Monday, November 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Ternyata Aparat Sempat Dipancing KKB

TNI/Polri di Puncak Siaga Satu

JAYAPURA – Pasca kejadian penembakan seorang penjaga kios bernama Lukman pada Kamis (24/8) kemarin, saat  ini seluruh aparat keamanan di Kabupaten Puncak melakukan siaga  satu untuk mengantisipasi bentuk serangan lain yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

“Ia, secara otomatis aparat TNI Polri melakukan siaga satu,” kata Kapolres Puncak, I Nyoman Punia melalui ponselnya Jumat (25/8).

Ia juga menyatakan bahwa pasca tertembaknya Lukman, kelompok tersebut sempat membakar dua bangunan yang lokasinya cukup jauh dari Polres. Hanya saja disini Kapolres menyampaikan bahwa yang dibakar bukanlah gudang beras melainkan dua rumah warga yang memang tidak ditempati.

“Itu rumah kosong, jadi bukan gudang beras. Mungkin salah persepsi saja,” jelas Punia.

Baca Juga :  TNI Polri Gelar Patroli Dialogis Ciptakan Situasi Nyaman di Kota Mulia

Gudang beras yang sempat dibangun untuk penampungan bahan makanan saat Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi terkena musibah iklim bulan Juli kemarin ini dikatakan masih aman karena berada di depan Polsek Ilaga dan bantuan beras juga sudah diterima masyarakat jadi  insiden pembakaran terakhir tidak menyentuh gudang beras tersebut.

Pembakaran seperti ini lanjut Punia juga biasa digunakan oleh KKB untuk memancing aparat jika  mendatangi lokasi kemudian akan dihajar dengan tembakan atau istilah polisi lainnya disanggong. 

“Itu pancingan saja, biasa mereka begitu. Pancingan dengan membakar kemudian kami mendatangi lokasi dan disana mereka (KKB) sudah menunggu untuk menembak pasukan. Tapi kami tidak terpancing sehingga mereka langsung pergi,” beber Kapolres.

Baca Juga :  Soft Approach Berhasil: Puji Keberhasilan Tim Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air

  Disinggung soal kelompok yang menyerang penjaga kios Lukman, kata Kompol Punia pihaknya belum bisa memastikan dari kelompok mana namun ia menyatakan bahwa pelaku adalah KKB.

“Di Puncak ada tiga kelompok soalnya, ada kelompok Numbuk Telenggen, Kelompok Kalenak Murib dan Jelek Waker tapi kami belum bisa memastikan pelaku yang kemarin dari kelompok mana, masih kami selidiki,” imbuh Kompol Punia.

Ipaun menjelaskan bahwa  saat kejadian saat itu korban hendak menutup kios lalu datang OTK dan langsung keluarkan senjata lalu menembak hingga korban terjatuh. 

“Tapi korban sudah kami evakuasi kemarin ke Timika,” tutup Kapolres Punia. (ade/wen)

TNI/Polri di Puncak Siaga Satu

JAYAPURA – Pasca kejadian penembakan seorang penjaga kios bernama Lukman pada Kamis (24/8) kemarin, saat  ini seluruh aparat keamanan di Kabupaten Puncak melakukan siaga  satu untuk mengantisipasi bentuk serangan lain yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

“Ia, secara otomatis aparat TNI Polri melakukan siaga satu,” kata Kapolres Puncak, I Nyoman Punia melalui ponselnya Jumat (25/8).

Ia juga menyatakan bahwa pasca tertembaknya Lukman, kelompok tersebut sempat membakar dua bangunan yang lokasinya cukup jauh dari Polres. Hanya saja disini Kapolres menyampaikan bahwa yang dibakar bukanlah gudang beras melainkan dua rumah warga yang memang tidak ditempati.

“Itu rumah kosong, jadi bukan gudang beras. Mungkin salah persepsi saja,” jelas Punia.

Baca Juga :  Situasi di Besum Berangsur Kondusif

Gudang beras yang sempat dibangun untuk penampungan bahan makanan saat Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi terkena musibah iklim bulan Juli kemarin ini dikatakan masih aman karena berada di depan Polsek Ilaga dan bantuan beras juga sudah diterima masyarakat jadi  insiden pembakaran terakhir tidak menyentuh gudang beras tersebut.

Pembakaran seperti ini lanjut Punia juga biasa digunakan oleh KKB untuk memancing aparat jika  mendatangi lokasi kemudian akan dihajar dengan tembakan atau istilah polisi lainnya disanggong. 

“Itu pancingan saja, biasa mereka begitu. Pancingan dengan membakar kemudian kami mendatangi lokasi dan disana mereka (KKB) sudah menunggu untuk menembak pasukan. Tapi kami tidak terpancing sehingga mereka langsung pergi,” beber Kapolres.

Baca Juga :  Komnas HAM Sebut  Pasca Terbentuknya DOB, Kekerasan Bersenjata Kerap Terjadi

  Disinggung soal kelompok yang menyerang penjaga kios Lukman, kata Kompol Punia pihaknya belum bisa memastikan dari kelompok mana namun ia menyatakan bahwa pelaku adalah KKB.

“Di Puncak ada tiga kelompok soalnya, ada kelompok Numbuk Telenggen, Kelompok Kalenak Murib dan Jelek Waker tapi kami belum bisa memastikan pelaku yang kemarin dari kelompok mana, masih kami selidiki,” imbuh Kompol Punia.

Ipaun menjelaskan bahwa  saat kejadian saat itu korban hendak menutup kios lalu datang OTK dan langsung keluarkan senjata lalu menembak hingga korban terjatuh. 

“Tapi korban sudah kami evakuasi kemarin ke Timika,” tutup Kapolres Punia. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya