Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Hasil Seleksi Anggota MRP Ditolak Ondoafi Tabi-Saireri

JAYAPURA – Puluhan orang yang terdiri dari para Ondoafi Tanah Tabi dan Saireri menolak secara tegas hasil seleksi anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua periode 2023-2028.

Seruan penolakan disampaikan para kepala suku, ondoafi dan masyarakat adat di depan halaman Kantor Gubernur Papua, Kamis (27/7). Tidak hanya itu, mereka juga memasang spanduk di pelataran Kantor Gubernur dengan berbagai tulisan.

Ada spanduk dengan tulisan Forum Komunikasi Masyarakat Adat Saireri dengan tegas  menolak usulan Plh Gubernur Papua terkait rekruitmen calon anggota MRP prioede 2023-2028. Mendesak Presiden melalui Mendagri dan Menkopolhukam untuk menunjuk Pj Gubernur Provinsi Papua sebelum 17 Agustus.

Ada juga tulisan Forum Intelektual Muda Tabi-Saireri menolak putusan Plh Gubernur Provinsi Papua tentang rekruitmen dan seleksi anggota MRP Periode 2023-2028. Karena tidak menghargai dan menghormati tatanan adat dan budaya kami di wilayah adat Tabi dan Saireri Provinsi Papua.

Baca Juga :  Pj Gubernur Pimpin Kontingen Papua di Pesparani Katolik 2023

Ondoafi Tobati, Gerson Hassor mengatakan, tidak ada satupun anak adat Port Numbay, mulai dari Skouw sampai Kayu Batu yang terpilih untuk mengisi kuris MRP. Padahal, sejak Papua dimekarkan, Provinsi induk hanya tersisa wilayah adat Tabi – Saireri.

Sehingga itu, masyarakat adat Tabi dengan tegas menolak putusan Plh Gubernur Papua no 161/7705/set perilah penetapan calon tetap dan calon terpilih anggota MRP periode 2023-2028. Lantaran tidak sesuai dengan Perdasi No. 5 tahun 2023 tentang tata cara pemilihan anggota MRP berdasarkan wilayah adat masing-masing suku kedaerahan.

“Kantor Gubernur ini kam belum bayar. Kami sudah ikat kantor ini dengan adat, sampai ada penjelasan dari Plh Gubernur soal seleksi MRP,” kata Hassor.

Baca Juga :  Mendagri Tunjuk Ridwan Rumasukun Plh Gubernur Papua

Hal senada juga disampaikan Ondoafi Saireri Abraham George Tanati, ia mengaku kecewa dengan hasil seleksi anggota MRP. Sebab, masih banyak diisi oleh anak-anak Papua dari wilayah adat lain sedangkan Tabi – Saireri tidak ada sama sekali.

“Masa dorang tidak dapat tempat di MRP, padahal Papua tinggal Tabi dan Saireri. Ini jelas tidak adil. Apa yang ada ini sama sekali tidak mewakili anak ada Tabi dan saireri,” bebernya. (fia/wen)

JAYAPURA – Puluhan orang yang terdiri dari para Ondoafi Tanah Tabi dan Saireri menolak secara tegas hasil seleksi anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua periode 2023-2028.

Seruan penolakan disampaikan para kepala suku, ondoafi dan masyarakat adat di depan halaman Kantor Gubernur Papua, Kamis (27/7). Tidak hanya itu, mereka juga memasang spanduk di pelataran Kantor Gubernur dengan berbagai tulisan.

Ada spanduk dengan tulisan Forum Komunikasi Masyarakat Adat Saireri dengan tegas  menolak usulan Plh Gubernur Papua terkait rekruitmen calon anggota MRP prioede 2023-2028. Mendesak Presiden melalui Mendagri dan Menkopolhukam untuk menunjuk Pj Gubernur Provinsi Papua sebelum 17 Agustus.

Ada juga tulisan Forum Intelektual Muda Tabi-Saireri menolak putusan Plh Gubernur Provinsi Papua tentang rekruitmen dan seleksi anggota MRP Periode 2023-2028. Karena tidak menghargai dan menghormati tatanan adat dan budaya kami di wilayah adat Tabi dan Saireri Provinsi Papua.

Baca Juga :  Kapolda Copot Danki D Wamena

Ondoafi Tobati, Gerson Hassor mengatakan, tidak ada satupun anak adat Port Numbay, mulai dari Skouw sampai Kayu Batu yang terpilih untuk mengisi kuris MRP. Padahal, sejak Papua dimekarkan, Provinsi induk hanya tersisa wilayah adat Tabi – Saireri.

Sehingga itu, masyarakat adat Tabi dengan tegas menolak putusan Plh Gubernur Papua no 161/7705/set perilah penetapan calon tetap dan calon terpilih anggota MRP periode 2023-2028. Lantaran tidak sesuai dengan Perdasi No. 5 tahun 2023 tentang tata cara pemilihan anggota MRP berdasarkan wilayah adat masing-masing suku kedaerahan.

“Kantor Gubernur ini kam belum bayar. Kami sudah ikat kantor ini dengan adat, sampai ada penjelasan dari Plh Gubernur soal seleksi MRP,” kata Hassor.

Baca Juga :  Menjadi Wakil Seluruh Rakyat

Hal senada juga disampaikan Ondoafi Saireri Abraham George Tanati, ia mengaku kecewa dengan hasil seleksi anggota MRP. Sebab, masih banyak diisi oleh anak-anak Papua dari wilayah adat lain sedangkan Tabi – Saireri tidak ada sama sekali.

“Masa dorang tidak dapat tempat di MRP, padahal Papua tinggal Tabi dan Saireri. Ini jelas tidak adil. Apa yang ada ini sama sekali tidak mewakili anak ada Tabi dan saireri,” bebernya. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya