Friday, April 26, 2024
29.7 C
Jayapura

Kasubsektor Oksamal Gugur, Senpi Ikut Dirampas

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal

JAYAPURA- Kepala Kepolisian Sub Sektor Oksamal, Briptu Mario Sanoy gugur saat terjadi penyerangan markas Kepolisian Sub Sektor Oksamol di Distrik Oksamol, Kabupaten Pegunungan Bintang, Jumat (28/5) dini hari sekira pukul 01.30 WIT. Pelaku penyerangan diduga dari Kelompok Seperatis Teroris (KST).

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan, sekira pukul 07:20 WIT, diterima informasi dari Kapolsek Kiwirok melalui SSB kantor AMA di Kiwirok yang menyampaikan terjadi penyerangan yang diduga dilakukan KST Papua yang berjumlah enam orang di Polsek Sub Sektor  Oksomol. “Penyerangan tersebut menyebabkan Briptu Mario Sanoy gugur dan senjata Polsubsektor dirampas para pelaku,” ucap Kapolda Mathius Fakhiri kepada wartawan, kemarin (28/5). 

Pada saat kejadian, Briptu Mario seorang diri di Pos. Adapun jumlah anggota secara keseluruhan menurut Fakhiri sebanyak empat personel. Namun saat kejadian, korban sendiri yang berada di TKP. Sementara  dua anggota lainnya standby di Oksibil dan menunggu penerbangan ke Pos. “Satu anggota lainnya izin berobat,” jelas Kapolda Mathius Fakhiri. 

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyampaikan almarhum ditemukan dalam posisi tergeletak dengan beberapa darah di tubuhnya. “Kapolres Pegunungan Bintang saat ini sedang konsentrasi untuk melakukan evakuasi korban untuk dibawa ke Jayapura. Belum diketahui apakah almarhum meninggal akibat dibacok atau ditembak. Karena belum ada tim medis yang sampai ke lokasi,” ungkap AM Kamal.

Baca Juga :  Anggaran Pemilu, Plh Gubernur Pastikan Masuk di APBD Perubahan

Dijelaskan Kamal, jarak antara Oksibil ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang ke lokasi kejadian jika berjalan kaki dapat ditempuh selama satu minggu. Sementara jika menggunakan helikopter ditempuh dengan waktu 30 menit. Kapolres menurutnya sudah melakukan koordinasi dengan Bupati Pegunungan Bintang untuk melakukan evakuasi jenazah.

Menurut Kamal, masyarakat di sekitar lokasi cukup baik. Terkait siapa  yang melakukan kekerasan pihaknya masih lakukan penyidikan.

“Masyarakat setempat berusaha membantu mengungkap peristiwa ini. Karena di sana (Distrik Oksamol-red) pada hari-hari biasa cukup kondusif. Oksamol ini salah satu distrik yang berbatasan dengan PNG,” terangnya.

Dikatakan, ada beberapa KKB (Kelompok Krminla Bersenjata) yang ada di wilayah Pegunungan Bintang. Pihaknya masih memetakan pelaku dari kelompok mana serta mendalami kasus ini, Karena tidak mungkin pelaku mekakukan kekerasan dengan serta merta yang terjadi pada pukul 01:30 WIT. “Dimungkinkan para pelaku sudah mengintai korban, karena sebelum kejadian almarhum sempat berkomunikasi dengan warga sebelum masuk ke pos untuk istirahat,” tuturnya. 

Saksi menurut Kamal sebelumnya melihat ada gerakan manusia yang menuju  ke pos. Untuk itu, bisa dipastikan  pelaku dari KKB. Karena kekerasan yang dilakukan tanpa pandang bulu dan bagaimana upaya-upaya mereka untuk mendapatkan sesuatu.

Baca Juga :  Pemerintah Didesak Tak Berikan Izin Pendirian Cafe di Pinggir Laut

Sementara itu dari kronologis kejadian, Kepala Kepolisian Subsektor Oksamol, Briptu Mario Sanoy sedang melaksanakan tugas jaga sambil duduk-duduk bersama dengan masyarakat. Pukul 00.00 WIT, masyarakat meninggalkan Polsubsektor Oksamol sedangkan Briptu Mario Sanoy masuk ke kamar untuk beristirahat.

Pukul 01.30 WIT, masyarakat melihat ada kurang lebih 6 Orang Tak Dikenal (OTK) mendatangi Polsubsektor Oksamol. Pukul 06.00 WIT anggota Linmas mendatangi Polsubsektor Oksamol dan melihat dari kaca jendela Kepala Kepolisian Subsektor Oksamol Briptu Mario Sanoy tergeletak di lantai dalam keadaan berlumuran darah. Selanjutnya anggota Linmas tersebut menyampaikan kepada masyarakat lainnya yang kemudian dilaporkan kepada Kapolres Pegunungan Bintang.

Sebelumnya, OTK menyerang personel TNI di Jembatan Kayu Serambakon, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (18/5). Akibat penyerangan tersebut, empat anggota TNI mengalami luka tembak yaitu Serda Kris mengalami luka tembak di kaki kanan,  Prada Dian luka tembak di kaki kanan. Kemudian Pratu Kuku mengalami luka tembak di kaki kanan dan Pratu Romi luka  tembak di bagian kaki sebelah kiri.(fia/nat)

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal

JAYAPURA- Kepala Kepolisian Sub Sektor Oksamal, Briptu Mario Sanoy gugur saat terjadi penyerangan markas Kepolisian Sub Sektor Oksamol di Distrik Oksamol, Kabupaten Pegunungan Bintang, Jumat (28/5) dini hari sekira pukul 01.30 WIT. Pelaku penyerangan diduga dari Kelompok Seperatis Teroris (KST).

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan, sekira pukul 07:20 WIT, diterima informasi dari Kapolsek Kiwirok melalui SSB kantor AMA di Kiwirok yang menyampaikan terjadi penyerangan yang diduga dilakukan KST Papua yang berjumlah enam orang di Polsek Sub Sektor  Oksomol. “Penyerangan tersebut menyebabkan Briptu Mario Sanoy gugur dan senjata Polsubsektor dirampas para pelaku,” ucap Kapolda Mathius Fakhiri kepada wartawan, kemarin (28/5). 

Pada saat kejadian, Briptu Mario seorang diri di Pos. Adapun jumlah anggota secara keseluruhan menurut Fakhiri sebanyak empat personel. Namun saat kejadian, korban sendiri yang berada di TKP. Sementara  dua anggota lainnya standby di Oksibil dan menunggu penerbangan ke Pos. “Satu anggota lainnya izin berobat,” jelas Kapolda Mathius Fakhiri. 

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyampaikan almarhum ditemukan dalam posisi tergeletak dengan beberapa darah di tubuhnya. “Kapolres Pegunungan Bintang saat ini sedang konsentrasi untuk melakukan evakuasi korban untuk dibawa ke Jayapura. Belum diketahui apakah almarhum meninggal akibat dibacok atau ditembak. Karena belum ada tim medis yang sampai ke lokasi,” ungkap AM Kamal.

Baca Juga :  Potensi Sagu Papua Dilirik Qatar

Dijelaskan Kamal, jarak antara Oksibil ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang ke lokasi kejadian jika berjalan kaki dapat ditempuh selama satu minggu. Sementara jika menggunakan helikopter ditempuh dengan waktu 30 menit. Kapolres menurutnya sudah melakukan koordinasi dengan Bupati Pegunungan Bintang untuk melakukan evakuasi jenazah.

Menurut Kamal, masyarakat di sekitar lokasi cukup baik. Terkait siapa  yang melakukan kekerasan pihaknya masih lakukan penyidikan.

“Masyarakat setempat berusaha membantu mengungkap peristiwa ini. Karena di sana (Distrik Oksamol-red) pada hari-hari biasa cukup kondusif. Oksamol ini salah satu distrik yang berbatasan dengan PNG,” terangnya.

Dikatakan, ada beberapa KKB (Kelompok Krminla Bersenjata) yang ada di wilayah Pegunungan Bintang. Pihaknya masih memetakan pelaku dari kelompok mana serta mendalami kasus ini, Karena tidak mungkin pelaku mekakukan kekerasan dengan serta merta yang terjadi pada pukul 01:30 WIT. “Dimungkinkan para pelaku sudah mengintai korban, karena sebelum kejadian almarhum sempat berkomunikasi dengan warga sebelum masuk ke pos untuk istirahat,” tuturnya. 

Saksi menurut Kamal sebelumnya melihat ada gerakan manusia yang menuju  ke pos. Untuk itu, bisa dipastikan  pelaku dari KKB. Karena kekerasan yang dilakukan tanpa pandang bulu dan bagaimana upaya-upaya mereka untuk mendapatkan sesuatu.

Baca Juga :  Tetap Mendoakan Papua dan Tenaga Medis

Sementara itu dari kronologis kejadian, Kepala Kepolisian Subsektor Oksamol, Briptu Mario Sanoy sedang melaksanakan tugas jaga sambil duduk-duduk bersama dengan masyarakat. Pukul 00.00 WIT, masyarakat meninggalkan Polsubsektor Oksamol sedangkan Briptu Mario Sanoy masuk ke kamar untuk beristirahat.

Pukul 01.30 WIT, masyarakat melihat ada kurang lebih 6 Orang Tak Dikenal (OTK) mendatangi Polsubsektor Oksamol. Pukul 06.00 WIT anggota Linmas mendatangi Polsubsektor Oksamol dan melihat dari kaca jendela Kepala Kepolisian Subsektor Oksamol Briptu Mario Sanoy tergeletak di lantai dalam keadaan berlumuran darah. Selanjutnya anggota Linmas tersebut menyampaikan kepada masyarakat lainnya yang kemudian dilaporkan kepada Kapolres Pegunungan Bintang.

Sebelumnya, OTK menyerang personel TNI di Jembatan Kayu Serambakon, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (18/5). Akibat penyerangan tersebut, empat anggota TNI mengalami luka tembak yaitu Serda Kris mengalami luka tembak di kaki kanan,  Prada Dian luka tembak di kaki kanan. Kemudian Pratu Kuku mengalami luka tembak di kaki kanan dan Pratu Romi luka  tembak di bagian kaki sebelah kiri.(fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya