Thursday, April 25, 2024
28.7 C
Jayapura

Pelaku Penembakan di Pasar Jibama Teridentifikasi

Anggota TNI saat mengejek kondisi angkutan umum yang sempat digunakan pelaku penembakan sebelum dilumpuhkan aparat keamanan di Terminal Pasar Jibama, Jumat (23/8). (FOTO : Polres Jayawijaya for Cepos)

WAMENA-Polres Jayawijaya berhasil melakukan identifikasi terhadap jenazah pelaku penembakan di Pasar Jibama, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Jumat (23/8) lalu. Pelaku diketahui bernama Yosia Wantik dari Distrik Muliama

Meskipun Kepolisian belum mendapatkan bukti kuat keterlibatan pelaku dalam kelompok KKB dari mana, akan tetapi aparat masih berpegang pada sepucuk surat yang ditemukan di wilayah Habema yang menyatakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akan turun ke Wamena sehingga diduga kuat pelaku dari kelompok Egianus Kogoya.

Kapolres Jayawijaya, AKBP. Tonny Ananda Swadaya melalui Kasat Reskrim, AKP. Suheriadi menyatakan, untuk kelompok dari pelaku Yosia Wantik yang terpaksa dilumpuhkan di Terminal Pasar Jibama kemarin belum diketahui secara pasti. Pihaknya baru saja mendapatkan hasil identifikasi dari pelaku yang melakukan penyerangan menggunakan senjata api jenis revolver yang telah diamankan dari jenazah pelaku.

“Pelaku penyerangan di Terminal Angkutan Umum Pasar Jibama itu merupakan warga dari Distrik Muliama atas nama Yosia Wantik. Kami belum bisa memastikan yang bersangkutan tergabung dari kelompok mana. Namun kami berpegang pada surat yang ditemukan di wilayah Habema sewaktu melakukan olah TKP penyerangan anggota TNI,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Minggu (25/6).  

Baca Juga :  Hari Keenam, Orang Tua Tetap Nginap di Kantor Gubernur

Dari senjata yang digunakan pelaku menurut Suheriadi, merupakan senjata revolver rampasan. Dimana setelah dicek senjata tersebut milik anggota Polres Jayawijaya yang hilang usai rumahnya dibobol maling. Sementara untuk jumlah amunisi yang ada dalam silinder berjumlah 5 butir. Empat di antaranya terpakai. Sementara di kantong tali pinggang pelaku terdapat 8 butir amunisi.

“Amunisi yang utuh dan masih aktif itu ada 9 butir. Sementara yang terpakai untuk menembak ada 4 butir, sehingga total amunsi yang disimpan pelaku ini sebanyak 13 butir,” jelasnya. 

Menurutnya, pelaku meninggal dunia usai dilumpuhkan aparat dengan 3 luka. Yaitu di lengan kanan atas, di dada tengah dan punggung belakang sebelah kiri. 

Dikatakan, setelah jenazah diidentifikasi dengan melakukan visum, keluarga pelaku dari Distrik Muliama langsung mengambil jenazah, Sabtu (24/8) untuk dibawa ke rumah duka dan dimakamkan.

Baca Juga :  Kebakaran Lagi di Kawasan Padat Penduduk

Ia memastikan jika pelaku merupakan bagian dari KKB, namun hingga saat ini belum tahu dari kelompok mana, karena belum ada yang mengklaim sebagai anggotanya. Hanya saja informasi yang diterima sebelum kejadian, pelaku bersama 4 rekannya sedang mengonsumsi Miras di salah satu honai yang ada di daerah Kimbim.

“Dua orang rekan pelaku ini membawa senpi laras panjang, sehingga kita hanya menduga sebagai bagian dari KKB. Namun kalau dari kelompok mana itu belum bisa diidentifikasi. Tetapi saat kita lakukan olah TKP di Habema, ada surat dari Egianus Kogoya. Dalam surat ini tertulis  di sini kami hanya berjabat tangan, tunggu kami di Kota Wamena,”bebernya.

Suheradi menyatakan, dengan adanya surat yang ditemukan ini tidak menutup kemungkinan kelompoknya yang disuruh turun ke Wamena. Untuk itu, besar kemungkinan dan diklarifikasi jika pelaku ini dari kelompok Egianus Kogoya.(jo/nat)

Anggota TNI saat mengejek kondisi angkutan umum yang sempat digunakan pelaku penembakan sebelum dilumpuhkan aparat keamanan di Terminal Pasar Jibama, Jumat (23/8). (FOTO : Polres Jayawijaya for Cepos)

WAMENA-Polres Jayawijaya berhasil melakukan identifikasi terhadap jenazah pelaku penembakan di Pasar Jibama, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Jumat (23/8) lalu. Pelaku diketahui bernama Yosia Wantik dari Distrik Muliama

Meskipun Kepolisian belum mendapatkan bukti kuat keterlibatan pelaku dalam kelompok KKB dari mana, akan tetapi aparat masih berpegang pada sepucuk surat yang ditemukan di wilayah Habema yang menyatakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akan turun ke Wamena sehingga diduga kuat pelaku dari kelompok Egianus Kogoya.

Kapolres Jayawijaya, AKBP. Tonny Ananda Swadaya melalui Kasat Reskrim, AKP. Suheriadi menyatakan, untuk kelompok dari pelaku Yosia Wantik yang terpaksa dilumpuhkan di Terminal Pasar Jibama kemarin belum diketahui secara pasti. Pihaknya baru saja mendapatkan hasil identifikasi dari pelaku yang melakukan penyerangan menggunakan senjata api jenis revolver yang telah diamankan dari jenazah pelaku.

“Pelaku penyerangan di Terminal Angkutan Umum Pasar Jibama itu merupakan warga dari Distrik Muliama atas nama Yosia Wantik. Kami belum bisa memastikan yang bersangkutan tergabung dari kelompok mana. Namun kami berpegang pada surat yang ditemukan di wilayah Habema sewaktu melakukan olah TKP penyerangan anggota TNI,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Minggu (25/6).  

Baca Juga :  Bulan Puasa Tetap Kebut Vaksinasi

Dari senjata yang digunakan pelaku menurut Suheriadi, merupakan senjata revolver rampasan. Dimana setelah dicek senjata tersebut milik anggota Polres Jayawijaya yang hilang usai rumahnya dibobol maling. Sementara untuk jumlah amunisi yang ada dalam silinder berjumlah 5 butir. Empat di antaranya terpakai. Sementara di kantong tali pinggang pelaku terdapat 8 butir amunisi.

“Amunisi yang utuh dan masih aktif itu ada 9 butir. Sementara yang terpakai untuk menembak ada 4 butir, sehingga total amunsi yang disimpan pelaku ini sebanyak 13 butir,” jelasnya. 

Menurutnya, pelaku meninggal dunia usai dilumpuhkan aparat dengan 3 luka. Yaitu di lengan kanan atas, di dada tengah dan punggung belakang sebelah kiri. 

Dikatakan, setelah jenazah diidentifikasi dengan melakukan visum, keluarga pelaku dari Distrik Muliama langsung mengambil jenazah, Sabtu (24/8) untuk dibawa ke rumah duka dan dimakamkan.

Baca Juga :  Polisi Pantau Pengikut Kerajaan Fiktif

Ia memastikan jika pelaku merupakan bagian dari KKB, namun hingga saat ini belum tahu dari kelompok mana, karena belum ada yang mengklaim sebagai anggotanya. Hanya saja informasi yang diterima sebelum kejadian, pelaku bersama 4 rekannya sedang mengonsumsi Miras di salah satu honai yang ada di daerah Kimbim.

“Dua orang rekan pelaku ini membawa senpi laras panjang, sehingga kita hanya menduga sebagai bagian dari KKB. Namun kalau dari kelompok mana itu belum bisa diidentifikasi. Tetapi saat kita lakukan olah TKP di Habema, ada surat dari Egianus Kogoya. Dalam surat ini tertulis  di sini kami hanya berjabat tangan, tunggu kami di Kota Wamena,”bebernya.

Suheradi menyatakan, dengan adanya surat yang ditemukan ini tidak menutup kemungkinan kelompoknya yang disuruh turun ke Wamena. Untuk itu, besar kemungkinan dan diklarifikasi jika pelaku ini dari kelompok Egianus Kogoya.(jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya