Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Satu Orang Ditetapkan Tersangka

Kematian Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan

SEMARANG, Radar Semarang – Aparat Polrestabes Semarang terus melakukan pengusutan kasus kematian ABK, 16, putri Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo. Perkembangan terbaru, polisi sudah menetapkan seorang tersangka.

“Sudah ada, satu orang. Yang mengajak,” ungkap sumber Jawa Pos Radar Semarang di Mapolrestabes Semarang, Minggu (21/5) kemarin.

Namun demikian, sumber yang keberatan ditulis namanya itu belum bersedia membeberkan secara detail terkait perkembangan penanganan terbaru. Pihaknya menyampaikan, dalam waktu dekat ini akan dilakukan pers rilis. Menanggapi pria yang ditetapkan tersangka, sumber ini mengatakan hanya teman biasa.  “Bukan, bukan pacar. Orang biasa,” katanya.

Informasi lain menyebutkan, satu orang yang ditetapkan tersangka adalah Ahmad Nasir, 22, warga Penggaron Kidul, Kecamatan Pedurungan.  “Betul, sudah ada. AN sudah ditetapkan tersangka. Itu mahasiswa,” ujarnya.

Sebelum peristiwa terjadi, korban dijemput oleh Ahmad Nasir pada Kamis (18/5) sekitar pukul 10.00. Kemudian, korban dibawa ke rumah kos Venus di Jalan Pawiyatan Luhur, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik. Sesampai di dalam kamar kos, korban diduga dicekoki minuman beralkohol. Korban kemudian mengalami kejang-kejang dan dibawa oleh tiga orang ke RS St Elizabeth Semarang. Namun nyawa korban tidak terselamatkan.

Pengelola kos Venus, Oka, membenarkan Ahmad Nasir menempati kos tersebut di kamar 40. Ia berstatus mahasiswa di salah satu PTS. Namun perempuan ini masih belum bersedia membeberkan terkait kejadian di dalam kamar kos tersebut dengan alasan sudah dalam penanganan pihak kepolisian.

“Betul ngekos di tempat ini. Kalau mahasiswa emang bener. Kalau kampusnya di mana kurang tahu. Saya juga belum tahu latar belakang persis dari pelaku ini saya belum tahu,” katanya.

Pihak kepolisian yang mendapat laporan langsung melakukan olah TKP di tempat kos tersebut. Hasilnya, ditemukan botol minuman beralkohol. Selain itu, aparat Polrestabes Semarang juga mengamankan tiga orang, satu di antaranya Ahmad Nasir dan dua perempuan. Tiga orang ini diperiksa lantaran yang mengantar korban ke RS St Elizabeth.

Hasil pemeriksaan luar dokter forensik, ditemukan luka lecet pada alat kelamin korban. Korban juga telah dibawa ke RSUP dr Kariadi Semarang guna dilakukan otopsi dan penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga :  Disinyalir Melibatkan Tiga Kepala Kampung

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan juga adanya luka tersebut. “Dugaan ada kekerasan seksual,” katanya.

Kapolrestabes juga mengatakan korban mengalami mati lemas. Namun pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab meninggalnya korban.

“Forensik sudah dilaksanakan cuma masih butuh pemeriksaan lanjutan terkait pemeriksaan mikrobiologi, patologi dan toksikologi. Jadi, tiga item itu kami masih menunggu waktu dari tim kedokteran untuk memberikan kesimpulan. Diduga mati lemas karena apa makanya akan ditindak lanjuti dengan uji tiga item,” bebernya.

Terkait penetapan tersangka, kapolrestabes dan Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan belum memberikan respon ketika dikonfirmasi.

Sementara itu, jenazah ABK telah dimakamkan Sabtu (20/5). Sejak pukul 08.00 WIB dilakukan prosesi pemberkatan di rumah Nikolaus di Jalan Eboni Perumahan Plamongan Indah RT 05 RW 06, Kelurahan Plamongansari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Siswi kelas 10 SMAN 2 Semarang ini kemudian diantarkan keluarga dan kerabat ke tempat peristirahatan terakhir di Pemakaman Katolik Desa Jatiharjo, Purwodadi, Grobogan. Pukul 09.15 rombongan berangkat beriringan dengan dikawal polisi.

Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo ikut naik ambulans. Ia mengenakan baju hitam. Begitupun dengan keluarga lainnya.

Dalam prosesi pemberkatan, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Pegunungan Sumule Tombo menyampaikan duka mendalam atas kejadian yang menimpa putri atasannya itu. Ia bersama jajaran Forkopimda Pemprov Papua Pegunungan memberikan penghormatan terakhir dan mengabadikan foto bersama keluarga dan almarhum. Kemudian disusul pelayat lainnya.

  Keluarga Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo diketahui kerap berkunjung ke Grobogan. Yakni di Desa Jatiharjo, Pulokulon, termasuk almarhumah ABK. Mereka kerap berkunjung ke Grobogan karena ibu ABK berasal dari Jatiharjo. Dan memiliki rumah di wilayah tersebut.

Di rumah tersebut situasi justru sepi namun terdapat deretan karangan bunga. Ucapan duka datang dari berbagai pihak. Seperti dari Kepala Kejaksaan Negeri Grobogan, Burhanuddin Jaksa Agung RI, Abdul Malik Camat Toroh, Kepala Desa Jatiharjo hingga Ketua Umum IAD.

Baca Juga :  Pelaku Pembobolan Ajak Security Konsumsi Miras

Karangan bunga tersebut, sekitar pukul 09.00 dipindah ke lokasi pemakaman. Yang terletak tidak jauh dari rumah duka. Tepatnya di pemakaman Katholik. Sementara beberapa sanak saudara terlihat melayat di rumah milik nenek almarhumah. Yang berlokasi di sebelah Selatan dari rumah ibunya.

Kepala Desa Jatiharjo Eko Agus Prasetyo mengatakan keluarga Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo itu kerap berkunjung ke Jatiharjo. Lantaran neneknya berada di wilayah tersebut.

Mereka biasanya ke Jatiharjo di saat momen liburan. Seperti lebaran dan Natal. Tetapi tak jarang di hari-hari biasa.

“Yang bersangkutan bersama keluarga kerap balik ke Jatiharjo saat lebaran dan natal. Termasuk di hari-hari tertentu,” imbuhnya.

Rencana pemakaman jenazah sempat molor. Informasi awal pemakaman dilakukan pukul 07.00. Tetapi hingga pukul 10.35. Jenazah belum datang. Pemberangkatan jenazah dari Semarang molor. Jenazah tiba di pemakaman sekitar pukul 11.45.

Jenazah dalam mobil ambulans itu diiringi rombongan keluarga dan pejabat pemerintahan. Rombongan tersebut dari Semarang langsung menuju makam. Tidak mampir ke rumah ibu maupun neneknya.

Dalam proses menuju pemakaman, tampak Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo beserta istri dan anaknya berada di rombongan depan mengantar kepergian putrinya ke liang lahat. Pemakaman sendiri baru selesai sekitar pukul 13.00.

Perwakilan keluarga, Yohanes Pamungkas menyangkal pemberitaan yang menyudutkan almarhumah. Menurutnya pemberitaan itu yang beredar sepotong-sepotong. Bagi keluarga, ABK dikenal sebagai sosok yang baik.

“Rajin menabung. Sederhana. Gak neko-neko,” tambahnya.  Ia pun shock dengan kematian ABK. Lantaran keluarga mengenal ABK sosok yang kuat berdoa. Sejak kecil juga menjadi panutan.

“Terakhir pemberitaan yang menyebar tanpa klarifikasi, yang menyebar kemarin salah besar. Sepotong. Kami masih menunggu ke depannya. Untuk kasus ini kami serahkan ke kepolisian,” imbuhnya.

Diketahui ABK, 16, siswi SMA Negeri 2 Semarang meninggal tak wajar. Diduga korban meninggal akibat dicekoki minuman beralkohol di kos Venus, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik. Sebab, aparat kepolisian menemukan botol miras di tempat kos tersebut. Belakangan diketahui, korban adalah putri Penjabat (PJ) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo. (TOS/mha/aro/ifa/ton)

Kematian Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan

SEMARANG, Radar Semarang – Aparat Polrestabes Semarang terus melakukan pengusutan kasus kematian ABK, 16, putri Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo. Perkembangan terbaru, polisi sudah menetapkan seorang tersangka.

“Sudah ada, satu orang. Yang mengajak,” ungkap sumber Jawa Pos Radar Semarang di Mapolrestabes Semarang, Minggu (21/5) kemarin.

Namun demikian, sumber yang keberatan ditulis namanya itu belum bersedia membeberkan secara detail terkait perkembangan penanganan terbaru. Pihaknya menyampaikan, dalam waktu dekat ini akan dilakukan pers rilis. Menanggapi pria yang ditetapkan tersangka, sumber ini mengatakan hanya teman biasa.  “Bukan, bukan pacar. Orang biasa,” katanya.

Informasi lain menyebutkan, satu orang yang ditetapkan tersangka adalah Ahmad Nasir, 22, warga Penggaron Kidul, Kecamatan Pedurungan.  “Betul, sudah ada. AN sudah ditetapkan tersangka. Itu mahasiswa,” ujarnya.

Sebelum peristiwa terjadi, korban dijemput oleh Ahmad Nasir pada Kamis (18/5) sekitar pukul 10.00. Kemudian, korban dibawa ke rumah kos Venus di Jalan Pawiyatan Luhur, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik. Sesampai di dalam kamar kos, korban diduga dicekoki minuman beralkohol. Korban kemudian mengalami kejang-kejang dan dibawa oleh tiga orang ke RS St Elizabeth Semarang. Namun nyawa korban tidak terselamatkan.

Pengelola kos Venus, Oka, membenarkan Ahmad Nasir menempati kos tersebut di kamar 40. Ia berstatus mahasiswa di salah satu PTS. Namun perempuan ini masih belum bersedia membeberkan terkait kejadian di dalam kamar kos tersebut dengan alasan sudah dalam penanganan pihak kepolisian.

“Betul ngekos di tempat ini. Kalau mahasiswa emang bener. Kalau kampusnya di mana kurang tahu. Saya juga belum tahu latar belakang persis dari pelaku ini saya belum tahu,” katanya.

Pihak kepolisian yang mendapat laporan langsung melakukan olah TKP di tempat kos tersebut. Hasilnya, ditemukan botol minuman beralkohol. Selain itu, aparat Polrestabes Semarang juga mengamankan tiga orang, satu di antaranya Ahmad Nasir dan dua perempuan. Tiga orang ini diperiksa lantaran yang mengantar korban ke RS St Elizabeth.

Hasil pemeriksaan luar dokter forensik, ditemukan luka lecet pada alat kelamin korban. Korban juga telah dibawa ke RSUP dr Kariadi Semarang guna dilakukan otopsi dan penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga :  Ketiga Capres Serius Ingin Selesaikan Persoalan Papua

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan juga adanya luka tersebut. “Dugaan ada kekerasan seksual,” katanya.

Kapolrestabes juga mengatakan korban mengalami mati lemas. Namun pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab meninggalnya korban.

“Forensik sudah dilaksanakan cuma masih butuh pemeriksaan lanjutan terkait pemeriksaan mikrobiologi, patologi dan toksikologi. Jadi, tiga item itu kami masih menunggu waktu dari tim kedokteran untuk memberikan kesimpulan. Diduga mati lemas karena apa makanya akan ditindak lanjuti dengan uji tiga item,” bebernya.

Terkait penetapan tersangka, kapolrestabes dan Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan belum memberikan respon ketika dikonfirmasi.

Sementara itu, jenazah ABK telah dimakamkan Sabtu (20/5). Sejak pukul 08.00 WIB dilakukan prosesi pemberkatan di rumah Nikolaus di Jalan Eboni Perumahan Plamongan Indah RT 05 RW 06, Kelurahan Plamongansari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Siswi kelas 10 SMAN 2 Semarang ini kemudian diantarkan keluarga dan kerabat ke tempat peristirahatan terakhir di Pemakaman Katolik Desa Jatiharjo, Purwodadi, Grobogan. Pukul 09.15 rombongan berangkat beriringan dengan dikawal polisi.

Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo ikut naik ambulans. Ia mengenakan baju hitam. Begitupun dengan keluarga lainnya.

Dalam prosesi pemberkatan, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Pegunungan Sumule Tombo menyampaikan duka mendalam atas kejadian yang menimpa putri atasannya itu. Ia bersama jajaran Forkopimda Pemprov Papua Pegunungan memberikan penghormatan terakhir dan mengabadikan foto bersama keluarga dan almarhum. Kemudian disusul pelayat lainnya.

  Keluarga Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo diketahui kerap berkunjung ke Grobogan. Yakni di Desa Jatiharjo, Pulokulon, termasuk almarhumah ABK. Mereka kerap berkunjung ke Grobogan karena ibu ABK berasal dari Jatiharjo. Dan memiliki rumah di wilayah tersebut.

Di rumah tersebut situasi justru sepi namun terdapat deretan karangan bunga. Ucapan duka datang dari berbagai pihak. Seperti dari Kepala Kejaksaan Negeri Grobogan, Burhanuddin Jaksa Agung RI, Abdul Malik Camat Toroh, Kepala Desa Jatiharjo hingga Ketua Umum IAD.

Baca Juga :  Pemprov Papua Siapkan Pemeriksaan LKPD dari BPK RI

Karangan bunga tersebut, sekitar pukul 09.00 dipindah ke lokasi pemakaman. Yang terletak tidak jauh dari rumah duka. Tepatnya di pemakaman Katholik. Sementara beberapa sanak saudara terlihat melayat di rumah milik nenek almarhumah. Yang berlokasi di sebelah Selatan dari rumah ibunya.

Kepala Desa Jatiharjo Eko Agus Prasetyo mengatakan keluarga Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo itu kerap berkunjung ke Jatiharjo. Lantaran neneknya berada di wilayah tersebut.

Mereka biasanya ke Jatiharjo di saat momen liburan. Seperti lebaran dan Natal. Tetapi tak jarang di hari-hari biasa.

“Yang bersangkutan bersama keluarga kerap balik ke Jatiharjo saat lebaran dan natal. Termasuk di hari-hari tertentu,” imbuhnya.

Rencana pemakaman jenazah sempat molor. Informasi awal pemakaman dilakukan pukul 07.00. Tetapi hingga pukul 10.35. Jenazah belum datang. Pemberangkatan jenazah dari Semarang molor. Jenazah tiba di pemakaman sekitar pukul 11.45.

Jenazah dalam mobil ambulans itu diiringi rombongan keluarga dan pejabat pemerintahan. Rombongan tersebut dari Semarang langsung menuju makam. Tidak mampir ke rumah ibu maupun neneknya.

Dalam proses menuju pemakaman, tampak Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo beserta istri dan anaknya berada di rombongan depan mengantar kepergian putrinya ke liang lahat. Pemakaman sendiri baru selesai sekitar pukul 13.00.

Perwakilan keluarga, Yohanes Pamungkas menyangkal pemberitaan yang menyudutkan almarhumah. Menurutnya pemberitaan itu yang beredar sepotong-sepotong. Bagi keluarga, ABK dikenal sebagai sosok yang baik.

“Rajin menabung. Sederhana. Gak neko-neko,” tambahnya.  Ia pun shock dengan kematian ABK. Lantaran keluarga mengenal ABK sosok yang kuat berdoa. Sejak kecil juga menjadi panutan.

“Terakhir pemberitaan yang menyebar tanpa klarifikasi, yang menyebar kemarin salah besar. Sepotong. Kami masih menunggu ke depannya. Untuk kasus ini kami serahkan ke kepolisian,” imbuhnya.

Diketahui ABK, 16, siswi SMA Negeri 2 Semarang meninggal tak wajar. Diduga korban meninggal akibat dicekoki minuman beralkohol di kos Venus, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik. Sebab, aparat kepolisian menemukan botol miras di tempat kos tersebut. Belakangan diketahui, korban adalah putri Penjabat (PJ) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo. (TOS/mha/aro/ifa/ton)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya