Wednesday, October 2, 2024
27.7 C
Jayapura

Dari Wibowo Jadi Widodo, Hingga Patroli Garnizun

  “Ada pak Jhony Banua-Darwis Massi dan pimpinan partai pengusung, abang Frans Pekey-pak Mansur, lalu abang saya pak Abisai Rollo pak Ondo dan pak Rustan saru beserta ibu kemudian pimpinan dan anggota DPR Kota Jayapura,” jelas Boy Dawir yang meneruskan dengan kalimat syukur bagimu Tuhan.

   Disini Boy langsung tancap gas menyampaikan soal semangat memekarkan Tanah Papua yang perlu dipegang teguh seluruh anak adat di Tanah Papua. Pemerintah memekarkan Papua dan Papua Barat untuk masing – masing anak adat kembali ke wilayah adatnya.

  “Karenanya saya BMD karena marga saya Dawir dari Kampung Tobati maka saya harus datang dan mencalonkan diri di kampung halaman saya. Walau ibu saya seorang Menawi Serui berdarah Waropen dan punya kesempatan juga tapi karena itu wilayah adat saudara saya yang lain sehingga saya memilih tetap di Jayapura,” ucap Boy disambut riuh tepuk tangan.

   Iapun bertekad akan meneruskan apa yang  sudah dilakukan pemimpin sebelumnya mulai dari Michael Manufandu, Pak M.R Kambu maupun bapak Benhur Tomi Mano. “Jadi apa yang belum tuntas kami lahir batin siap  meneruskan yang belum – belum,” jelas Boy.

Baca Juga :  Pj Walikota Dorong Warga Kota Jayapura Gemar Olahraga

   Lalu dinyatakan bahwa sebagai anak Port Numbay dirinya siap lahir batin untuk melayani semua suku agama dan latar belakang dan semua tetap satu di Jayapura. “Kami siap melayani masyarakat dengan penuh waktu sehingga tak perlu khawatir, mari satukan langkah mengurus NKRI di Kota Jayapura dengan seluruh stakeholder dan masyarakat adat untuk menuju Jayapura yang lebih baik,” sambung Boy dengan berapi api.

   Ia menambahkan bahwa BMD-Dipo akan taat pada semua aturan yang berlaku dan setuju untuk menciptakan demokrasi yang bersih dan bermartabat. Boy juga sempat menyinggung soal money politik yang menurutnya harus dihindari.

   “Peluang itu (money politik) sangat mungkin terjadi dan itu yang akan menghancurkan pembangunan di Kota Jayapur. Mari ciptakan Pilkada yang bersih, damai dan sehat sehingga mendapatkan Walikota yang Tuhan kehendaki,” tutup Boy yang mengakhiri dengan kalimat Waniambey dan Wassalam.

   Sementara ABR-Harus pidato terakhir menyampaikan rasa hormat untuk semua paslon. Abisai sediki berkelakar untuk nomor 1 dimana pak Mansur ketika terganja untuk maju sempat mendatanginya dan menyatakan siap mendukung. Tapi sekarang masuk dalam bursa.

Baca Juga :  Kaget Banyak Warga Skouw Mabo Tak Punya Fasilitas MCK

“Jadi pak Mansur pernah menemui dan menyatakan dukungan tapi tidak apa – apa,” cerita Abisai sambil memberi kode menggunakan empat jari yang disambut tepuk tangan.

   Lalu Darwis Massi dikatakan pernah bersama di DPR Kota Jayapura. Abisai juga menyebut BMD sebagai saudaranya dan Dipo pernah menjadi sekretarisnya di Gapensi selama 13 tahun. Iapun menjelaskan bahwa alasannya menggandeng Rustan Saru karena dirinya sudah 20 tahun mengabdi di Kota Jayapura dan Rustan Saru juga sudah 1 periode menjadi  Wakil Walikota sehingga sangat memahami persoalan di Jayapura.

   Selanjutnya Abisai mengaitkan dengan nomor empat, dimana menurutnya Tuhan telah mengarahkan untuk cabut nomor urut 4. “Itu  karena kami mendaftar di nomor 4 sehingga Tuhan bilang jangan cabut di nomor yang lain. Jangan daftar nomor 1 tapi dapat nomor urut 2 itu salah. Kalau daftar nomor 2 cabut nomor 3 itu juga salah,” canda Abisai disambut tawa tamu undangan.

  “Ada pak Jhony Banua-Darwis Massi dan pimpinan partai pengusung, abang Frans Pekey-pak Mansur, lalu abang saya pak Abisai Rollo pak Ondo dan pak Rustan saru beserta ibu kemudian pimpinan dan anggota DPR Kota Jayapura,” jelas Boy Dawir yang meneruskan dengan kalimat syukur bagimu Tuhan.

   Disini Boy langsung tancap gas menyampaikan soal semangat memekarkan Tanah Papua yang perlu dipegang teguh seluruh anak adat di Tanah Papua. Pemerintah memekarkan Papua dan Papua Barat untuk masing – masing anak adat kembali ke wilayah adatnya.

  “Karenanya saya BMD karena marga saya Dawir dari Kampung Tobati maka saya harus datang dan mencalonkan diri di kampung halaman saya. Walau ibu saya seorang Menawi Serui berdarah Waropen dan punya kesempatan juga tapi karena itu wilayah adat saudara saya yang lain sehingga saya memilih tetap di Jayapura,” ucap Boy disambut riuh tepuk tangan.

   Iapun bertekad akan meneruskan apa yang  sudah dilakukan pemimpin sebelumnya mulai dari Michael Manufandu, Pak M.R Kambu maupun bapak Benhur Tomi Mano. “Jadi apa yang belum tuntas kami lahir batin siap  meneruskan yang belum – belum,” jelas Boy.

Baca Juga :  Konstelasi Politik Tinggi, Papua Tengah dan Papua Pegunungan Ditangani Ekstra

   Lalu dinyatakan bahwa sebagai anak Port Numbay dirinya siap lahir batin untuk melayani semua suku agama dan latar belakang dan semua tetap satu di Jayapura. “Kami siap melayani masyarakat dengan penuh waktu sehingga tak perlu khawatir, mari satukan langkah mengurus NKRI di Kota Jayapura dengan seluruh stakeholder dan masyarakat adat untuk menuju Jayapura yang lebih baik,” sambung Boy dengan berapi api.

   Ia menambahkan bahwa BMD-Dipo akan taat pada semua aturan yang berlaku dan setuju untuk menciptakan demokrasi yang bersih dan bermartabat. Boy juga sempat menyinggung soal money politik yang menurutnya harus dihindari.

   “Peluang itu (money politik) sangat mungkin terjadi dan itu yang akan menghancurkan pembangunan di Kota Jayapur. Mari ciptakan Pilkada yang bersih, damai dan sehat sehingga mendapatkan Walikota yang Tuhan kehendaki,” tutup Boy yang mengakhiri dengan kalimat Waniambey dan Wassalam.

   Sementara ABR-Harus pidato terakhir menyampaikan rasa hormat untuk semua paslon. Abisai sediki berkelakar untuk nomor 1 dimana pak Mansur ketika terganja untuk maju sempat mendatanginya dan menyatakan siap mendukung. Tapi sekarang masuk dalam bursa.

Baca Juga :  Kaget Banyak Warga Skouw Mabo Tak Punya Fasilitas MCK

“Jadi pak Mansur pernah menemui dan menyatakan dukungan tapi tidak apa – apa,” cerita Abisai sambil memberi kode menggunakan empat jari yang disambut tepuk tangan.

   Lalu Darwis Massi dikatakan pernah bersama di DPR Kota Jayapura. Abisai juga menyebut BMD sebagai saudaranya dan Dipo pernah menjadi sekretarisnya di Gapensi selama 13 tahun. Iapun menjelaskan bahwa alasannya menggandeng Rustan Saru karena dirinya sudah 20 tahun mengabdi di Kota Jayapura dan Rustan Saru juga sudah 1 periode menjadi  Wakil Walikota sehingga sangat memahami persoalan di Jayapura.

   Selanjutnya Abisai mengaitkan dengan nomor empat, dimana menurutnya Tuhan telah mengarahkan untuk cabut nomor urut 4. “Itu  karena kami mendaftar di nomor 4 sehingga Tuhan bilang jangan cabut di nomor yang lain. Jangan daftar nomor 1 tapi dapat nomor urut 2 itu salah. Kalau daftar nomor 2 cabut nomor 3 itu juga salah,” canda Abisai disambut tawa tamu undangan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya