>Baku Tembak TNI/Polri Versus TPNPB
JAYAPURA – Pilihan konflik bersenjata antara TNI dan Polri menghadapi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di tanah Papua adalah suatu tontonan kekerasan bersenjata yang sangat tidak memberi manfaat apapun bagi kedua belah pihak, termasuk masyarakat sipil di Papua. Utamanya di wilayah konflik bersenjata seperti halnya di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah pada Senin (24/4).
Jubir Jaringan Damai Papua (JDP) Yan menyampaikan, pihaknya telah memperoleh informasi dari kontak personnya di Sugapa bahwa telah terjadi kontak senjata berbentuk saling tembak menembak antara aparat TNI-Polri dengan TPNPB yang berakibat banyak warga masyarakat di Sugapa mengungsi, sekaligus mengamankan diri mereka ke halaman Gereja Katolik Santo Michael Kompleks Misi Bilogai di kota Sugapa.
“Sebagai Juru Bicara JDP, saya kembali mengingatkan kepada negara yang diwakili TNI dan Polri serta TPNPB agar mengedepankan cara-cara yang lebih soft (lunak) dalam menyelesaikan perbedaan pandangan atau pendapat diantara TNI-Polri dan TPNPB tersebut,” tegasnya.
Kata Yan, JDP yakin bahwa persoalan “Papua Merdeka dan NKRI harga mati” tidak mungkin diselesaikan melalui jalan pertempuran bersenjata. Perbedaan pandangan tentang hal tersebut hany bisa diselesaikan melalui meja perundingan atau dialog damai semata.
Tentu, perbedaan pemahaman tersebut mesti diawali dengan menyepakati agenda soal yang perlu mendapat perhatian bersama dan kesepakatan tentang mekanisme dan prosedur perundingan/dialog itu sendiri serta siapa yang menjadi negosiator dan siapa yang menjadi mediator serta fasilitator.
“JDP sangat yakin bahwa dengan dialog sajalah persoalan konflik sosial politik di tanah Papua dapat diurai dan ditemukan jalan penyelesaiannya secara damai dan bermartabat kelak,” tegasnya. (fia/wen)