Friday, April 19, 2024
24.7 C
Jayapura

Serang Kantor Distrik, Empat Warga Asmat Tewas Tertembak

ilustrasi

*Dipicu Oknum Caleg yang Termakan Hoax

JAYAPURA-Empat orang warga dilaporkan tewas tertembak dalam bentrok yang terjadi di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat, Senin (27/5) sekira pukul 10.00 WIT. Selain empat warga tewas, satu warga lainnya dilaporkan mengalami luka tembak.

Empat warga yang dilaporkan tewas yaitu  Xaverius Sai (40) warga kampung Bawus, Nikolaus Tupa (38) kampung Akantapak, Matias Amunep (16) warga kampung Akantapak dan  Frederikus Inepi (35) warga kampumg Bagair. Sementara Jhon Tatai (25) terkena luka tembak siku tangan kanan dan kiri. Korban saat ini mendapatkan perawatan medis di  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asmat.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi menuturkan kejadian tersebut berawal dari penyerangan dan pengrusakan  kantor distrik di Kampung Fayit yang dilakukan sekelompok massa yang diduga dari pendukung salah satu calon anggota legislatif (Caleg) yang tidak terima hasil keputusan Pemilihan Legislatif  (Pileg). 

Dari informasi yang berhasil dihimpun, oknum Caleg dari salah satu partai politik merasa dirinya mendapatkan kursi. Namun dirinya mengklaim namanya digantikan dengan orang lain dari partai yang sama oleh ketua partai.

Termakan dengan informasi tersebut, oknum Caleg yang bersangkutan mengerahkan massa sekira 350 orang menggunakan senjata tajam dan senjata tradisional. Massa kemudian menyerang dan merusak kantor distrik serta umah salah seorang anggota DPRD Asmat bernama Handayani.

“Melihat situasi anarkis yang terjadi secara tiba-tiba, empat orang  anggota Pos Ramil Fayit yang  letak Pos Ramil sekira 50 meter dari kantor distrik dan berada dalam kepungan massa keluar dari pos untuk berusaha mengendalikan massa,” ungkap Kapendam Aidi kepada Cenderawasih Pos, Senin (27/5).

Saat kejadian tersebut lanjut Kapendam, salah seorang anggota Pos Ramil mengeluarkan tembakan ke atas untuk menghalau massa. Namun massa justru semakin beringas dan berbalik menyerang anggota TNI tersebut.

Baca Juga :  Kasus Pelanggaran HAM Berat, Seharusnya Pelaku Lain Ikut Diseret

“Dalam situasi terancam salah seorang anggota Pos Ramil terpaksa mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah Pos untuk menyelamatkan diri dan mengamankan pos dengan kekuatan yang sangat terbatas,” paparnya.

Tembakan yang dikeluarkan anggota Pos Ramil tersebut mengakibatkan empat warga tewas dan satu orang  mengalami luka tembak.

Untuk mengamankan situasi lanjut Kapendam, telah tiba di Distrik Fayet gabungan personel TNI-Polri sebanyak 25 orang dan Kesbangpol dari Distrik Agast, Kabupaten Asmat. “Sampai laporan ini diterima, massa sudah berhasil ditenangkan dan situasi sudah kondusif,” jelasnya.

Setelah menerima laporan, Pangdam XVII/Cenderawasi, Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring segera bertindak cepat dan berkoordinasi dengan Kapolda Papua serta Komnas HAM Papua untuk membentuk tim investigasi guna mendapatkan keterangan yang akurat.

“Rencana Selasa (28/5) tim investigasi yang terdiri dari unsur Pomdam XVII/Cenderawasi, Kumdam XVII/Cenderawasih, Kesdam XVII/Cend, Korem 174/ATW, Polda Papua dan Komnas HAM Papua akan berangkat ke Fayet. Tim akan dipimpin langsung oleh Danrem 174/ATW Brigje TNI R. Agus Abdurrauf,” ucap Kapendam.

Secara terpisah, Kapolres Asmat, AKBP. Andi Yoseph Enoch menyebutkan sebanyak 17 personel Polres Asmat dipimpin Wakapolres menuju ke TKP yang berjarak 2 jam perjalanan dari Agats ibu kota Kabupaten Asmat.

Dikatakan, untuk empat jenazah sudah dikembalikan ke kampung mereka masing-masing. Permintaan pihak keluarga jenazah akan dimakamkan Selasa (28/5) sambil menunggu kedatangan Bupati Asmat.

“Rencananya, saya, bupati, Dandim dan Danrem akan menuju ke Distrik Fayit. Namun anggota kami yang sudah tiba lebih dulu di Fayit sudah melakukan pertemuan dengan pihak keluarga korban serta masyarakat yang ada di sana,” ucapnya. 

Baca Juga :  Tiap Lelah, Selalu Ingat Momen Titik Balik di Carstensz

Terkait situasi di wilayah hukumnya saat ini kondusif, aktivitas masyarakat berjalan sebagaimana biasa. 

Sementara itu di tempat terpisah Komnas HAM Perwakilan RI Papua, Frits Ramandey menyebutkan Komnas HAM sudah mendapat informasi terkait dengan kejadian yang terjadi di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat yang menewaskan 4 warga akibat tertembak.

“Ini menjadi perhatian Komnas HAM  untuk menyiapkan langkah selanjutnya terhadap kasus tersebut,” tegas Frits Ramandey saat dihubungi Cenmderawasih Pos, tadi malam. 

 Sementara itu,  Komisioner KPU Asmat, Rahman yang dihubungi Cenderawasih Pos terkait penembakan yang terjadi tersebut mengaku belum mengetahui secara pasti alasan penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI di Pantai Kasuari itu.  Namun berdasarkan informasi yang diterima pihaknya bahwa seorang warga setempat hendak menyerang anggota TNI dengan kampak sehingga yang bersangkutan kembali mengambil senjata kemudian menembak lalu 4 warga tewas dan satu mengalami kritis.  “Tapi kronologi dan nama-nama korban yang meninggal dan yang kritis itu saya juga belum tahu.  Termasuk oknum anggota TNI yang menembak.  Tapi kalau nanti ada perkembangan,  nanti saya informasikan,” ucapnya. 

Menurut Rahman,  informasi yang diperoleh jika ada salah satu oknum Caleg dari salah satu partai yang mendapat informasi hoax jika dirinya mendapat kursi namun digantikan oleh orang lain dari partai yang sama. 

Oknum Caleg yang termakan hoax ini akhirnya mengerahkan sekira 350-an masyarakat menyerang kantor distrik.  “Kemungkinan anggota Koramil tersebut terdesak sehingga mengeluarkan tembakan,” jelasnya. 

 Soal nama Caleg yang marah dan dari partai mana,  Rahman mengaku belum  tahu.  Namun yang jelas kata dia,  Caleg tersebut tidak mendapatkan kursi.  “Sebenarnya dia termakan hoax, ” tandasnya. (fia/nat)

ilustrasi

*Dipicu Oknum Caleg yang Termakan Hoax

JAYAPURA-Empat orang warga dilaporkan tewas tertembak dalam bentrok yang terjadi di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat, Senin (27/5) sekira pukul 10.00 WIT. Selain empat warga tewas, satu warga lainnya dilaporkan mengalami luka tembak.

Empat warga yang dilaporkan tewas yaitu  Xaverius Sai (40) warga kampung Bawus, Nikolaus Tupa (38) kampung Akantapak, Matias Amunep (16) warga kampung Akantapak dan  Frederikus Inepi (35) warga kampumg Bagair. Sementara Jhon Tatai (25) terkena luka tembak siku tangan kanan dan kiri. Korban saat ini mendapatkan perawatan medis di  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asmat.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi menuturkan kejadian tersebut berawal dari penyerangan dan pengrusakan  kantor distrik di Kampung Fayit yang dilakukan sekelompok massa yang diduga dari pendukung salah satu calon anggota legislatif (Caleg) yang tidak terima hasil keputusan Pemilihan Legislatif  (Pileg). 

Dari informasi yang berhasil dihimpun, oknum Caleg dari salah satu partai politik merasa dirinya mendapatkan kursi. Namun dirinya mengklaim namanya digantikan dengan orang lain dari partai yang sama oleh ketua partai.

Termakan dengan informasi tersebut, oknum Caleg yang bersangkutan mengerahkan massa sekira 350 orang menggunakan senjata tajam dan senjata tradisional. Massa kemudian menyerang dan merusak kantor distrik serta umah salah seorang anggota DPRD Asmat bernama Handayani.

“Melihat situasi anarkis yang terjadi secara tiba-tiba, empat orang  anggota Pos Ramil Fayit yang  letak Pos Ramil sekira 50 meter dari kantor distrik dan berada dalam kepungan massa keluar dari pos untuk berusaha mengendalikan massa,” ungkap Kapendam Aidi kepada Cenderawasih Pos, Senin (27/5).

Saat kejadian tersebut lanjut Kapendam, salah seorang anggota Pos Ramil mengeluarkan tembakan ke atas untuk menghalau massa. Namun massa justru semakin beringas dan berbalik menyerang anggota TNI tersebut.

Baca Juga :  Tiap Lelah, Selalu Ingat Momen Titik Balik di Carstensz

“Dalam situasi terancam salah seorang anggota Pos Ramil terpaksa mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah Pos untuk menyelamatkan diri dan mengamankan pos dengan kekuatan yang sangat terbatas,” paparnya.

Tembakan yang dikeluarkan anggota Pos Ramil tersebut mengakibatkan empat warga tewas dan satu orang  mengalami luka tembak.

Untuk mengamankan situasi lanjut Kapendam, telah tiba di Distrik Fayet gabungan personel TNI-Polri sebanyak 25 orang dan Kesbangpol dari Distrik Agast, Kabupaten Asmat. “Sampai laporan ini diterima, massa sudah berhasil ditenangkan dan situasi sudah kondusif,” jelasnya.

Setelah menerima laporan, Pangdam XVII/Cenderawasi, Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring segera bertindak cepat dan berkoordinasi dengan Kapolda Papua serta Komnas HAM Papua untuk membentuk tim investigasi guna mendapatkan keterangan yang akurat.

“Rencana Selasa (28/5) tim investigasi yang terdiri dari unsur Pomdam XVII/Cenderawasi, Kumdam XVII/Cenderawasih, Kesdam XVII/Cend, Korem 174/ATW, Polda Papua dan Komnas HAM Papua akan berangkat ke Fayet. Tim akan dipimpin langsung oleh Danrem 174/ATW Brigje TNI R. Agus Abdurrauf,” ucap Kapendam.

Secara terpisah, Kapolres Asmat, AKBP. Andi Yoseph Enoch menyebutkan sebanyak 17 personel Polres Asmat dipimpin Wakapolres menuju ke TKP yang berjarak 2 jam perjalanan dari Agats ibu kota Kabupaten Asmat.

Dikatakan, untuk empat jenazah sudah dikembalikan ke kampung mereka masing-masing. Permintaan pihak keluarga jenazah akan dimakamkan Selasa (28/5) sambil menunggu kedatangan Bupati Asmat.

“Rencananya, saya, bupati, Dandim dan Danrem akan menuju ke Distrik Fayit. Namun anggota kami yang sudah tiba lebih dulu di Fayit sudah melakukan pertemuan dengan pihak keluarga korban serta masyarakat yang ada di sana,” ucapnya. 

Baca Juga :  Kasus Pelanggaran HAM Berat, Seharusnya Pelaku Lain Ikut Diseret

Terkait situasi di wilayah hukumnya saat ini kondusif, aktivitas masyarakat berjalan sebagaimana biasa. 

Sementara itu di tempat terpisah Komnas HAM Perwakilan RI Papua, Frits Ramandey menyebutkan Komnas HAM sudah mendapat informasi terkait dengan kejadian yang terjadi di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat yang menewaskan 4 warga akibat tertembak.

“Ini menjadi perhatian Komnas HAM  untuk menyiapkan langkah selanjutnya terhadap kasus tersebut,” tegas Frits Ramandey saat dihubungi Cenmderawasih Pos, tadi malam. 

 Sementara itu,  Komisioner KPU Asmat, Rahman yang dihubungi Cenderawasih Pos terkait penembakan yang terjadi tersebut mengaku belum mengetahui secara pasti alasan penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI di Pantai Kasuari itu.  Namun berdasarkan informasi yang diterima pihaknya bahwa seorang warga setempat hendak menyerang anggota TNI dengan kampak sehingga yang bersangkutan kembali mengambil senjata kemudian menembak lalu 4 warga tewas dan satu mengalami kritis.  “Tapi kronologi dan nama-nama korban yang meninggal dan yang kritis itu saya juga belum tahu.  Termasuk oknum anggota TNI yang menembak.  Tapi kalau nanti ada perkembangan,  nanti saya informasikan,” ucapnya. 

Menurut Rahman,  informasi yang diperoleh jika ada salah satu oknum Caleg dari salah satu partai yang mendapat informasi hoax jika dirinya mendapat kursi namun digantikan oleh orang lain dari partai yang sama. 

Oknum Caleg yang termakan hoax ini akhirnya mengerahkan sekira 350-an masyarakat menyerang kantor distrik.  “Kemungkinan anggota Koramil tersebut terdesak sehingga mengeluarkan tembakan,” jelasnya. 

 Soal nama Caleg yang marah dan dari partai mana,  Rahman mengaku belum  tahu.  Namun yang jelas kata dia,  Caleg tersebut tidak mendapatkan kursi.  “Sebenarnya dia termakan hoax, ” tandasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya