SENTANI-Pemerintah Kabupaten Jayapura melakukan Rapat koordinasi (Rakor) dalam melihat situasi dan perkembangan di Kabupaten Jayapura bersama Forkopimda, di salah satu Hotel di Sentani, Kamis (15/6) lalu.
Triwarno mengatakan, sesuai tupoksinya masing-masing Forkopimda mempunyai tugas dan tanggung jawab, baik itu Aparatur Sipil Negara, TNI/Polri dalam menciptakan situasi kamtibmas dan berkaitan dalam menjaga keutuhan Bangsa dan Negara Indonesia.
Dalam Rakor kali ini, ada lima hal penting yang dibahas yaitu pertama, pendekatan kepada tokoh adat, masyarakat, agama, dengan menggandeng FKUB, yang dijadwalkan Badan Kesbangpol untuk melalukan pertemuan. Kedua masih terjadinya pemalangan terhadap fasilitas umum di beberapa titik di Kabupaten Jayapura.
Ketiga mengingat tahun politik yang tahapannya sudan dimulai tahun ini, sehingga perlu di tingkatkan sinergitas dengan berbagai stakholder, untuk menangkal maraknya pemberitaan hoax di media sosial dan adanya politisasi identitas di tengah masyarakat.
Juga perlu mengedukasi masyarakat lewat peran serta aktif dalam partai politik peserta Pemilu dan pemerintah daerah, dengan diadakannya dialog serta sosialisasi untuk mewujudkan Pemilu damai.
Sedangkan yang keempat terkait letak Kabupaten Jayapura yang strategis, dimana menjadi pintu masuk keluarnya barang dan orang, sehingga sangat mudah dimanfaatlan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk menyelundupkan senjata dan amunisi, narkoba maupun minuman keras.
Sementara yang ditangani Angkasa Pura telah di dukung dengan teknologi memadai berupa X-Ray, tetapi yang di maskapai kecil (MISSI) tidak tersedia alat X-Ray, sehimgga membuka ruang untuk pihak pihak tertentu melakukan aktivitas ilegal dan membutuhkan sinergitas.
Untuk yang kelima peredaran narkotika jenis ganja perlu menjadi atensi bersama, bahwa hingga saat ini peredarannya sudah meluas sampai kepada pelajar di Kabupaten Jayapura.
Dalam Rakor Forkopimda ini ada masukan dan penekanan perlunya tindakan tegas yang harus dilakukan sesuai dengan peraturan dan undang undang yang berlaku, sebab apabila tidak dilakukan dengan tegas, negara akan lemah. dil/ary)
