Gerakan Moril, Ribuan Orang Berkumpul Mendoakan Julia
MERAUKE – Ribuan warga Merauke turun jalan untuk mendoakan bocah yang menjadi korban pembunuhan sadis, Julia Ramadhani. Mereka berkumpul di Lapangan Monumen Kapsul Waktu untuk memberikan penghormatan terakhir kepada bocah berusia 11 tahun tersebut dan mendoakan agar keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan, Selasa (28/10).
Warga datang kebanyakan menggunakan kostum warna hitam sebagai tanda berkabung. mereka juga membawa setangkai bunga mawar kemudian diletakan di samping krans bunga dan foto korban di depan podium. Masyarakat Merauke terpukul dengan kejadian ini dan menuntut keadilan bagi korban dan keluarga. Mereka berharap agar pelaku dapat segera ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Koordinator aksi, Ilham Afandy mengatakan, aksi solidaritas ini sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk almarhum Julia, salah satu siswa di Merauke yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan oleh orang tak dikenal, pada Senin (27/10) lalu. Aksi moril ini juga dihadiri siswa dan alumni SDLB Animha Merauke. Mereka mengaku sangat kehilangan sosok almarhum yang dikenal ceria dan pintar.
Warga mendesak aparat penengah hukum segera menangkap pelaku pembunuhan dan meminta pelaku dihukum seberat-beratnya. Maulana, ayah korban berharap kepada aparat keamanan untuk segera mengungkap dan menangkap pelaku penculikan dan pembunuhan secara sadis terhadap buah hatinya. Maulana juga menyampaikan terimakasih kepada warga Merauke dan hebatnya, ia menyampaikan untuk sesama warga harus saling peduli. Saling menyapa, berkomunikasi dan saling jaga. “Ini agar tak ada Julia lainnya,” bebernya.
 
Gerakan Moril, Ribuan Orang Berkumpul Mendoakan Julia
MERAUKE – Ribuan warga Merauke turun jalan untuk mendoakan bocah yang menjadi korban pembunuhan sadis, Julia Ramadhani. Mereka berkumpul di Lapangan Monumen Kapsul Waktu untuk memberikan penghormatan terakhir kepada bocah berusia 11 tahun tersebut dan mendoakan agar keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan, Selasa (28/10).
Warga datang kebanyakan menggunakan kostum warna hitam sebagai tanda berkabung. mereka juga membawa setangkai bunga mawar kemudian diletakan di samping krans bunga dan foto korban di depan podium. Masyarakat Merauke terpukul dengan kejadian ini dan menuntut keadilan bagi korban dan keluarga. Mereka berharap agar pelaku dapat segera ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Koordinator aksi, Ilham Afandy mengatakan, aksi solidaritas ini sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk almarhum Julia, salah satu siswa di Merauke yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan oleh orang tak dikenal, pada Senin (27/10) lalu. Aksi moril ini juga dihadiri siswa dan alumni SDLB Animha Merauke. Mereka mengaku sangat kehilangan sosok almarhum yang dikenal ceria dan pintar.
Warga mendesak aparat penengah hukum segera menangkap pelaku pembunuhan dan meminta pelaku dihukum seberat-beratnya. Maulana, ayah korban berharap kepada aparat keamanan untuk segera mengungkap dan menangkap pelaku penculikan dan pembunuhan secara sadis terhadap buah hatinya. Maulana juga menyampaikan terimakasih kepada warga Merauke dan hebatnya, ia menyampaikan untuk sesama warga harus saling peduli. Saling menyapa, berkomunikasi dan saling jaga. “Ini agar tak ada Julia lainnya,” bebernya.