Sunday, March 30, 2025
24.7 C
Jayapura

Gubernur: Jangan Ada PSU Kedua

Sementara Pasangan Benhur Tomi Mano (BTM)-Constant Karma (CK), resmi ditetapkan sebagai calon gubernur dan wakil Gubernur Papua periode 2025-2030.

Penetapan ini dilakukan melalui rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua di Kantor KPU Papua pada Minggu, (23/3). Adapun hasil rapat pleno tersebut pasangan BTM-CK akan bertarung dengan nomor urut 01, sementara pasangan Mathius Derek Fakhiri dan Aryoko Rumaropen (MARI-YO) akan menggunakan nomor urut 02. Benhur Tomi Mano menyukuri keputusan ini.

“Tanpa tahapan ini, tidak ada tahapan selanjutnya bagi kami berdua. Dinamika sebelum penetapan calon begitu intens, opini berseliweran dengan berbagai konsekuensi terkait pasangan saya. Namun, kami meyakini bahwa kebenaran pasti menang (Satyam Eva Jayate),” ujarnya.

BTM menegaskan bahwa Pilkada adalah pesta demokrasi yang seharusnya diisi dengan kebahagiaan dan keceriaan. Ia mengajak seluruh masyarakat Papua untuk berpartisipasi aktif dalam pesta demokrasi ini. “Mari memberikan kebahagiaan bagi masyarakat Papua. Saya ingin mengajak kita semua untuk bergandengan tangan, bergotong-royong mengajak seluruh lapisan masyarakat yang telah memiliki hak pilih untuk datang ke TPS dan menyalurkan hak politiknya pada hari pencoblosan nanti,” tuturnya.

Baca Juga :  Penerbangan Dihentikan, Terancam Krisis Bapok di Daerah Konflik

Dirinya juga mengingatkan untuk menjaga netralitas dalam proses Pilkada. “Belajar dari Pilkada kemarin, kami meminta kepada seluruh pihak untuk netral. Jangan gunakan kewenangan yang ada untuk mengintervensi atau memaksakan warga memilih pasangan calon tertentu, karena hal itu memiliki konsekuensi hukum,” tegasnya.

BTM juga memberikan pesan khusus kepada panitia ad hoc pemilihan agar tidak takut terhadap intimidasi dan tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming sesaat yang dapat berujung pada konsekuensi hukum panjang.

“Mari kita tetap menjaga agar Papua ini tetap aman dan damai. Papua adalah rumah kita bersama. Biarlah rakyat memilih dengan hati nuraninya,” pungkasnya

Ditambahkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua menegaskan bahwa untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada PSU pihaknya akan lebih memperketat pengawasan. Hal itu terlihat Bawaslu Papua kini mulai membentuk jajaran pengawas lapangan.

Baca Juga :  Polisi Jemput PPD Yang Belum Serahkan Hasil Pleno Distrik 

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat KPU Papua, Yofrey Piryamta Kebelen, memastikan pegawas yang terpilih adalah individu yang berkompeten dan siap bekerja sama mendukung suksesnya pelaksanaan Pemilu.

“Kami juga berharap agar masyarakat turut berperan aktif dengan memberikan masukan jika mengetahui ada penyelenggara yang perlu mendapat perhatian lebih,” ujar Yofrey kepada wartawan di kantor KPU Provnsi Papua, di Kota Jayapura, Minggu (23/3).

Yofrey menekankan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu sangat penting, tidak hanya untuk KPU, tetapi juga untuk peserta pemilu.

“Ini adalah langkah awal bagi kita semua untuk memastikan pelaksanaan Pemilu berjalan dengan baik. Peran masyarakat sangat krusial dalam proses ini,” jelasnya.

Sementara Pasangan Benhur Tomi Mano (BTM)-Constant Karma (CK), resmi ditetapkan sebagai calon gubernur dan wakil Gubernur Papua periode 2025-2030.

Penetapan ini dilakukan melalui rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua di Kantor KPU Papua pada Minggu, (23/3). Adapun hasil rapat pleno tersebut pasangan BTM-CK akan bertarung dengan nomor urut 01, sementara pasangan Mathius Derek Fakhiri dan Aryoko Rumaropen (MARI-YO) akan menggunakan nomor urut 02. Benhur Tomi Mano menyukuri keputusan ini.

“Tanpa tahapan ini, tidak ada tahapan selanjutnya bagi kami berdua. Dinamika sebelum penetapan calon begitu intens, opini berseliweran dengan berbagai konsekuensi terkait pasangan saya. Namun, kami meyakini bahwa kebenaran pasti menang (Satyam Eva Jayate),” ujarnya.

BTM menegaskan bahwa Pilkada adalah pesta demokrasi yang seharusnya diisi dengan kebahagiaan dan keceriaan. Ia mengajak seluruh masyarakat Papua untuk berpartisipasi aktif dalam pesta demokrasi ini. “Mari memberikan kebahagiaan bagi masyarakat Papua. Saya ingin mengajak kita semua untuk bergandengan tangan, bergotong-royong mengajak seluruh lapisan masyarakat yang telah memiliki hak pilih untuk datang ke TPS dan menyalurkan hak politiknya pada hari pencoblosan nanti,” tuturnya.

Baca Juga :  RUU Tiga DOB Ditargetkan Disahkan 30 Juni 

Dirinya juga mengingatkan untuk menjaga netralitas dalam proses Pilkada. “Belajar dari Pilkada kemarin, kami meminta kepada seluruh pihak untuk netral. Jangan gunakan kewenangan yang ada untuk mengintervensi atau memaksakan warga memilih pasangan calon tertentu, karena hal itu memiliki konsekuensi hukum,” tegasnya.

BTM juga memberikan pesan khusus kepada panitia ad hoc pemilihan agar tidak takut terhadap intimidasi dan tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming sesaat yang dapat berujung pada konsekuensi hukum panjang.

“Mari kita tetap menjaga agar Papua ini tetap aman dan damai. Papua adalah rumah kita bersama. Biarlah rakyat memilih dengan hati nuraninya,” pungkasnya

Ditambahkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua menegaskan bahwa untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada PSU pihaknya akan lebih memperketat pengawasan. Hal itu terlihat Bawaslu Papua kini mulai membentuk jajaran pengawas lapangan.

Baca Juga :  Penerbangan Dihentikan, Terancam Krisis Bapok di Daerah Konflik

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat KPU Papua, Yofrey Piryamta Kebelen, memastikan pegawas yang terpilih adalah individu yang berkompeten dan siap bekerja sama mendukung suksesnya pelaksanaan Pemilu.

“Kami juga berharap agar masyarakat turut berperan aktif dengan memberikan masukan jika mengetahui ada penyelenggara yang perlu mendapat perhatian lebih,” ujar Yofrey kepada wartawan di kantor KPU Provnsi Papua, di Kota Jayapura, Minggu (23/3).

Yofrey menekankan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu sangat penting, tidak hanya untuk KPU, tetapi juga untuk peserta pemilu.

“Ini adalah langkah awal bagi kita semua untuk memastikan pelaksanaan Pemilu berjalan dengan baik. Peran masyarakat sangat krusial dalam proses ini,” jelasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/