Friday, April 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Pelaku Pembobolan Ajak Security Konsumsi Miras

Kapolres Mamberamo Tengah AKBP. Simon Sahureka didampingi Kasat Reskrim, AKP. Haryono memperlihatkan barang bukti uang tunai yang disita dari LP pelaku pembobolan kantor Bank Papua Cabang Kobakma di Mapolres Jayawijaya, Senin (11/1). ( FOTO: Denny/Cepos)

WAMENA-Untuk memuluskan aksinya membobol kantor Bank Papua Cabang Kobakma hingga akhirnya berhasil membongkar brankas dan membawa kabur uang Rp 2,6 miliar, LP pelaku pembobolan mengajak satpam atau security yang bertugas, Sabtu (2/1) dini hari mengonsumsi minuman keras (Miras).

Kapolres Mamberamo Tengah AKBP. Simon Sahureka melalui Kasat Reskrim, AKP. Haryono mengatakan, pelaku memberikan Miras kepada Satpam yang sedang bertugas menjaga kantor Bank Papua Cabang Kobakma.

Usai mengonsumsi Miras, petugas security yang dipengaruhi Miras akhirnya pulang ke rumahnya untuk tidur dan meninggalkan kantor yang seharusnya ia jaga.

“Saat petugas satpam pulang, pelaku LP langsung beraksi masuk dengan cara membobol plafon bagian belakang,” ungkap Haryono kepada Cenderawasih Pos, Selasa (12/1).

Baca Juga :  Penolakan Omnibus Law Bakal Dimasukkan Dalam Revisi Otsus

Haryono mengatakan, uang tunai yang ada dalam brankas yang berhasil dibobol LP berjumlah Rp 6,2 miliar. Uang tersebut tidak semua digasak pelaku. “Pelaku membawa kabur Rp 2,6 miliar yang kemudian dibawa ke kebun pisang tidak jauh dari kantor Bank Papua,” jelasnya.

Pagi hari sekira pukul 06.30 WIT, LP kembali ke kebun pisang untuk mengambil uang yang disimpannya lalu mengisinya ke dalam tas. “Pelaku langsung ke Pasar Kobakma menyewa mobil ke Wamena dan sampai di Wamena, dia kembali sewa mobil,” bebernya.

Selama berada di Wamena, uang hasil kejahatan sebesar Rp 2,6 miliar mulai dibelanjakan pelaku sebesar Rp 1,6 miliar. Uang tersebut di antaranya dibelikan mobil dua unit dengan total harga Rp 600 juta dan perhiasan emas dengan total harga Rp 22 juta.

Baca Juga :  Perang Saudara di Beoga Berakhir

“Pelaku juga membeli 6 unit transmisi mobil strada, oli transmisi, speaker, jaket, sepatu dan beberapa barang bermerek yang harganya mahal,” ucapnya.

LP menurut Haryono juga sempat menggelar syukuran acara bakar batu untuk dua unit mobil yang dibelinya. Pelaku bahkan hendak menyumbangkan uang hasil curiannya sebesar Rp 100 juta untuk pembangunan gedung gereja. “Namun uang tersebut belum sempat diserahkan, saat kami menangkap pelaku. Sisa uang yang kami amankan dari tangan pelaku sebesar Rp 762. 517.000,” tutupnya. (jo/nat)

Kapolres Mamberamo Tengah AKBP. Simon Sahureka didampingi Kasat Reskrim, AKP. Haryono memperlihatkan barang bukti uang tunai yang disita dari LP pelaku pembobolan kantor Bank Papua Cabang Kobakma di Mapolres Jayawijaya, Senin (11/1). ( FOTO: Denny/Cepos)

WAMENA-Untuk memuluskan aksinya membobol kantor Bank Papua Cabang Kobakma hingga akhirnya berhasil membongkar brankas dan membawa kabur uang Rp 2,6 miliar, LP pelaku pembobolan mengajak satpam atau security yang bertugas, Sabtu (2/1) dini hari mengonsumsi minuman keras (Miras).

Kapolres Mamberamo Tengah AKBP. Simon Sahureka melalui Kasat Reskrim, AKP. Haryono mengatakan, pelaku memberikan Miras kepada Satpam yang sedang bertugas menjaga kantor Bank Papua Cabang Kobakma.

Usai mengonsumsi Miras, petugas security yang dipengaruhi Miras akhirnya pulang ke rumahnya untuk tidur dan meninggalkan kantor yang seharusnya ia jaga.

“Saat petugas satpam pulang, pelaku LP langsung beraksi masuk dengan cara membobol plafon bagian belakang,” ungkap Haryono kepada Cenderawasih Pos, Selasa (12/1).

Baca Juga :  Rentetan Peristiwa Yahukimo dan Krisis Kemanusiaan

Haryono mengatakan, uang tunai yang ada dalam brankas yang berhasil dibobol LP berjumlah Rp 6,2 miliar. Uang tersebut tidak semua digasak pelaku. “Pelaku membawa kabur Rp 2,6 miliar yang kemudian dibawa ke kebun pisang tidak jauh dari kantor Bank Papua,” jelasnya.

Pagi hari sekira pukul 06.30 WIT, LP kembali ke kebun pisang untuk mengambil uang yang disimpannya lalu mengisinya ke dalam tas. “Pelaku langsung ke Pasar Kobakma menyewa mobil ke Wamena dan sampai di Wamena, dia kembali sewa mobil,” bebernya.

Selama berada di Wamena, uang hasil kejahatan sebesar Rp 2,6 miliar mulai dibelanjakan pelaku sebesar Rp 1,6 miliar. Uang tersebut di antaranya dibelikan mobil dua unit dengan total harga Rp 600 juta dan perhiasan emas dengan total harga Rp 22 juta.

Baca Juga :  Lukas Enembe Akhirnya Mau Jalani Cuci Darah

“Pelaku juga membeli 6 unit transmisi mobil strada, oli transmisi, speaker, jaket, sepatu dan beberapa barang bermerek yang harganya mahal,” ucapnya.

LP menurut Haryono juga sempat menggelar syukuran acara bakar batu untuk dua unit mobil yang dibelinya. Pelaku bahkan hendak menyumbangkan uang hasil curiannya sebesar Rp 100 juta untuk pembangunan gedung gereja. “Namun uang tersebut belum sempat diserahkan, saat kami menangkap pelaku. Sisa uang yang kami amankan dari tangan pelaku sebesar Rp 762. 517.000,” tutupnya. (jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya