Sementara terkait dengan masalah pertanian padi, Pj Apolo Safanpo menjelaskan bahwa harus perlu dikaji lebih dulu tanaman apa yang cocok di wilayah tersebut. Karena kita harus mnejaga keseimbangan antara produksi dan pasar.
Pemerintah mempunyai tugas untuk menjaga keseimbangan harga. Kalau harga-harga komoditas terlalu rendah, konsumen yang untung tapi produsen yang rugi.
Begitu sebaliknya, kalau harga terlalu tinggi maka produsen baik petani dan nelayan akan untung. Namun konsumen akan susah karena daya belinya tidak terjangkau.
‘’Karena itu, pemerintah punya tugas menjaga keseimbangan. Jangan juga nilai jual terlalu rendah sementara biaya produksi terlalu tinggi dari biaya pemasaran. Sehingga ini menjadi tugas kita pemerintah dengan memberikan subsidi dan bantuan di sektor-sektor pertanian seperti tadi lahan tidur, pupuknya, bibitnya dan alat alat mesinnya serta penyulu kita membantu penyuluhan pertanian agar kita bisa meningkatkan produksi dan lain-lain. Nanti lewat Kepala Dinas Pertanian mencoba untuk membantu sedapat mungkin apa yang pemerintah bisa bantu,’’ tandasnya.
Sejumlah aspirasi lainnya juga disampaikan warga yang ditanggapi langsung Pj Apolo Safanpo.
Safari Ramadan di Kampung Kutaat Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke tersebut merupakan merupakan Safari Ramadan yang ke-6. Sebelumnya, Safari Ramadan dilakukan di Distrik Ulilin, Muting, Elikobel, Semangga, dan Kurik.
Dimana setiap Safari Ramadan tersebut Pemprov Papua Selatan memberikan paket bantuan kepada masyarakat sebanyak 250 paket di setiap titik. Begitu juga di Kampung Kutaat, Distrik Elikobel tersebut, Pemprov Papua Selatan memberikan bantuan 250 paket kepada warga serta bantuan untuk pembangunan rumah ibadah Rp 100 juta.
Safari Ramadan selanjutnya akan dilakukan Pemprov Papua Selatan Kabupaten Boven Digoel, Mappi, dan Asmat. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos