan hal itu terjadi karena tak sedikit potensi-potensi yang hilang padahal sebenarnya memiliki nilai tambah untuk meningkatkan perekonomian di Papua.
Menurutnya Pala di Papua sangat berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tanah Papua. Namun sejauh ini harga pala cenderung menurun, sehingga tidak membawa dampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Biasanya kita kirim Pala keluar itu harganya gelondongan dengan harga yang murah dan tidak memberi dampak kepada ekonomi lokal atau ekonomi dalam negeri,” jelasnya.
Melihat kondisi itu Anggota Tim Satgas Hilirisasi Nasional Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Republik Indonesia berupaya untuk melakukan hilirisasi terhadap Pala itu sendiri.
Sebagai Anggota Tim Satgas Hilirisasi Nasional Prof Mollet mengungkapkan bahwa tahun 2026 mendatang, Kementerian ESDM berencana akan mendirikan pabrik besar di Kabupaten Fakfak. Hal ini dilakukan mengingat kabupaten tersebut sangat strategis.
Selain itu tujuan didirikannya perusahaan tersebut untuk menopang pertumbuhan ekonomi di Papua dan Papua Barat. Kajian potensi Pala, menurut Prof Mollet tidak hanya melihat untung rugi tetapi bagaimana di kawasan timur terutama di Papua menambahkan pertumbuhan ekonomi baru dari penghasilan pala itu sendiri.
“Kajian ini tidak melihat untung ruginya saja, tetapi bagaimana di kawasan timur ini mendapatkan pertumbuhan ekonomi baru, yang selama ini hanya di Indonesia bagian barat saja,” ungkapnya.