Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Akhir Cerita Panjang Phillip Mark Mehrtens

WAMENA – Perjalanan panjang drama penyanderaan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens setelah pada 7 Februari 2023 disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Wilayah Nduga pimpinan Egianus Kogoya akhirnya berakhir. Pilot kebangsaan New Zealand tersebut akhirnya dibebaskan Sabtu (21/9/2024) usai 19 bulan  berada dalam kendali KKB.

Pembebasan ini cukup mengejutkan banyak pihak mengingat 2 minggu sebelumnya Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional (TPNPB), Sebby Sembom telah mempublish proposal pembebasan Philips yang diklaim telah disetujui oleh Egianus. Ia bahkan menyatakan jika proposal tersebut adalah buah koordinasinya selama ini dengan Egianus. Namun siapa sangka, sang pilot tiba – tiba dibebaskan begitu saja bahkan tanpa harus terjadi pertumpahan darah.

Baca Juga :  Dialog Damai yang Digagas Komnas HAM RI Dipertanyakan
Mantan Pj Bupati Nduga Edison Nggwijangge bersama Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens saat berada di atas helikopter. (foto:Dok Mantan Pj Bupati Nduga Edison Nggwijangge for Cepos)

Sang pilot setelah dijemput di Nduga, langsung diterbangkan ke Timika dan kini berada di Jakarta dan  rencananya akan bertemu keluarganya di Bali.  Intensitas upaya pembebasan dalam sebulan terakhir memang cukup tinggi.

TNI Polri bersama pemerintah setempat menggandeng sejumlah tokoh asal Nduga untuk membebasan Philips. Hasilnya, sang pilot langsung dijemput mantan Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge dan beberapa tokoh lainnya langsung ke Distrik Yuguru Kabupaten Nduga menggunakan helikopter carteran, Asian One PK-LTY.

Tim kecil ini terbang dari Bandara Moses Kilangin Timika, sekitar pukul 08.15 WIT dan langsung menuju Yuguru. Hanya disini aparat TNI Polri tidak menjelaskan detail soal kronologis pembebasan. Yang diketahui sejak 17 September 2024 Edison Gwijangge telah bertemu Philips dan duduk di dalam sebuah honai diapit beberapa pemuda asal Nduga kemudian Philips menyatakan jika dirinya masih sehat dan orang – orang  di kampung tersebut telah menjaganya dengan baik.

Baca Juga :  Papua Menunggu Formulasi UMP 2023 dari Pusat

Dan disini ia meminta pemerintah Selandia Baru segera mempersiapkan dokumen untuk pembebasannya. Philips juga berharap pemerintah menyiapkan makanan agar warga di kampung tersebut bisa makan.  

WAMENA – Perjalanan panjang drama penyanderaan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens setelah pada 7 Februari 2023 disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Wilayah Nduga pimpinan Egianus Kogoya akhirnya berakhir. Pilot kebangsaan New Zealand tersebut akhirnya dibebaskan Sabtu (21/9/2024) usai 19 bulan  berada dalam kendali KKB.

Pembebasan ini cukup mengejutkan banyak pihak mengingat 2 minggu sebelumnya Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional (TPNPB), Sebby Sembom telah mempublish proposal pembebasan Philips yang diklaim telah disetujui oleh Egianus. Ia bahkan menyatakan jika proposal tersebut adalah buah koordinasinya selama ini dengan Egianus. Namun siapa sangka, sang pilot tiba – tiba dibebaskan begitu saja bahkan tanpa harus terjadi pertumpahan darah.

Baca Juga :  14 RS di Papua Turun Kelas
Mantan Pj Bupati Nduga Edison Nggwijangge bersama Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens saat berada di atas helikopter. (foto:Dok Mantan Pj Bupati Nduga Edison Nggwijangge for Cepos)

Sang pilot setelah dijemput di Nduga, langsung diterbangkan ke Timika dan kini berada di Jakarta dan  rencananya akan bertemu keluarganya di Bali.  Intensitas upaya pembebasan dalam sebulan terakhir memang cukup tinggi.

TNI Polri bersama pemerintah setempat menggandeng sejumlah tokoh asal Nduga untuk membebasan Philips. Hasilnya, sang pilot langsung dijemput mantan Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge dan beberapa tokoh lainnya langsung ke Distrik Yuguru Kabupaten Nduga menggunakan helikopter carteran, Asian One PK-LTY.

Tim kecil ini terbang dari Bandara Moses Kilangin Timika, sekitar pukul 08.15 WIT dan langsung menuju Yuguru. Hanya disini aparat TNI Polri tidak menjelaskan detail soal kronologis pembebasan. Yang diketahui sejak 17 September 2024 Edison Gwijangge telah bertemu Philips dan duduk di dalam sebuah honai diapit beberapa pemuda asal Nduga kemudian Philips menyatakan jika dirinya masih sehat dan orang – orang  di kampung tersebut telah menjaganya dengan baik.

Baca Juga :  PSHT Berdampak Positif Bagi Generasi Muda Mamberamo Tengah

Dan disini ia meminta pemerintah Selandia Baru segera mempersiapkan dokumen untuk pembebasannya. Philips juga berharap pemerintah menyiapkan makanan agar warga di kampung tersebut bisa makan.  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya