JAYAPURA – Pada Jumat (25/8) pekan kemarin Melanesian Spearhead Grop (MSG) telah mengeluarkan putusan untuk tidak mengakomodir usulan yang diajukan oleh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang awalnya ingin menjadi full member.
Sebelumnya sejumlah kabupaten termasuk di Kota Jayapura juga dilakukan aksi demo untuk mendukung proses yang sedang berjalan. Pasca pengumuman ini Kota Jayapura terpantau adem ayem. Hanya saja meski demikian pihak keamanan masih terus memantau perkembangan dengan melihat peluang gangguan yang mungkin terjadi.
“Sejauh ini pasca diumumkan bahwa ULMWP ditolak bergabung dengan MSG situasi keamanan masih aman terkendali dan tak ada bentuk protes dari kelompok yang sebelumnya melakukan aksi demo,” kata Dandim 1701/Jayapura, Letkol Inf Hendry Widodo di Tanah Hitam, Minggu (27/8).
Ia menyebut aktifitas warga di Jayapura masih berjalan normal namun TNI bersama Polri tetap memantau dan sekecil kejadian yang berpotensi mengganggu akan langsung dilakukan analisa. “Tapi kami bersyukur sampai sekarang Jayapura dan sekitarnya aman dan kondusif.
Disinggung bahwa satu titik pendemo sebelumnya berada di belakang Kodim 1701/Jayapura, kata Hendry pihaknya tetap melakukan pendekatan secara kemanusiaan. Tidak lewat kekerasan. Hal tersebut dibuktikan dengan aksi demo yang berjalan lancar meski dalam pengawalan.
“Kami tetap dekati dan tidak kami jauhi meski yang mereka suarakan selama ini bertentangan dengan ideologi bangsa,” jelas Dandim.
Ia pun berpendapat bahwa sejatinya tidak semua setuju dengan aksi-aksi yang dilakukan dan sebagian nampaknya hanya ikut-ikutan saja.
“Mungkin karena ada pressure dari senior mereka, atau mungkin takut pada orang yang lebih tua atau yang dihormati sehingga kalau kami mau sampaikan sebenarnya tidak semua yang terlibat aksi ini mendukung biasa karena merasa takut atau tidak enak saja,” tutupnya. (ade/wen)