Friday, April 26, 2024
31.7 C
Jayapura

Felix Wanggai dan Apolo Safanpo juga Layak

JAYAPURA-Nama Bahlil Lahadalia dua hari terakhir mulai ramai dibahas netizen lantaran nama pria asal Fak fak ini menjadi orang pertama yang disebut Presiden Joko Widodo sebagai sosok yang layak untuk menduduki posisi menteri. Pernyataan ini disampaikan Jokowi saat  menghadiri syukuran kemenangan Pilpres 2019 di The Pallas, Jakarta, Minggu (26/5). 

Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi menyampaikan dengan guyonan bahwa mantan Ketua Hipmi Papua ini cocok menjabat menteri jika dilihat dari depan. Ini mendapat respon beragam termasuk dari beberapa tokoh yang ada di Papua. Ada yang memberi apresiasi penilaian tersebut namun ada juga yang menganggap masih ada sosok orang asli Papua yang dianggap layak. 

 “Kami beri apresiasi karena beliau mencermati sampai segitunya dan Bahlil di Papua kami cukup. Kami sebagai orang asli Papua merasa bangga karena mantan ketua HIPMI Papua bisa membawa nama Papua hingga kinerjanya bisa  dinilai petinggi negeri,” kata Ketua Majelis Rakyat Papua, Timotius Murib, Senin (27/5). 

Kalaupun Bahlil akan masuk dalam jajaran kabinet periode kedua Jokowi maka hal tersebut kata Timotius sudah tepat. “Kami sudah melihat kerjanya dan dia mampu menjawab tanggung jawab yang diberikan,” katanya. 

Baca Juga :  Wakil Dogiyai dan Deiyai Serahkan Aspirasi Penolakan DOB

 Namun MRP juga memiliki nama lain yang dianggap layak yakni Felix Wanggai. Sejak era SBY hingga Jokowi, Felix masih digunakan. Bahkan menurut Timotius Murib selama ini Felix termasuk aktif  berkoordinasi dengan MRP maupun lembaga lain untuk membahas persoalan yang sedang terjadi khususnya di Papua. “Kami pikir yang lain yang dianggap layak adalah Felix Wanggai. Ia selalu mengikuti perkembangan Papua dan di era SBY hingga kini cara dia berkomunikasi juga luar biasa,” puji Timotius. 

Pernyataan serupa disampaikan Jhon Gobay, salah satu anggota Komisi II DPR Papua yang menyebut nama Felix Wanggai. “Kami pikir dia (Felix Wanggai) mampu menjadi satu keterwakilan Papua untuk duduk di kabinet jika memang kami diminta untuk diusulkan,” kata Jhon. 

Namun untuk nama Bahlil sendiri, Jhon terlihat kurang sependapat.  Ia mempertanyakan apa kontribusi Bahlil untuk Papua. Namun menurut Jhon penentuan menteri adalah hak presiden dan bila presiden melihat Bahlil cocok jadi menteri ya silakan saja,  Hanya saja jangan dengan alasan penampilan dan pidato akhirnya ditunjuk sebab namanya seorang pedagang pasti pintar ngomong dan berpenampilan. “Saya mau katakan masih ada orang lain yang lebih memiliki pengalaman,” jelasnya. 

Baca Juga :  Diduga Kompor Jatuh Akibat Gempa Jadi Penyebab Kebakaran

Pendapat lain disampaikan akademisi Uncen, Marinus Yaung. Ia menyebut bahwa Bahlil adalah sosok kunci TKN karena memang posisinya sebagai Direktur TKN, dan dimana ada Jokowi di situ ada Bahlil dan dukungan Bahlil selama kampanye sudah sangat besar sehingga jika presiden mengatakan seperti itu (cocok jadi menteri) itu karena ada ‘hutang’ politik.

 Ini sesuatu yang biasa dalam politik kekuasaan. Dengan uang yang banyak ia sudah memprediksikan ia mendapatkan apa. “Jadi yang disampaikan Jokowi itu sesuatu yang lumrah. Kalaupun ia mendapat kursi kekuasaan itu karena hasil kerja kerasnya dan itu wajar. Tak perlu orang Papua protes sebab ia sudah menginvestasikan banyak anggaran untuk Jokowi kemarin dan tak ada hubungan dengan keterwakilan Papua,” beber Yaung. 

Namun Yaung yakini dalam era Jokowi – Ma’ruf ini akan ada wakil Papua yang kembali menduduki posisi menteri. 

 Diminta  untuk menyebut nama siapa sosok orang Papua yang dianggap layak, menurut Marinus, rektor Uncen, Apolo Safanpo dianggap layak   menduduki posisi menteri mewakili Papua. “Saya pikir beliau sosok yang paling tepat saat ini,” imbuhnya. (ade/nat)

JAYAPURA-Nama Bahlil Lahadalia dua hari terakhir mulai ramai dibahas netizen lantaran nama pria asal Fak fak ini menjadi orang pertama yang disebut Presiden Joko Widodo sebagai sosok yang layak untuk menduduki posisi menteri. Pernyataan ini disampaikan Jokowi saat  menghadiri syukuran kemenangan Pilpres 2019 di The Pallas, Jakarta, Minggu (26/5). 

Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi menyampaikan dengan guyonan bahwa mantan Ketua Hipmi Papua ini cocok menjabat menteri jika dilihat dari depan. Ini mendapat respon beragam termasuk dari beberapa tokoh yang ada di Papua. Ada yang memberi apresiasi penilaian tersebut namun ada juga yang menganggap masih ada sosok orang asli Papua yang dianggap layak. 

 “Kami beri apresiasi karena beliau mencermati sampai segitunya dan Bahlil di Papua kami cukup. Kami sebagai orang asli Papua merasa bangga karena mantan ketua HIPMI Papua bisa membawa nama Papua hingga kinerjanya bisa  dinilai petinggi negeri,” kata Ketua Majelis Rakyat Papua, Timotius Murib, Senin (27/5). 

Kalaupun Bahlil akan masuk dalam jajaran kabinet periode kedua Jokowi maka hal tersebut kata Timotius sudah tepat. “Kami sudah melihat kerjanya dan dia mampu menjawab tanggung jawab yang diberikan,” katanya. 

Baca Juga :  Ujian Berat Mutiara Hitam

 Namun MRP juga memiliki nama lain yang dianggap layak yakni Felix Wanggai. Sejak era SBY hingga Jokowi, Felix masih digunakan. Bahkan menurut Timotius Murib selama ini Felix termasuk aktif  berkoordinasi dengan MRP maupun lembaga lain untuk membahas persoalan yang sedang terjadi khususnya di Papua. “Kami pikir yang lain yang dianggap layak adalah Felix Wanggai. Ia selalu mengikuti perkembangan Papua dan di era SBY hingga kini cara dia berkomunikasi juga luar biasa,” puji Timotius. 

Pernyataan serupa disampaikan Jhon Gobay, salah satu anggota Komisi II DPR Papua yang menyebut nama Felix Wanggai. “Kami pikir dia (Felix Wanggai) mampu menjadi satu keterwakilan Papua untuk duduk di kabinet jika memang kami diminta untuk diusulkan,” kata Jhon. 

Namun untuk nama Bahlil sendiri, Jhon terlihat kurang sependapat.  Ia mempertanyakan apa kontribusi Bahlil untuk Papua. Namun menurut Jhon penentuan menteri adalah hak presiden dan bila presiden melihat Bahlil cocok jadi menteri ya silakan saja,  Hanya saja jangan dengan alasan penampilan dan pidato akhirnya ditunjuk sebab namanya seorang pedagang pasti pintar ngomong dan berpenampilan. “Saya mau katakan masih ada orang lain yang lebih memiliki pengalaman,” jelasnya. 

Baca Juga :  Diserang, Sejumlah Pendulang Dilaporkan Tewas

Pendapat lain disampaikan akademisi Uncen, Marinus Yaung. Ia menyebut bahwa Bahlil adalah sosok kunci TKN karena memang posisinya sebagai Direktur TKN, dan dimana ada Jokowi di situ ada Bahlil dan dukungan Bahlil selama kampanye sudah sangat besar sehingga jika presiden mengatakan seperti itu (cocok jadi menteri) itu karena ada ‘hutang’ politik.

 Ini sesuatu yang biasa dalam politik kekuasaan. Dengan uang yang banyak ia sudah memprediksikan ia mendapatkan apa. “Jadi yang disampaikan Jokowi itu sesuatu yang lumrah. Kalaupun ia mendapat kursi kekuasaan itu karena hasil kerja kerasnya dan itu wajar. Tak perlu orang Papua protes sebab ia sudah menginvestasikan banyak anggaran untuk Jokowi kemarin dan tak ada hubungan dengan keterwakilan Papua,” beber Yaung. 

Namun Yaung yakini dalam era Jokowi – Ma’ruf ini akan ada wakil Papua yang kembali menduduki posisi menteri. 

 Diminta  untuk menyebut nama siapa sosok orang Papua yang dianggap layak, menurut Marinus, rektor Uncen, Apolo Safanpo dianggap layak   menduduki posisi menteri mewakili Papua. “Saya pikir beliau sosok yang paling tepat saat ini,” imbuhnya. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya