Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

KPK Ajak Pemuda Tolak Serangan Fajar

JAYAPURA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak anak – anak muda di Papua untuk lebih cerdas dalam memilih siapa calon kepala daerah maupun caleg yang akan maju di Pemilu 2024.

Satu metode yang digunakan adalah mengajak kalangan muda untuk berkontribusi lewat film. Film yang dilombakan ini paling tidak akan menjelaskan secara visual bentuk – bentuk korupsi maupun sikap yang perlu diambil apabila terjadi.

 Epi Handayani selaku spesialis Kampanye Anti Korupsi KPK  menjelaskan bahwa Anti Coruption Film (ACF) Festival sudah berlangsung sejak 2013 dan ini tahun 2023 merupakan tahun kesembilan.

Tujuan dari ACF Fest ini sendiri untuk turut berpartisipasi aktif dan kritis lewat karya anti korupsi yang disajikan melalui film.

“Yang diharapkan dari partisipasi ini adalah muncul nilai anti korupsi mulai dari kejujuran, kepedulian, kesederhanaan, kedisiplinan termasuk keadilan dan KPK berharap kaum millenial juga berani speak up atau berbicara lebih luas dan menjadi bagian dari perjuangan KPK,” jelas Epi didampingi  Harvan Agustriansyah selaku sutradara film dan Danny Mambrasar sebagai finalis ACT Fest 2022 di Bioskop XXI Jayapura, Jumat (16/6).

Baca Juga :  ULMWP Yakin jadi Anggota Penuh MSG

 KPK berharap ada semangat yang sama yang dilakukan anak  anak muda, paling tidak untuk menolak terjadinya nilai korupsi. Satu semangat yang diusung kata Epi adalah menolak serangan fajar.

“Anak muda harus bisa menolak serangan fajar,” ajaknya. Pasalnya ini masih terjadi di kota – kota besar dan anak muda yang cerdas serta peduli patut menanamkan sikap untuk menolak sebagai bentuk mendukung KPK.

Disini Epi menjelaskan bahwa pada tahun 2022 lalu ada 900 film yang masuk untuk mengikuti lomba ACF Fest dan ia berharap dari Papua bisa ambil bagian. Ia juga memperkenalkan Dani Mambrasar yang menjadi finalis pertama untuk Papua yang masuk ACF Fest. “Yang jelas ini  bukan sekedar film yang dibuat tapi bisa dijadikan media pembelajaran dan sekarang lewat film kita juga sedang belajar,” tambahnya.

Baca Juga :  APBD Kota Jayapura TA. 2024 Ditetapkan Rp 1,7 Triliun Lebih

 Lanjut Epi, nantinya dari alumni ACF Fest ini seluruhkan akan dikumpulkan guna melakukan family gathering guna menyatukan komitmen berjuang bersama KPK. Harvan menanggapi dari aspek perfileman dimana kata dia  penting untuk setiap orang menceritakan kegelisahannya lewat sebuah film terlebih yang menyangkut tentang perlawanan terhadap kasus korupsi. Ia meminta anak muda bisa mengekspresikan aspirasinya melalui film.

 “Soal filmnya bagus atau tidak  itu semua akan melewati proses namun yang terpenting adalah memulai dan berani mencoba,” tutupnya. (ade)

JAYAPURA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak anak – anak muda di Papua untuk lebih cerdas dalam memilih siapa calon kepala daerah maupun caleg yang akan maju di Pemilu 2024.

Satu metode yang digunakan adalah mengajak kalangan muda untuk berkontribusi lewat film. Film yang dilombakan ini paling tidak akan menjelaskan secara visual bentuk – bentuk korupsi maupun sikap yang perlu diambil apabila terjadi.

 Epi Handayani selaku spesialis Kampanye Anti Korupsi KPK  menjelaskan bahwa Anti Coruption Film (ACF) Festival sudah berlangsung sejak 2013 dan ini tahun 2023 merupakan tahun kesembilan.

Tujuan dari ACF Fest ini sendiri untuk turut berpartisipasi aktif dan kritis lewat karya anti korupsi yang disajikan melalui film.

“Yang diharapkan dari partisipasi ini adalah muncul nilai anti korupsi mulai dari kejujuran, kepedulian, kesederhanaan, kedisiplinan termasuk keadilan dan KPK berharap kaum millenial juga berani speak up atau berbicara lebih luas dan menjadi bagian dari perjuangan KPK,” jelas Epi didampingi  Harvan Agustriansyah selaku sutradara film dan Danny Mambrasar sebagai finalis ACT Fest 2022 di Bioskop XXI Jayapura, Jumat (16/6).

Baca Juga :  Ancaman OPM Tembak Bupati Nduga Beredar

 KPK berharap ada semangat yang sama yang dilakukan anak  anak muda, paling tidak untuk menolak terjadinya nilai korupsi. Satu semangat yang diusung kata Epi adalah menolak serangan fajar.

“Anak muda harus bisa menolak serangan fajar,” ajaknya. Pasalnya ini masih terjadi di kota – kota besar dan anak muda yang cerdas serta peduli patut menanamkan sikap untuk menolak sebagai bentuk mendukung KPK.

Disini Epi menjelaskan bahwa pada tahun 2022 lalu ada 900 film yang masuk untuk mengikuti lomba ACF Fest dan ia berharap dari Papua bisa ambil bagian. Ia juga memperkenalkan Dani Mambrasar yang menjadi finalis pertama untuk Papua yang masuk ACF Fest. “Yang jelas ini  bukan sekedar film yang dibuat tapi bisa dijadikan media pembelajaran dan sekarang lewat film kita juga sedang belajar,” tambahnya.

Baca Juga :  Penasaran dengan Papeda

 Lanjut Epi, nantinya dari alumni ACF Fest ini seluruhkan akan dikumpulkan guna melakukan family gathering guna menyatukan komitmen berjuang bersama KPK. Harvan menanggapi dari aspek perfileman dimana kata dia  penting untuk setiap orang menceritakan kegelisahannya lewat sebuah film terlebih yang menyangkut tentang perlawanan terhadap kasus korupsi. Ia meminta anak muda bisa mengekspresikan aspirasinya melalui film.

 “Soal filmnya bagus atau tidak  itu semua akan melewati proses namun yang terpenting adalah memulai dan berani mencoba,” tutupnya. (ade)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya