
MERAUKE-Diduga kelelahan, Ketua KPPS TPS 01 Kampung Makmur, Distrik Fofi, Kabupaten Boven Digoel, Papua bernama Adrianus Sagi (40) meninggal dunia. Adrianus diolaporkan meninggal dunia, Sabtu (20/4) pagi sekira pukul 06.00 WIT dan dimakamkan Minggu (21/4) sore.
Kapolres Boven Digoel AKBP Yohanes Budi Afri, SIK, ketika dikonfirmasi membenarkan meninggalnya Ketua KPPS 01 Kampung Makmur Distrik Fofi tersebut.
“Ya benar, yang bersangkutan meninggal dunia karena kelelahan pada Sabtu sore dan telah dimakamkan Minggu sore,” katanya.
Meninggalnya ketua KPPS TPS 01, Kampung Makmur, Distrik Fofi, Kabupaten Boven Digoel tersebut awalnya dilaporkan ke Kapolsek Mandobo.
Mendapat laporan adanya petugas KPPS yang meninggal dunia, Kapolsek Mandobo langsung berkoordinasi dengan KPU Boven Digoel, dan bersama Ketua KPU Boven Digoel melakukan perjalanan ke Kampung Ampera menggunakan longboat.
Untuk melanjutkan perjalanan, rombongan menggunakan empat motor menuju Kampung Makmur Distrik Fofie dan tiba pukul 14.35 WIT.
Setelah tiba di rumah duka, Kapolsek Mandobo dan ketua KPU Boven Digoel, langsung melakukan dialog dengan keluarga korban dan pihak keluarga menerima kepergian almarhum.
Usai melakukan pertemuan dengan keluarga korban, Kapolsek Mandobo, Ketua KPU dan rombongan bertolak dari Kampung Makmur menggunakan motor ke Kampung Ampera dan selanjutnya menggunakan Loangbot menuju Tanah Merah ibukota Kabupaten Boven Digoel.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyebutkan dari hasil pemeriksaan dokter, almarhum Adrianus Sagi meninggal dunia akibat serangan jantung.
“Almarhum diduga mengalami kelelahan karena telah bekerja dari sebelum pemilihan dilaksanakan sampai dengan rekapituasi suara, agar pemilu di Kampung tersebut dapat dilaksanakan dengan baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Boven Digoel Helda Ambay ketika dihubungi secara terpisah membenarkan meninggalnya ketua KPPS 01 Kampung Makmur, Distrik Fofi.
Helda menjelaskan bahwa setelah mendapatkan laporan tentang meninggalnya Ketua KPPS 01 Kampung Makmur tersebut, dirinya langsung menuju ke Kampung Makmur, Distrik Fofi dan melakukan pengecekan dan informasi yang disampaikan sebelumnya itu benar adanya.
Helda menyebutkan, almarhum saat itu telah selesai melakukan penghitungan surat suara dan pengisian formulir Pemilu sehingga telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
‘’Saya dapat informasi dari keluarga bahwa almarhum kekelahan karena dia bekerja sebelum Pemilu hingga penghitungan suara. Saat itu, dia pulang pagi sekira pukul 04.00 WIT dan sekira pukul 06.00 WIT beliau meninggal dunia. Artinya beliau hanya sekira 2 jam ketika sampai di rumahnya kemudian menghmebuskan nafas terakhirnya,” tuturnya.
Helda Ambay juga menjelaskan bahwa setelah korban meninggal dunia dokter datang melakukan pemeriksaan. Dan dari hasil pemeriksaan dokter, almarhum dinyatakan meninggal dunia karena serangan jangan. ‘’Kebetulan surat hasil pemeriksaan dari dokter diberikan kepada saya dan dinyatakan korban mengalami serangan jantung. Bisa jadi karena kelelahan itu,’’ katanya.
Diakuinya bahwa tingkat kesulitan dialami petugas KPPS pada Pemilu kali ini. Sebab, selain dua Pemilu digabung yaitu Pilpres dan Pileg juga karena banyak berita acara yang harus diisi oleh petugas. (ulo/fia/nat)