Tuesday, July 2, 2024
25.7 C
Jayapura

Tingkatkan Kompetensi dan Produktivitas Petani, BI Ajak Petani Papua PPL

JAYAPURA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua (KPw BI Papua) membawa petani dan penyuluh pertanian  lapangan (PPL) Papua untuk belajar good agricultural practices (GAP) di daerah produsen pangan dan hortikultura di Jawa.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Faturachmat menjelaskan,  pembelajaran GAP selama tiga hari dimaksud bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas produksi serta mendukung pengendalian inflasi. Perwakilan petani/PPL berasal dari Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah.

Diakuinya, dalam kegiatan tersebut, rangkaian pembelajaran GAP yang diselenggarakan oleh KPw BI Papua bersama dengan Petani dan PPL yang dimulai pada tanggal 28 Mei 2024, diawali dengan kegiatan capacity building implementasi best practice pasar lelang dengan komoditas cabai dengan Koperasi Pemasaran Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kelompok Tani Kembang Sari di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga :  PT SMK Segera Launching Suzuki Ertiga Hybrid

“Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam penerapan pasar lelang cabai di wilayah Papua agar dapat memotong rantai pasok yang panjang sehingga petani mendapatkan harga yang wajar dan stabil,” Katanya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Kamis (1/6) kemarin.

Lanjutnya, selain itu pada tanggal 29 Mei 2024 adalah studi banding penerapan pertanian organik serta penerapan Internet of Things (IoT) dalam implementasi digital farming bersama Paguyuban Al-Barokah di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

“Hal ini sebagai respon terhadap kerap terjadinya kenaikan harga serta kelangkaan pupuk kimia. Dengan dilaksanakannya studi banding ini, diharapkan dapat memberikan insight ke petani dan PPL untuk dapat memulai penerapan pertanian organik dan memproduksi pupuk organik secara mandiri guna mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia sehingga tingkat kesehatan lahan pun tetap terjaga,” terangnya.

Baca Juga :  Disperindag Tidak Lanjuti Isu Permainan Harga Pasca Banjir

Menurutnya, penerapan digital farming juga penting dilakukan bertujuan meningkatkan produktivitas serta mengurangi biaya usaha tani.

Untuk mengembangkan budi daya bawang putih khususnya di Papua Pegunungan, pada tanggal 30 Mei 2024 telah dilakukan capacity building budidaya bawang putih sebagai implementasi GAP di Kelompok Tani Berkah Tani, tepatnya di Learning Center Bawang Putih, Guci, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah.

“Capacity building ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian bawang putih di wilayah Papua khususnya Papua Pegunungan yang memiliki karakteristik tanah dan wilayah berdataran tinggi, ” pungkasnya. (ana/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

JAYAPURA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua (KPw BI Papua) membawa petani dan penyuluh pertanian  lapangan (PPL) Papua untuk belajar good agricultural practices (GAP) di daerah produsen pangan dan hortikultura di Jawa.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Faturachmat menjelaskan,  pembelajaran GAP selama tiga hari dimaksud bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas produksi serta mendukung pengendalian inflasi. Perwakilan petani/PPL berasal dari Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah.

Diakuinya, dalam kegiatan tersebut, rangkaian pembelajaran GAP yang diselenggarakan oleh KPw BI Papua bersama dengan Petani dan PPL yang dimulai pada tanggal 28 Mei 2024, diawali dengan kegiatan capacity building implementasi best practice pasar lelang dengan komoditas cabai dengan Koperasi Pemasaran Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kelompok Tani Kembang Sari di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga :  Kunjungi SD Poga, Kadispen Lanny Jaya Pastikan PBM Berjalan Baik

“Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam penerapan pasar lelang cabai di wilayah Papua agar dapat memotong rantai pasok yang panjang sehingga petani mendapatkan harga yang wajar dan stabil,” Katanya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Kamis (1/6) kemarin.

Lanjutnya, selain itu pada tanggal 29 Mei 2024 adalah studi banding penerapan pertanian organik serta penerapan Internet of Things (IoT) dalam implementasi digital farming bersama Paguyuban Al-Barokah di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

“Hal ini sebagai respon terhadap kerap terjadinya kenaikan harga serta kelangkaan pupuk kimia. Dengan dilaksanakannya studi banding ini, diharapkan dapat memberikan insight ke petani dan PPL untuk dapat memulai penerapan pertanian organik dan memproduksi pupuk organik secara mandiri guna mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia sehingga tingkat kesehatan lahan pun tetap terjaga,” terangnya.

Baca Juga :  PT SMK Segera Launching Suzuki Ertiga Hybrid

Menurutnya, penerapan digital farming juga penting dilakukan bertujuan meningkatkan produktivitas serta mengurangi biaya usaha tani.

Untuk mengembangkan budi daya bawang putih khususnya di Papua Pegunungan, pada tanggal 30 Mei 2024 telah dilakukan capacity building budidaya bawang putih sebagai implementasi GAP di Kelompok Tani Berkah Tani, tepatnya di Learning Center Bawang Putih, Guci, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah.

“Capacity building ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian bawang putih di wilayah Papua khususnya Papua Pegunungan yang memiliki karakteristik tanah dan wilayah berdataran tinggi, ” pungkasnya. (ana/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya