Friday, September 20, 2024
23.7 C
Jayapura

Kecewa pada Guru, Warga Bakar Bangunan Sekolah di Dogiyai

JAYAPURA – Kecewa terhadap kepala sekolah dan guru-guru yang tidak aktif mengajar  Gedung SMA YPPGI Yeskiel Dumupa, Idakebo, Distrik Kamuu Utara, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, pada Senin (17/9) dibakar.

Pembakaran ini terjadi sekira pukul 11.20 WIT   dimana personel Polres Dogiyai yang dipimpin langsung Wakapolres, Dogiyai AKP Muhammad Tahir mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pembakaran Gedung Sekolah tersebut. Setiba di lokasi, tampak dua ruang kelas sudah rata dengan tanah.

Pdt Yehezkiel Dumupa, sekaligus tokoh agama setempat mengatakan sekelompok masa meluapkan emosinya dengan membakar gedung sekolah swasta tersebut dan mengakibatkan dua ruang kelas sekolah ludes terbakar. Ia juga menyayangkan karena jarangnya guru hadir sementara para siswa selalu membayar uang SPP.

“Yang menjadi latar belakang pembakaran dikarenakan adanya ketidakpuasan atau kekecewaan terhadap kepala sekolah dan guru-guru yang tidak aktif mengajar sedangkan murid rajin membayar uang SPP,” ujar ujar Pdt Yehezkiel Dumupa Senin (17/9).

Baca Juga :  Pj. Gubernur Papua Tengah Kunjungi RSUD Jayapura dan BNN Papua

“Pada saat anggota tiba di lokasi terbakarnya dua ruang kelas SMK YPPGI Jeheskiel Dumapa Idakebo, petugas mendapati bangunan sudah rata dengan tanah dan masih terdapat api dari sisa reruntuhan bangunan sehingga dilakukan upaya agar api tidak menyebar ke bangunan lain mengingat cuaca panas terik,” tambahnya.

Wakapolres Dogiyai mengatakan setibanya di lokasi tersebut terlihat masih berkumpul warga dan para pelajar yang mengutarakan ketidak puasannya terhadap pihak sekolah.

Dia menambahkan berdasarkan keterangan dari warga sudah cukup lama pihak tidak  melakukan kegiatan belajar mengajar yang mengakibatkan anak-anak terbengkalai pendidikannya.

Melihat situasi sedikit tidak kondusif Polres Dogiyai pun melakukan pendekatan dialogis dengan cara mediasi kekeluargaan untuk menenangkan massa yang merupakan warga setempat.

“Kami aparat kepolisian merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam hal menjaga kamtibmas, sehingga apa yang menjadi keluhan masyarakat terkait ketidakpuasan kepada pihak penyelenggara pendidikan di SMK YPPGI Jeheskiel Dumapa Idakebo akan kami sampaikan kepada pihak berwenang dalam hal ini pemerintah daerah Kabupaten Dogiyai namun kami minta tidak ada lagi pembakaran karena akan merugikan saudara-saudara sebagai warga setempat,” imbau Wakapolres saat menenangkan warga.

Baca Juga :  Juara Pra PON Tantang Juara PON XIX

Lanjut AKP Tahir, pihak Polres Dogiyai saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait pelaku pembakaran dua ruang kelas SMK YPPGI Yehezkiel Dumupa Idakebo.

“Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan, yang mana nantinya akan dilakukan pemanggilan serta pemeriksaan saksi-saksi, pengumpulan barang bukti dan setelah ini segera mungkin akan dilakukan olah TKP, ”tutup AKP Tahir. (kar/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Kecewa terhadap kepala sekolah dan guru-guru yang tidak aktif mengajar  Gedung SMA YPPGI Yeskiel Dumupa, Idakebo, Distrik Kamuu Utara, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, pada Senin (17/9) dibakar.

Pembakaran ini terjadi sekira pukul 11.20 WIT   dimana personel Polres Dogiyai yang dipimpin langsung Wakapolres, Dogiyai AKP Muhammad Tahir mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pembakaran Gedung Sekolah tersebut. Setiba di lokasi, tampak dua ruang kelas sudah rata dengan tanah.

Pdt Yehezkiel Dumupa, sekaligus tokoh agama setempat mengatakan sekelompok masa meluapkan emosinya dengan membakar gedung sekolah swasta tersebut dan mengakibatkan dua ruang kelas sekolah ludes terbakar. Ia juga menyayangkan karena jarangnya guru hadir sementara para siswa selalu membayar uang SPP.

“Yang menjadi latar belakang pembakaran dikarenakan adanya ketidakpuasan atau kekecewaan terhadap kepala sekolah dan guru-guru yang tidak aktif mengajar sedangkan murid rajin membayar uang SPP,” ujar ujar Pdt Yehezkiel Dumupa Senin (17/9).

Baca Juga :  Juara Pra PON Tantang Juara PON XIX

“Pada saat anggota tiba di lokasi terbakarnya dua ruang kelas SMK YPPGI Jeheskiel Dumapa Idakebo, petugas mendapati bangunan sudah rata dengan tanah dan masih terdapat api dari sisa reruntuhan bangunan sehingga dilakukan upaya agar api tidak menyebar ke bangunan lain mengingat cuaca panas terik,” tambahnya.

Wakapolres Dogiyai mengatakan setibanya di lokasi tersebut terlihat masih berkumpul warga dan para pelajar yang mengutarakan ketidak puasannya terhadap pihak sekolah.

Dia menambahkan berdasarkan keterangan dari warga sudah cukup lama pihak tidak  melakukan kegiatan belajar mengajar yang mengakibatkan anak-anak terbengkalai pendidikannya.

Melihat situasi sedikit tidak kondusif Polres Dogiyai pun melakukan pendekatan dialogis dengan cara mediasi kekeluargaan untuk menenangkan massa yang merupakan warga setempat.

“Kami aparat kepolisian merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam hal menjaga kamtibmas, sehingga apa yang menjadi keluhan masyarakat terkait ketidakpuasan kepada pihak penyelenggara pendidikan di SMK YPPGI Jeheskiel Dumapa Idakebo akan kami sampaikan kepada pihak berwenang dalam hal ini pemerintah daerah Kabupaten Dogiyai namun kami minta tidak ada lagi pembakaran karena akan merugikan saudara-saudara sebagai warga setempat,” imbau Wakapolres saat menenangkan warga.

Baca Juga :  Kandas di Gelora Bung Tomo

Lanjut AKP Tahir, pihak Polres Dogiyai saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait pelaku pembakaran dua ruang kelas SMK YPPGI Yehezkiel Dumupa Idakebo.

“Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan, yang mana nantinya akan dilakukan pemanggilan serta pemeriksaan saksi-saksi, pengumpulan barang bukti dan setelah ini segera mungkin akan dilakukan olah TKP, ”tutup AKP Tahir. (kar/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya