Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Hari Pertama, UNBK Berjalan Lancar

UJIAN NASIONAL: Sejumlah pelajar SMPN 1 Jayapura saat mengikuti UNBK di SMPN 1 Jayapura, Selasa (23/4). ( FOTO : Gratianus Silas/Cepos)

JAYAPURA-Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di Provinsi Papua resmi bergulir, Selasa (23/4) kemarin. Secara umum pelaksanaan UN baik itu UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) maupun UNKP (Ujian Nasional Kertas Pensil) maupun USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) tingkat SD/MI, berjalan lancar. 

Di Kota Jayapura yang menggelar UNBK murni atau 100 persen, secara umum juga tidak mengalami kendala yang dapat mengganggu pelaksanaan UNBK. 

Kepala SMP Negeri 1 Jayapura, Alex Deu, membeberkan bahwa terdapat sebanyak 329 siswa kelas IX SMPN 1 Jayapura yang menjadi peserta UNBK. Para siswa peserta ujian ini dibagi dalam 3 sesi ujian dengan menyesuaikan jumlah komputer yang tersedia sebanyak 24 unit di tiap laboratorium.

“UNBK hari pertama di sekolah kami secara umum berjalan dengan lancar, sekalipun sempat terjadinya pemadaman listrik yang tidak begitu lama. Tidak sampai 5 menit, langsung menyala lagi, sehingga untuk hari ini (kemarin) tidak ada kendala,” sebut Alex Deu kepada Cenderawasih Pos, Selasa (23/4) kemarin. 

Dengan masih menyisakan 3 hari lagi masa ujian, Alex mengimbau orang tua siswa/siswi untuk dapat lebih memperhatikan kesehatan anak-anaknya yang mengikuti ujian. “Soalnya, tadi pagi (kemarin) ada salah satu siswa kami yang tiba-tiba sakit di tengah ujian. Makanya, yang utama itu kesehatan. Stakeholder terkait, dalam hal ini PLN  dan Telkom diharapkan supportnya terhadap pelaksanaan UNBK. Mudah-mudahan di sisa waktu ujian ini tidak ribet seperti di tahun sebelumnya. Namun, sejauh inipun tidak ada kendala, melainkan masih lancar,” tambahnya.

Pelaksanaan UNBK di SMP YPK Paulus, Dok V Distrik Jayapura Utara juga tanpa menemui kendala. Disebutkan Ketua Panitia UN SMP YPK Paulus, Abigail Kalami bahwa terdapat sebanyak 118 siswa yang menigkuti UNBK yang dibagi dalam 3 sesi ujian.

“Ini tahun ketiga kami  menjadi penyelenggara UNBK secara mandiri. Untuk listrik maupun jaringan internet sendiri sejauh ini tidak mengalami kendala, sehingga di tiap sesi ujian yang dilakukan, para siswa peserta ujian mampu mengerjakan ujiannya dengan baik,” ucap Abigail Kalami.

Ditambahkan Wakil Kepala SMP YPK Paulus, Agustina Sineri, khusus bagi para siswa yang lokasi tempat tinggalnya jauh dari sekolah dan mengalami kendala dengan transportasi menuju ke sekolah, maka pihak sekolah memfasilitasi untuk menjemput, sehingga siswa tidak terlambat.

Baca Juga :  Sudah Ada Enam Nyawa Melayang, Pantai Holtekamp Dinilai  Berbahaya

Sementara itu, Ketua Panitia Ujian Nasional Provinsi Papua 2019, Laorens Wantik, S.Pd., M.Pd.Si., bahwa di hari pertama pelaksanaan UNBK dan UNKP di 29 kabupaten/kota di provinsi Papua berjalan lancar sesuai dengan agenda.

“Tadi pagi (kemarin), untuk beberapa sekolah di Jayapura terkendala jaringan internet yang sempat off, sampai bahkan sempat direncanakan untuk melaksanakan ujian secara offline. Namun, untungnya beberapa menit kemudian internet kembali normal sehingga ujian dilaksanakan sebagaimana rencana awal,” ungkap Laorens Wantik.

Wantik juga menyebutkan adanya 15 siswa dari salah satu sekolah di Mamberamo Raya yang tidak dapat mengikuti ujian karena tidak terdaftar sebagai peserta ujian. Namun, setelah ditelusuri lebih jauh, diketahui bahwa 15 anak ini tidak terdaftar karena kesalahan yang dilakukan pihak sekolah.

“Dikonfirmasi Kepala Dinas Pendidikan Mambra bahwa saat anak-anak tersebut pindah sekolah di kelas IX dari luar Mambra, mereka tidak disertai SKHU dan Ijazah, sehingga ketika duduk di bangku kelas IX, nama mereka tidak terdaftar di Dapodik sebagai peserta ujian. Jadi, tidak ada solusi bagi mereka untuk saat ini, melainkan mereka akan diikutsertakan dalam ujian di tahun depan. Sebab, ini urusannya panjang,” bebernya.

Untuk Kota Jayapura, pelaksanaan UNBK dibuka secara resmi oleh Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, didampingi Kadis P & K Kota Jayapura Dr. Fachruddin Pasolo, M.Si., dan Kepala SMPN 5 Jayapura Yoshepin S. Wally, S.Pd., di SMPN 5 Kota Jayapura, Selasa (23/4).

Saat memantau pelaksanaan UNBK, Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano menjamin kelancaran pelaksanaan ujian tersebut. “Pemkot telah berkoordinasi dengan PLN supaya tidak dilakukan pemadaman selama ujian. Dengan demikian, peserta didik SMP yang ujian menggunakaan sistim online, tidak terganggu terhadap adanya pemadaman listrik maupun jaringan internet,” jelasnya.  

Selama mengikuti ujian, Tomi Mano meminta orang tua untuk mensupport anak-anaknya mulai dari mengantar ke tempat ujian hingga mengawasi aktivitas anak-anak di rumah. 

Baca Juga :  Patroli Ditingkatkan Jelang Desember

   “Saya berdoa anak-anak kita berguna bagi orang tua, bangsa dan negara, terutama kepada Tuhan, mari kita doakan anak kita yang sedang melaksanakan ujian,’’jelasnya.

 Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Fachruddin Pasollo mengatakan, untuk jumlah peserta didik tingkat SMP/MTS yang mengikuti UNBK tahun ini ada 4894 orang peserta ujian, dengan sekolah yang melaksanakan ujian mandiri UNBK sebanyak 44 sekolah. Sedangkan, untuk tingkat SD/MI diikuti sebanyak 4937 orang peserta didik dan dilakukan di 96 SD/MI.

 Fachruddin berharap, dalam pelaksanaan USBN dan UNKB bisa berlajalan lancar, aman dan terkendali, peserta didik bisa lulus 100 persen, kemudian prestasinya juga bagus. Karena Kota Jayapura adalah barometernya pendidikan di Papua tentu harus menjadi tolok ukur bagi semuanya.

Sementara itu, sebanyak 6.132 pelajar SD dan SMP baik negeri maupun swasta di Kabupaten Jayapura melaksanakan ujian nasional, kemarin.

Ujian ini akan dilaksanakan selama tiga hari untuk SD dan untuk SMP akan diselenggarakan selama empat hari ke depan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Alphius Toam menyebut, jumlah peserta USBN untuk tingkat SD/MI diikuti 3.163 peserta sementara UNBK/UNKP tingkat SMP/MTs diikuti 2969 peserta.

“Jadi total sebanyak 6132 peserta yang melaksanakan ujian nasional hari ini, baik SD  maupun SMP,” jelas Kadis Alphius Toam kepada koran ini, Selasa (23/4).

Dia mengatakan, sekolah dasar yang menyelenggarakan USBN sebanyak 133 sekolah dan UNBK/UNKP tingkat SMP/MTs diikuti 47 sekolah. 

Lanjut dia, pelaksanakan ujian nasional tahun ini sudah dipantau langsung Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw. Peninjauan ini guna memastikan pelaksanaan USBN maupun UNBK/UNKP bisa berjalan normal dan lancar terlebih khusus di sekolah yang terkena dampak bencana.
“Berdasarkam pantauan sejauh ini lancar dan normal. Meskipun sekolah terkena dampak bencana seperti di Advent Doyo masih lancar,” ungkapnya. Hanya saja di sekolah itu mengalami keterbatasan ruangan sebanyak lima ruangan kelas akibat terkena bencana banjir beberapa waktu lalu. 

Kendati demikian, pihak sekolah sudah mengantisipasi masalah tersebut. (gr/dil/roy/nat)

UJIAN NASIONAL: Sejumlah pelajar SMPN 1 Jayapura saat mengikuti UNBK di SMPN 1 Jayapura, Selasa (23/4). ( FOTO : Gratianus Silas/Cepos)

JAYAPURA-Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di Provinsi Papua resmi bergulir, Selasa (23/4) kemarin. Secara umum pelaksanaan UN baik itu UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) maupun UNKP (Ujian Nasional Kertas Pensil) maupun USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) tingkat SD/MI, berjalan lancar. 

Di Kota Jayapura yang menggelar UNBK murni atau 100 persen, secara umum juga tidak mengalami kendala yang dapat mengganggu pelaksanaan UNBK. 

Kepala SMP Negeri 1 Jayapura, Alex Deu, membeberkan bahwa terdapat sebanyak 329 siswa kelas IX SMPN 1 Jayapura yang menjadi peserta UNBK. Para siswa peserta ujian ini dibagi dalam 3 sesi ujian dengan menyesuaikan jumlah komputer yang tersedia sebanyak 24 unit di tiap laboratorium.

“UNBK hari pertama di sekolah kami secara umum berjalan dengan lancar, sekalipun sempat terjadinya pemadaman listrik yang tidak begitu lama. Tidak sampai 5 menit, langsung menyala lagi, sehingga untuk hari ini (kemarin) tidak ada kendala,” sebut Alex Deu kepada Cenderawasih Pos, Selasa (23/4) kemarin. 

Dengan masih menyisakan 3 hari lagi masa ujian, Alex mengimbau orang tua siswa/siswi untuk dapat lebih memperhatikan kesehatan anak-anaknya yang mengikuti ujian. “Soalnya, tadi pagi (kemarin) ada salah satu siswa kami yang tiba-tiba sakit di tengah ujian. Makanya, yang utama itu kesehatan. Stakeholder terkait, dalam hal ini PLN  dan Telkom diharapkan supportnya terhadap pelaksanaan UNBK. Mudah-mudahan di sisa waktu ujian ini tidak ribet seperti di tahun sebelumnya. Namun, sejauh inipun tidak ada kendala, melainkan masih lancar,” tambahnya.

Pelaksanaan UNBK di SMP YPK Paulus, Dok V Distrik Jayapura Utara juga tanpa menemui kendala. Disebutkan Ketua Panitia UN SMP YPK Paulus, Abigail Kalami bahwa terdapat sebanyak 118 siswa yang menigkuti UNBK yang dibagi dalam 3 sesi ujian.

“Ini tahun ketiga kami  menjadi penyelenggara UNBK secara mandiri. Untuk listrik maupun jaringan internet sendiri sejauh ini tidak mengalami kendala, sehingga di tiap sesi ujian yang dilakukan, para siswa peserta ujian mampu mengerjakan ujiannya dengan baik,” ucap Abigail Kalami.

Ditambahkan Wakil Kepala SMP YPK Paulus, Agustina Sineri, khusus bagi para siswa yang lokasi tempat tinggalnya jauh dari sekolah dan mengalami kendala dengan transportasi menuju ke sekolah, maka pihak sekolah memfasilitasi untuk menjemput, sehingga siswa tidak terlambat.

Baca Juga :  10 Pengeroyok Anak di Bawah Umur Diamankan

Sementara itu, Ketua Panitia Ujian Nasional Provinsi Papua 2019, Laorens Wantik, S.Pd., M.Pd.Si., bahwa di hari pertama pelaksanaan UNBK dan UNKP di 29 kabupaten/kota di provinsi Papua berjalan lancar sesuai dengan agenda.

“Tadi pagi (kemarin), untuk beberapa sekolah di Jayapura terkendala jaringan internet yang sempat off, sampai bahkan sempat direncanakan untuk melaksanakan ujian secara offline. Namun, untungnya beberapa menit kemudian internet kembali normal sehingga ujian dilaksanakan sebagaimana rencana awal,” ungkap Laorens Wantik.

Wantik juga menyebutkan adanya 15 siswa dari salah satu sekolah di Mamberamo Raya yang tidak dapat mengikuti ujian karena tidak terdaftar sebagai peserta ujian. Namun, setelah ditelusuri lebih jauh, diketahui bahwa 15 anak ini tidak terdaftar karena kesalahan yang dilakukan pihak sekolah.

“Dikonfirmasi Kepala Dinas Pendidikan Mambra bahwa saat anak-anak tersebut pindah sekolah di kelas IX dari luar Mambra, mereka tidak disertai SKHU dan Ijazah, sehingga ketika duduk di bangku kelas IX, nama mereka tidak terdaftar di Dapodik sebagai peserta ujian. Jadi, tidak ada solusi bagi mereka untuk saat ini, melainkan mereka akan diikutsertakan dalam ujian di tahun depan. Sebab, ini urusannya panjang,” bebernya.

Untuk Kota Jayapura, pelaksanaan UNBK dibuka secara resmi oleh Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, didampingi Kadis P & K Kota Jayapura Dr. Fachruddin Pasolo, M.Si., dan Kepala SMPN 5 Jayapura Yoshepin S. Wally, S.Pd., di SMPN 5 Kota Jayapura, Selasa (23/4).

Saat memantau pelaksanaan UNBK, Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano menjamin kelancaran pelaksanaan ujian tersebut. “Pemkot telah berkoordinasi dengan PLN supaya tidak dilakukan pemadaman selama ujian. Dengan demikian, peserta didik SMP yang ujian menggunakaan sistim online, tidak terganggu terhadap adanya pemadaman listrik maupun jaringan internet,” jelasnya.  

Selama mengikuti ujian, Tomi Mano meminta orang tua untuk mensupport anak-anaknya mulai dari mengantar ke tempat ujian hingga mengawasi aktivitas anak-anak di rumah. 

Baca Juga :  Saksi Benarkan Semua Korban Mutilasi Dibuang ke Sungai

   “Saya berdoa anak-anak kita berguna bagi orang tua, bangsa dan negara, terutama kepada Tuhan, mari kita doakan anak kita yang sedang melaksanakan ujian,’’jelasnya.

 Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Fachruddin Pasollo mengatakan, untuk jumlah peserta didik tingkat SMP/MTS yang mengikuti UNBK tahun ini ada 4894 orang peserta ujian, dengan sekolah yang melaksanakan ujian mandiri UNBK sebanyak 44 sekolah. Sedangkan, untuk tingkat SD/MI diikuti sebanyak 4937 orang peserta didik dan dilakukan di 96 SD/MI.

 Fachruddin berharap, dalam pelaksanaan USBN dan UNKB bisa berlajalan lancar, aman dan terkendali, peserta didik bisa lulus 100 persen, kemudian prestasinya juga bagus. Karena Kota Jayapura adalah barometernya pendidikan di Papua tentu harus menjadi tolok ukur bagi semuanya.

Sementara itu, sebanyak 6.132 pelajar SD dan SMP baik negeri maupun swasta di Kabupaten Jayapura melaksanakan ujian nasional, kemarin.

Ujian ini akan dilaksanakan selama tiga hari untuk SD dan untuk SMP akan diselenggarakan selama empat hari ke depan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Alphius Toam menyebut, jumlah peserta USBN untuk tingkat SD/MI diikuti 3.163 peserta sementara UNBK/UNKP tingkat SMP/MTs diikuti 2969 peserta.

“Jadi total sebanyak 6132 peserta yang melaksanakan ujian nasional hari ini, baik SD  maupun SMP,” jelas Kadis Alphius Toam kepada koran ini, Selasa (23/4).

Dia mengatakan, sekolah dasar yang menyelenggarakan USBN sebanyak 133 sekolah dan UNBK/UNKP tingkat SMP/MTs diikuti 47 sekolah. 

Lanjut dia, pelaksanakan ujian nasional tahun ini sudah dipantau langsung Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw. Peninjauan ini guna memastikan pelaksanaan USBN maupun UNBK/UNKP bisa berjalan normal dan lancar terlebih khusus di sekolah yang terkena dampak bencana.
“Berdasarkam pantauan sejauh ini lancar dan normal. Meskipun sekolah terkena dampak bencana seperti di Advent Doyo masih lancar,” ungkapnya. Hanya saja di sekolah itu mengalami keterbatasan ruangan sebanyak lima ruangan kelas akibat terkena bencana banjir beberapa waktu lalu. 

Kendati demikian, pihak sekolah sudah mengantisipasi masalah tersebut. (gr/dil/roy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya