Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Ada Kelebihan Membayar Rp 22 Miliar Lebih

JAYAPURA-Dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Papua Tahun Anggaran 2022 yang dibacakan Plh Gubernur, Ridwan Rumasukun pada Selasa (25/7) di ruang sidang DPR Papua akhirnya ditanggapi oleh Gabungan Komisi DPR Papua. Sejumlah catatan maupun temuan dibeberkan oleh gabungan komisi dan meminta dari rekomendasi yang dihasilkan bisa ditindaklanjuti.

“Gabungan komisi mengapresiasi capaian realisasi PAD yang melampaui  target  namun gubernur dan jajaran perlu mengecek lagi persoalan dan solusi PAD agar lebih optimal dan inovatif,” beber Paskalis Letsoin SH, MH membacakan laporan rekomendasi gabungan komisi DPR  Papua terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Papua Tahun Anggaran 2022, Rabu (26/7).

Lalu dari sisi pengelolaan belanja daerah disebutkan bahwa realisasi belanja sebesar Rp 11,54 triliun atau 88,72 persen dari total belanja sebesar Rp 12,4 triliun. Disini komisi gabungan DPR Papua meminta gubernur untuk memaksimalkan langkah strategis dalam upaya mendorong penyerapan belanja daerah.   Gabungan Komisi juga memberi catatan terhadap gangguan keamanan dibeberapa wilayah yang masih terjadi pasca lahirnya DOB.

Baca Juga :  Tahun 2021, 34 Orang Tewas Akibat Aksi KKB

“Memang bukan lagi masuk wilayah Papua namun perlu diberi perhatian dalam penyelesaian dan penegakan hukumnya,” tambah Paskalis.

Lalu gabungan komisi juga meminta gubernur mendorong badan pertanahan nasional Papua dengan melakukan sertifikasi tanah – tanah masyarakat maupun tanah perkebunan agar tidak terjadi tumpang tindih kepemilikan. 

Catatannya adalah konflik agraria juga masih sangat berpeluang terjadi di Papua saat ini. Catatan lain yakni ivent Sail Teluk Cenderawasih juga mendapatkan dukungan karena dianggap memberi manfaat bagi masyarakat local di Papua terutama empat kabupaten yakni Biak, Sarmi, Yapen dan Waropen.

Ini dikatakan secara tidak  langsung akan membuka potensi perikanan dan kelautan serta sector wisata  dan disini diusulkan untuk pemprov segera memperbaiki sarana taman burung dan taman anggrek di Biak  termasuk mendukung air blast freezer di Yapen, Waropen, Sarmi dan Kota Jayapura.

Untuk aspek peternakan kata Paskalis pemberian  bibit ternak juga menjadi satu langkah positif yang perlu dilakukan. Baik  bibit ternak babi maupun ternak sapi. Menariknya disini Komisi Gabungan juga memberi catatan khusus terkait kegiatan pembangunan yang bersifat multi year. Mereka meminta semua dihitung dengan cermat mengingat masi hada temuan yang jumlahnya cukup besar akibat kelebihan membayar.

Baca Juga :  Oknum Brimob Terlibat Jual Beli Senpi

“Pada program penataan bangunan gedung ini harus bisa diperhitungkan dengan cermat mengingat terdapat kelebihan membayar Rp 22,36 miliar dan kami merekomendasikan untuk ini ditagih kembali, jangan sampai ada temuan,” bebernya.

Paskalis akhirnya merampungkan bahwa terkait LKPJ ini gabungan komisi akan mendukung program kegiatan yang pembiayaannya sesuai dengan peraturan perundang – undangan dan program kegiatan yang belum sesuai patut dikoreksi.

“Kami melihat rekomendasi DPR juga kerap Kali diabaikan dan ini menjadi preseden buruk dalam hubungan kemitraan antar eksekutif dan legislatif sehingga kami berharap eksekutif serius  menindaklanjuti rekomendasi ini,” tutupnya. (ade/wen)

JAYAPURA-Dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Papua Tahun Anggaran 2022 yang dibacakan Plh Gubernur, Ridwan Rumasukun pada Selasa (25/7) di ruang sidang DPR Papua akhirnya ditanggapi oleh Gabungan Komisi DPR Papua. Sejumlah catatan maupun temuan dibeberkan oleh gabungan komisi dan meminta dari rekomendasi yang dihasilkan bisa ditindaklanjuti.

“Gabungan komisi mengapresiasi capaian realisasi PAD yang melampaui  target  namun gubernur dan jajaran perlu mengecek lagi persoalan dan solusi PAD agar lebih optimal dan inovatif,” beber Paskalis Letsoin SH, MH membacakan laporan rekomendasi gabungan komisi DPR  Papua terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Papua Tahun Anggaran 2022, Rabu (26/7).

Lalu dari sisi pengelolaan belanja daerah disebutkan bahwa realisasi belanja sebesar Rp 11,54 triliun atau 88,72 persen dari total belanja sebesar Rp 12,4 triliun. Disini komisi gabungan DPR Papua meminta gubernur untuk memaksimalkan langkah strategis dalam upaya mendorong penyerapan belanja daerah.   Gabungan Komisi juga memberi catatan terhadap gangguan keamanan dibeberapa wilayah yang masih terjadi pasca lahirnya DOB.

Baca Juga :  Komnas HAM Punya Tanggung Jawab Dorong Upaya Perdamaian di Papua

“Memang bukan lagi masuk wilayah Papua namun perlu diberi perhatian dalam penyelesaian dan penegakan hukumnya,” tambah Paskalis.

Lalu gabungan komisi juga meminta gubernur mendorong badan pertanahan nasional Papua dengan melakukan sertifikasi tanah – tanah masyarakat maupun tanah perkebunan agar tidak terjadi tumpang tindih kepemilikan. 

Catatannya adalah konflik agraria juga masih sangat berpeluang terjadi di Papua saat ini. Catatan lain yakni ivent Sail Teluk Cenderawasih juga mendapatkan dukungan karena dianggap memberi manfaat bagi masyarakat local di Papua terutama empat kabupaten yakni Biak, Sarmi, Yapen dan Waropen.

Ini dikatakan secara tidak  langsung akan membuka potensi perikanan dan kelautan serta sector wisata  dan disini diusulkan untuk pemprov segera memperbaiki sarana taman burung dan taman anggrek di Biak  termasuk mendukung air blast freezer di Yapen, Waropen, Sarmi dan Kota Jayapura.

Untuk aspek peternakan kata Paskalis pemberian  bibit ternak juga menjadi satu langkah positif yang perlu dilakukan. Baik  bibit ternak babi maupun ternak sapi. Menariknya disini Komisi Gabungan juga memberi catatan khusus terkait kegiatan pembangunan yang bersifat multi year. Mereka meminta semua dihitung dengan cermat mengingat masi hada temuan yang jumlahnya cukup besar akibat kelebihan membayar.

Baca Juga :  Bi:  Kontrol Inflasi, Harus Tingkatkan Produksi dan Produktivitas

“Pada program penataan bangunan gedung ini harus bisa diperhitungkan dengan cermat mengingat terdapat kelebihan membayar Rp 22,36 miliar dan kami merekomendasikan untuk ini ditagih kembali, jangan sampai ada temuan,” bebernya.

Paskalis akhirnya merampungkan bahwa terkait LKPJ ini gabungan komisi akan mendukung program kegiatan yang pembiayaannya sesuai dengan peraturan perundang – undangan dan program kegiatan yang belum sesuai patut dikoreksi.

“Kami melihat rekomendasi DPR juga kerap Kali diabaikan dan ini menjadi preseden buruk dalam hubungan kemitraan antar eksekutif dan legislatif sehingga kami berharap eksekutif serius  menindaklanjuti rekomendasi ini,” tutupnya. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya