JAYAPURA – Mantan Tokoh Papua Merdeka Nicolas Meset sependapat jika Papua dimekarkan untuk pemerataan pembangunan dan kesejahteraan rakyat Papua. Nic menyebut, pemekaran berdasar tujuh wilayah adat adalah berkat yang Tuhan berikan untuk masyarakat Papua.
“Itu adalah berkat dari Tuhan bahwa pemerintah memberikan pemekaran Papua. Ini semata-mata untuk kemajuan masyarakat Papua. Supaya semua berjalan dengan baik, dan Masyarakat sejahtera,”katanya, Rabu (20/4).
Menurutnya, dengan Pemekaran tersebut, maka semua masyarakat memiliki tanggungjawab masing-masing untuk memajukan dan mensejahterakan rakyatnya sesuai dengan DOB (Daerah Otonomi Baru)
“Kalau Pemekaran sesuai wilayah adatnya tadi, maka semua punya tanggungjawab terhadap wilayahnya, “katanya.
Ditegaskan, Papua sudah final melalui pengakuan Dewan Keamanan PBB pada 19 November 1969 lalu, yang manegaskan jika Papua adalah bagian dari NKRI. “Jadi kalau ada yang petak- petakan, maka indikasinya mau Papua merdeka. Saya katakan Dewan Keamanan PBB sudah akui Papua adalah bagian dari NKRI. Jadi DOB harus disambut gembira, karena penduduk Papua ini sekitar 5 juta penduduk. Kalau ada Provinsi baru maka pembangunan bisa menyentuh masyarakat hingga kepelosok,”ucapnya.
Terkait ketakutan yang timbul semisal akan adanya non OAP (Orang Asli Papua) yang datang dan ketakutan lapangan pekerjaan, maka baiknya legislatif dan Eksekutif membuat regulasi untuk membatasi itu. Sebagian dari Orang Papua, menurut Nicolas, masih memiliki pemikiran yang kusut, masih pikir dirinya sendiri dan menganggap bahwa Papua ini hanya orang Papua punya.
“Harus dibagi-bagi. Karena saya sampaikan tadi, Papua adalah bagian dari NKRI. Saya sangat mengapresiasi pak Wapres yang memberikan tujuh provinsi ini”,katanya.
Menurutnya, pemerintah harus juga menyiapkan SDM Papua untuk bisa berkarya dan menjadi sukses dengan tidak mengharap seperti uang jatuh dari langit. “Catatan pentingnya adalah harus didik anak-anak Papua latih untuk bekerja, jangan malas-malas. Dilatih agar bisa mandiri berkarya. Orang Papua bukan malas, namun harus ajar dia didampingi agar sukses,”ucapnya.
“Yang penting, pemerintah sudah kasih signal akan pemekaran, persiapkan diri, jangan harap seperti bintang jatuh dari langit atau bintang kejora turun dari langit. Mimpi itu sudah habis sekarang bagaimana kita kerja untuk negerinya sendiri dan menjadi tuan di negerinya sendiri”, pungkasnya.(dil/tri)