Sementara itu Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw curiga dengan proses pengangkatan honorer menjadi ASN pada formasi 2023 yang belakangan banyak menimbulkan protes. Ia mengaku sempat mendengar informasi soal banyaknya nama yang selama ini sudah terdaftar namun justru tidak masuk.
Malah nama-nama yang masuk adalah mereka yang tidak pernah terlihat atau terdengar. “Saya memang mendengar ada sejumlah nama yang sudah mengabdi sekian lama dan namanya ada namun tidak diangkat. Lalu ada yang tidak punya nama tapi justru diangkat. Ini patut dipertanyakan,” kata Jhony Banua di ruang kerjanya, Senin (27/2).
Ia menyatakan bahwa jika kecurigaannya benar dan disandingkan dengan banyaknya warga yang protes maka hal tersebut harus ditindaklanjut. “Kalau itu menjadi hak orang lain mengapa dipotong atau dihilangkan begitu. Pertanyaannya kalau ada yang tidak pernah masuk dan tidak pernah dilihat tapi kok namanya muncul ini juga patut dipertanyakan,” cecarnya.
Jhony berfikir bisa saja ada oknum di kepegawaian atau kepala dinas yang mencoba menitip orang untuk dimasukkan. “Jadi sekali lagi jika ini benar, kami DPR meminta itu diusut sebab itu menjadi bagian dari nepotisme. DPR juga siap membentuk tim untuk dilakukan investigasi dengan memanggil para pihak yang terlibat,” tegasnya.
Jhony menyebut jika ada pengaduan maka dirinya akan segera meminta komisi yang bersangkutan untuk mendalami dan bila ada oknum siapapun dia patut diproses karena sudah menyalahi. Jhony juga mendengar jika angka transaksi agar bisa lolos atau diterima bisa mencapai puluhan juga sehingga dari informasi ini ia menyatakan bahwa proses penerimaan atau pengangkatan itu perlu dikaji dan diperiksa kembali.
“Saya setuju untuk dilaporkan dan diungkap siapa saja yang terlibat,” tutupnya. (ans/ade/wen)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos