Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Akan Jadi Bahan Evaluasi KPU

Soal Anggota KPPS yang Sakit Hingga Meninggal Dunia

JAYAPURA – Di tengah isu banyaknya anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang kelelhan hingga meninggal dunia saat pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu),  namun KPU Papua mengklaim sejauh ini di wilayahnya masih aman.

Ketua KPU Papua, Steve Dumbon, menyebut hingga kini pihaknya belum menerima laporan adanya anggota KPPS yang sakit atau meninggal dunia akibat kelelahan di tempat pemungutan suara (TPS).

“Sampai saat ini KPU belum menerima laporan adanya anggota KPPS yang dirawat di rumah sakit maupun meninggal dunia akibat kelelahan saat menjalankan tugasnya,” ucap Steve saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (16/2).

Lanjut Steve, yang ada hanyalah salah seorang anggota Lindungan Masyarakat (Linmas) yang bertugas mengawal proses pelaksanaan pemilu di TPS 5 Kampung Yoka, meninggal dunia di TPS diduga faktor kelelahan selama proses penyelenggaraan Pemilu 2024 yang dilaksanakan Rabu (14/2) lalu.

Baca Juga :  Ditemani Keluarga, Lukas Enembe Didoakan di RSPAD

“Sampai saat ini kami baru menerima laporan seorang anggota Linmas yang meninggal dunia, atas nama Ketua KPU dan staf KPU menyampaikan turut berduka cita atas insiden itu,” kata Steve.

Sementara itu, Steve mengatakan anggota KPPS di Pemilu tahun ini akan menjadi bahan evaluasi bagi KPU. “Kita evaluasi ulang terutama dari kinerjanya, perilaku dan hal hal yang berkaitan dengan pemahaman dan pengetahuan mereka tentang kepemiluan dan lain lain,” ujarnya.

Menurutnya, yang menjadi catatan kedepannya yakni bagaimana moral seseorang itu baik dan tahu tentang kepemiluan.

“Rekruitmen KPPS kedepan yang menjadi catatan adalah moralnya baik, minimal dia tahu tentang kepemiluan, proses pelaksanaan pemungutan suara, penghitungan dan rekapitulasi suara di tingkat TPS,” ucapnya.  Juga yang terpenting adalah sehat jasmani dan rohani, perihal umur bukan suatu jaminan.

Baca Juga :  Dampak Hujan Es Masih Dirasakan Warga Distrik Kuyawage

Kedepannya, materi Bimtek kepada anggota KPPS harus diperdalam. Dengan begitu, mereka  menjadi paham akan tugas dan tupoksinya ketika berada di lapangan.

“Karena ini menggunakan APBN, sehingga kami menyesuaikan apa yang telah dijadwalkan dan ditangani oleh KPU RI. Namun, untuk Pilkada nanti dengan menggunakan APBD. Kita berharap bisa mengantisipasinya jauh hari, intinya kita belajar dari Pemilu kali ini,” pungkasnya. (fia/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Soal Anggota KPPS yang Sakit Hingga Meninggal Dunia

JAYAPURA – Di tengah isu banyaknya anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang kelelhan hingga meninggal dunia saat pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu),  namun KPU Papua mengklaim sejauh ini di wilayahnya masih aman.

Ketua KPU Papua, Steve Dumbon, menyebut hingga kini pihaknya belum menerima laporan adanya anggota KPPS yang sakit atau meninggal dunia akibat kelelahan di tempat pemungutan suara (TPS).

“Sampai saat ini KPU belum menerima laporan adanya anggota KPPS yang dirawat di rumah sakit maupun meninggal dunia akibat kelelahan saat menjalankan tugasnya,” ucap Steve saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (16/2).

Lanjut Steve, yang ada hanyalah salah seorang anggota Lindungan Masyarakat (Linmas) yang bertugas mengawal proses pelaksanaan pemilu di TPS 5 Kampung Yoka, meninggal dunia di TPS diduga faktor kelelahan selama proses penyelenggaraan Pemilu 2024 yang dilaksanakan Rabu (14/2) lalu.

Baca Juga :  Rugikan Negara Rp 1,9 M, Oknum ASN Mamberamo Raya Ditahan

“Sampai saat ini kami baru menerima laporan seorang anggota Linmas yang meninggal dunia, atas nama Ketua KPU dan staf KPU menyampaikan turut berduka cita atas insiden itu,” kata Steve.

Sementara itu, Steve mengatakan anggota KPPS di Pemilu tahun ini akan menjadi bahan evaluasi bagi KPU. “Kita evaluasi ulang terutama dari kinerjanya, perilaku dan hal hal yang berkaitan dengan pemahaman dan pengetahuan mereka tentang kepemiluan dan lain lain,” ujarnya.

Menurutnya, yang menjadi catatan kedepannya yakni bagaimana moral seseorang itu baik dan tahu tentang kepemiluan.

“Rekruitmen KPPS kedepan yang menjadi catatan adalah moralnya baik, minimal dia tahu tentang kepemiluan, proses pelaksanaan pemungutan suara, penghitungan dan rekapitulasi suara di tingkat TPS,” ucapnya.  Juga yang terpenting adalah sehat jasmani dan rohani, perihal umur bukan suatu jaminan.

Baca Juga :  Jangan Perkosa Hak Anak!

Kedepannya, materi Bimtek kepada anggota KPPS harus diperdalam. Dengan begitu, mereka  menjadi paham akan tugas dan tupoksinya ketika berada di lapangan.

“Karena ini menggunakan APBN, sehingga kami menyesuaikan apa yang telah dijadwalkan dan ditangani oleh KPU RI. Namun, untuk Pilkada nanti dengan menggunakan APBD. Kita berharap bisa mengantisipasinya jauh hari, intinya kita belajar dari Pemilu kali ini,” pungkasnya. (fia/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya