Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

H+2 Korban Tenggelam Belum Ditemukan

Kasatpolair: Datang ke Pantai Holtekamp Duduk-duduk Saja, Tidak untuk Berenang

JAYAPURA– Melianus Duwitau (20) korban yang tenggelam di Pantai Holtekamp, Senin (25/3) kemarin, hingga kini belum ditemukan. Komandan Rescue Kantor SAR Jayapura  Hilarius Rambalak menyampaikan setelah mendapatkan informasi ada korban yang tenggelam di Pantai Holtekamp, pihaknya langsung bergerak menuju lokasi.

“Kejadian kemarin itu sekira pukul14.00 WIT tetapi kami mendengar berita sekira pukul 15.30 WIT, kami bergerak dari kantor sekira pukul 17.00 WIT, sementara tim kami dari kapal sudah melakukan searching pukul 16.00 WIT,” kata Hilarius kepada Cenderawasih Pos, Selasa (26/3) di lokasi kejadian.

Hilarius menjelaskan Basarnas telah berusaha keras melakukan pencarian terhadap korban mulai dari korban dinyatakan hilang hingga saat ini masih belum mendapatkan hasil yang maksimal.

  Tidak hanya Basarnas, proses pencarian korban tengelam tersebut dibantu oleh Pol Air dari Polresta Jayapura, komunitas Rapi, dan juga masyarakat setempat.

Baca Juga :  Ditinggal ke Pasar, Rumah Terbakar

“Semalam juga kami bersama-sama dengan masyarakat, teman-teman dari Pol Air juga melaksanakan searching di darat,” lanjutnya.

Ia melanjutkan sejak pagi Basarnas telah melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet dibantu oleh teman-teman dari Pol Air, hingga saat ini proses pencarian tetap berlanjut.

Basarnas berikan waktu tanggap darurat selama tujuh hari ke depan, Hilarius mengharapkan hari ini korban bisa ditemukan.

  Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, dan berhati-hati memilih tempat untuk berlibur, mengingat sekarang ini sedang musim ombak.

  Ia menganjurkan utuk masyarakat yang ingin berlibur, Hamadi adalah pantai yang cocok untuk berlibur, selain mudah di jangkau, pantai Hamadi juga tempat paling nyaman untuk berenang.  Hilarius mengaku senang dengan isu pemerintah membangun Pos SAR di Pantai Holtekam.

  Seperti diketahui korban bernama Melianus duwitau (20) tengelam di Pantai Holtekam, Senin (25/3) merupakan Pelajar SMK Pertanian Pembangunan Daerah Jayapura, saat ini korban sedang menduduki di bangku kelas dua.

Baca Juga :  Sering Makan Korban, Pantai Holtekamp Patut Diwaspadai

  Berdasarkan informasi dari pihak keluarga Hengki Wamuni (24), korban bersama teman-temannya mengisikan waktu libur membakar Ikan di pantai Holtekamp.

Hengki mencerikan saat itu korban berenang bersama temannya, saat berenang korban sempat keluar masuk terbawa arus.

  “Saat mereka mandi yang korban ini, saat masuk di air ombak yang pertama datang, biasa-biasa aja, yang kedua dan ketiga itu tengelam,” kata Hengki, kepada Cenderawasih Pos di lokasi kejadian, Selasa (26/3).

  Dikonfirmasikan Hengki, korban tengelam terjadi pada, Senin(25/3) pukul 14:00 WIT. Lebih lanjut Hengki menyampaikan, korban selama ini tinggal di Asrama Teologi Gereja Kingmi tanah Papua, untuk melanjutkan pendindikan, sementara itu kedua orang tua korban ada di kabupaten Intan Jaya.

Hengki mengharapkan dari upaya pencarian ini jenazah korban bisa ditemukan.  “Dari upaya pencarian ini kami optimis supaya jenazahnya bisa ditemukan, itu harapan kami,” tegas Hengki.

Kasatpolair: Datang ke Pantai Holtekamp Duduk-duduk Saja, Tidak untuk Berenang

JAYAPURA– Melianus Duwitau (20) korban yang tenggelam di Pantai Holtekamp, Senin (25/3) kemarin, hingga kini belum ditemukan. Komandan Rescue Kantor SAR Jayapura  Hilarius Rambalak menyampaikan setelah mendapatkan informasi ada korban yang tenggelam di Pantai Holtekamp, pihaknya langsung bergerak menuju lokasi.

“Kejadian kemarin itu sekira pukul14.00 WIT tetapi kami mendengar berita sekira pukul 15.30 WIT, kami bergerak dari kantor sekira pukul 17.00 WIT, sementara tim kami dari kapal sudah melakukan searching pukul 16.00 WIT,” kata Hilarius kepada Cenderawasih Pos, Selasa (26/3) di lokasi kejadian.

Hilarius menjelaskan Basarnas telah berusaha keras melakukan pencarian terhadap korban mulai dari korban dinyatakan hilang hingga saat ini masih belum mendapatkan hasil yang maksimal.

  Tidak hanya Basarnas, proses pencarian korban tengelam tersebut dibantu oleh Pol Air dari Polresta Jayapura, komunitas Rapi, dan juga masyarakat setempat.

Baca Juga :  Jurnalis Jangan Diganggu Oleh Siapapun!

“Semalam juga kami bersama-sama dengan masyarakat, teman-teman dari Pol Air juga melaksanakan searching di darat,” lanjutnya.

Ia melanjutkan sejak pagi Basarnas telah melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet dibantu oleh teman-teman dari Pol Air, hingga saat ini proses pencarian tetap berlanjut.

Basarnas berikan waktu tanggap darurat selama tujuh hari ke depan, Hilarius mengharapkan hari ini korban bisa ditemukan.

  Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, dan berhati-hati memilih tempat untuk berlibur, mengingat sekarang ini sedang musim ombak.

  Ia menganjurkan utuk masyarakat yang ingin berlibur, Hamadi adalah pantai yang cocok untuk berlibur, selain mudah di jangkau, pantai Hamadi juga tempat paling nyaman untuk berenang.  Hilarius mengaku senang dengan isu pemerintah membangun Pos SAR di Pantai Holtekam.

  Seperti diketahui korban bernama Melianus duwitau (20) tengelam di Pantai Holtekam, Senin (25/3) merupakan Pelajar SMK Pertanian Pembangunan Daerah Jayapura, saat ini korban sedang menduduki di bangku kelas dua.

Baca Juga :  Bersama Kita Jaga Papua Aman dan Damai!

  Berdasarkan informasi dari pihak keluarga Hengki Wamuni (24), korban bersama teman-temannya mengisikan waktu libur membakar Ikan di pantai Holtekamp.

Hengki mencerikan saat itu korban berenang bersama temannya, saat berenang korban sempat keluar masuk terbawa arus.

  “Saat mereka mandi yang korban ini, saat masuk di air ombak yang pertama datang, biasa-biasa aja, yang kedua dan ketiga itu tengelam,” kata Hengki, kepada Cenderawasih Pos di lokasi kejadian, Selasa (26/3).

  Dikonfirmasikan Hengki, korban tengelam terjadi pada, Senin(25/3) pukul 14:00 WIT. Lebih lanjut Hengki menyampaikan, korban selama ini tinggal di Asrama Teologi Gereja Kingmi tanah Papua, untuk melanjutkan pendindikan, sementara itu kedua orang tua korban ada di kabupaten Intan Jaya.

Hengki mengharapkan dari upaya pencarian ini jenazah korban bisa ditemukan.  “Dari upaya pencarian ini kami optimis supaya jenazahnya bisa ditemukan, itu harapan kami,” tegas Hengki.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya