Tuesday, September 30, 2025
26.5 C
Jayapura

TNI Klaim Tewaskan 2 Anak Buah Egianus Kogoya di Yahukimo

JAKARTA – Operasi penindakan yang dilakukan oleh TNI pada Senin dini hari (16/6) menewaskan dua orang anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Mabes TNI memastikan bahwa TNI akan terus berusaha menghentikan teror yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut. Mereka juga mengajak anggota OPM lainnya kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan hal itu kepada awak media di Jakarta pada Selasa (17/6). Dia memastikan bahwa siapapun anggota OPM yang memutuskan kembali kepada NKRI dan bersumpah setia kepada Ibu Pertiwi akan diterima.

Kristomei menyatakan bahwa operasi penindakan yang dilakukan oleh TNI merupakan respons atas tindakan brutal OPM yang membunuh para pekerja pembangunan gereja di Wamena dan merusak kawasan hutan untuk ladang ganja. Dia menegaskan, TNI hadir untuk menghentikan teror dan mengembalikan rasa aman masyarakat di Papua.

Baca Juga :  Atasi Konflik di Papua, Pangdam Dukung Pendekatan Dialog

”Operasi dilaksanakan pada Senin, 16 Juni 2025, sekitar pukul 00.15 WIT. Setelah memperoleh informasi dari masyarakat tentang keberadaan 4 anggota OPM di salah satu honai di Kampung Ligima,” jelasnya. Dalam upaya penangkapan tersebut, terjadi kontak tembak singkat antara para prajurit TNI dengan anggota OPM tersebut. Kontak tembak terjadi di Kampung Aleleng. Akibatnya 2 anggota OPM tewas di tempat.

JAKARTA – Operasi penindakan yang dilakukan oleh TNI pada Senin dini hari (16/6) menewaskan dua orang anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Mabes TNI memastikan bahwa TNI akan terus berusaha menghentikan teror yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut. Mereka juga mengajak anggota OPM lainnya kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan hal itu kepada awak media di Jakarta pada Selasa (17/6). Dia memastikan bahwa siapapun anggota OPM yang memutuskan kembali kepada NKRI dan bersumpah setia kepada Ibu Pertiwi akan diterima.

Kristomei menyatakan bahwa operasi penindakan yang dilakukan oleh TNI merupakan respons atas tindakan brutal OPM yang membunuh para pekerja pembangunan gereja di Wamena dan merusak kawasan hutan untuk ladang ganja. Dia menegaskan, TNI hadir untuk menghentikan teror dan mengembalikan rasa aman masyarakat di Papua.

Baca Juga :  Unggul Perolehan Suara, Pasangan DY-EM Deklarasikan Kemenangan

”Operasi dilaksanakan pada Senin, 16 Juni 2025, sekitar pukul 00.15 WIT. Setelah memperoleh informasi dari masyarakat tentang keberadaan 4 anggota OPM di salah satu honai di Kampung Ligima,” jelasnya. Dalam upaya penangkapan tersebut, terjadi kontak tembak singkat antara para prajurit TNI dengan anggota OPM tersebut. Kontak tembak terjadi di Kampung Aleleng. Akibatnya 2 anggota OPM tewas di tempat.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya