Thursday, March 28, 2024
31.7 C
Jayapura

Kemendikbud Hanya Bantu Sekolah yang Rusak Parah

KIP: Mendikbud Prof. DR. Muhajir Efendi saat  menyaksikan para pelajar mencairkan dana dari KIP yang dibagikan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (15/10). ( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan hanya akan membantu sekolah yang sifatnya rusak parah akibat kerusuhan yang terjadi, 23 September lalu. 

Pasalnya, bantuan dari Kemendikdub ini hanya bersifat afirmatif karena tidak ada alokasi khusus. Untuk itu, masalah sekolah yang rusak parah akan dibicarakan khusus dengan pemda Jayawijaya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Prof. DR. Muhajir Efendi mengaku sudah mendapat laporan dari Pemkab Jayawijaya mengenai sekolah yang rusak dan telah ditangani. 

Mendikbud Muhajir Efendi menilai langkah yang diambil Pemkab Jayawijaya sudah tepat dan nanti sekolah yang dampaknya parah saja yang akan dibicarakan bersama dengan Bupati Jayawijaya.

“Nanti kita akan berikan bantuan dan ini sifatnya kontingensial sekali. Tetapi pertama yang harus bertanggung jawab adalah pemerintah daerah setempat,” jelasnya di sela-sela kunjungannya di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, kemarin. 

Menurut Efendi, kalau ada yang sangat dipandang perlu bantuan, pemerintah Pusat pasti akan dibantu. Seperti saat ini pihaknya telah menurunkan peralatan sekolah dan mungkin juga bantuan untuk guru. Termasuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan mempercepat mereka yang penerima baru KIP akan ditambah.

Baca Juga :  KPK Dinilai Lakukan Kesalahan

“Nanti kita akan cek lagi anak-anak di Jayawijaya yang berhak mendapat KIP. Untuk itu, saya akan meminta pemerintah daerah untuk melakukan pendataan lagi. Khusus di Wamena, saya belum tahu persis angkanya berapa,” tuturnya.  

Ia juga berterima kasih kepada Pemkab Jayawijaya karena telah kembali memulihkan kegiatan belajar mengajar di kota Wamena dan beberapa distriknya. Tentunya ia meminta dukungan untuk para pengungsi khususnya siswa yang mengungsi agar bisa mendapat perhatian dan bisa ditampung sebagaimana mestinya.

“Mereka harus diberikan kesempatan untuk belajar seperti siswa-siswa yang lainnya. Kemudian kita juga akan bantu siswa-siswa yang ada di pengungsian ini,” kata  Muhajir Efendi.

Ia juga menyampaikan jika pada kerusuhan lalu sebenarnya ia ingin datang ke Wamena. Namun setelah sampai ke Jayapura tak ada lagi penerbangan ke Wamena. Untuk itu, ia kembali ke Jakarta dan merencanakan untuk kembali ke Papua apapun yang terjadi. Guna memberikan masukan kepada guru dan bagaimana membangun profesionalisme guru  di seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Putra Asli Papua Pimpin Kodam Cenderawasih

Di tempat yang sama, Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menyatakan, atas nama Pemda dan masyarakat Jayawijaya memberikan apresiasi pada Kemendikbud yang sudah melihat langsung proses pendidikan di Jayawijaya.

Pasca kerusuhan menurut Bupati Jhon Banua pemda telah mengambil langkah penting diantaranya mendata kerusakan sekolah dan perguruan tinggi.

“Semua data kerusakan sekolah dan perguruan tinggi telah dilaporkan kepada Presiden RI. Kami juga sudah mengupayakan pendidikan di Jayawijaya harus berjalan kembali sejak 7 Oktober lalu dengan segala keterbatasan yang ada,”bebernya.

Bupati Jhon Banua berharap Mendikbud dapat memberikan motivasi kepada guru agar bisa kembali melaksanakan tugas dengan baik dan dengan segala keterbatasan yang sifatnya sementara waktu di Jayawijaya.

Sebelum melakukan kunjungan di Wamena, Mendikbud melakukan kunjungan ke Kabupaten Nduga.

Di Wamena, Mendikbud berkunjung ke SMP Negeri 2 Wamena guna melakukan pembagian Galaxi Tab kepada sekolah guna mendukung program digitalisasi sekolah, sekaligus membagikan KIP kepada siswa sekolah dari TK, SD, SMP, SMA. (jo/nat) 

KIP: Mendikbud Prof. DR. Muhajir Efendi saat  menyaksikan para pelajar mencairkan dana dari KIP yang dibagikan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (15/10). ( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan hanya akan membantu sekolah yang sifatnya rusak parah akibat kerusuhan yang terjadi, 23 September lalu. 

Pasalnya, bantuan dari Kemendikdub ini hanya bersifat afirmatif karena tidak ada alokasi khusus. Untuk itu, masalah sekolah yang rusak parah akan dibicarakan khusus dengan pemda Jayawijaya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Prof. DR. Muhajir Efendi mengaku sudah mendapat laporan dari Pemkab Jayawijaya mengenai sekolah yang rusak dan telah ditangani. 

Mendikbud Muhajir Efendi menilai langkah yang diambil Pemkab Jayawijaya sudah tepat dan nanti sekolah yang dampaknya parah saja yang akan dibicarakan bersama dengan Bupati Jayawijaya.

“Nanti kita akan berikan bantuan dan ini sifatnya kontingensial sekali. Tetapi pertama yang harus bertanggung jawab adalah pemerintah daerah setempat,” jelasnya di sela-sela kunjungannya di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, kemarin. 

Menurut Efendi, kalau ada yang sangat dipandang perlu bantuan, pemerintah Pusat pasti akan dibantu. Seperti saat ini pihaknya telah menurunkan peralatan sekolah dan mungkin juga bantuan untuk guru. Termasuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan mempercepat mereka yang penerima baru KIP akan ditambah.

Baca Juga :  KPK Dinilai Lakukan Kesalahan

“Nanti kita akan cek lagi anak-anak di Jayawijaya yang berhak mendapat KIP. Untuk itu, saya akan meminta pemerintah daerah untuk melakukan pendataan lagi. Khusus di Wamena, saya belum tahu persis angkanya berapa,” tuturnya.  

Ia juga berterima kasih kepada Pemkab Jayawijaya karena telah kembali memulihkan kegiatan belajar mengajar di kota Wamena dan beberapa distriknya. Tentunya ia meminta dukungan untuk para pengungsi khususnya siswa yang mengungsi agar bisa mendapat perhatian dan bisa ditampung sebagaimana mestinya.

“Mereka harus diberikan kesempatan untuk belajar seperti siswa-siswa yang lainnya. Kemudian kita juga akan bantu siswa-siswa yang ada di pengungsian ini,” kata  Muhajir Efendi.

Ia juga menyampaikan jika pada kerusuhan lalu sebenarnya ia ingin datang ke Wamena. Namun setelah sampai ke Jayapura tak ada lagi penerbangan ke Wamena. Untuk itu, ia kembali ke Jakarta dan merencanakan untuk kembali ke Papua apapun yang terjadi. Guna memberikan masukan kepada guru dan bagaimana membangun profesionalisme guru  di seluruh Indonesia.

Baca Juga :  DPO Kasus Mutilasi Roy Diringkus Polisi

Di tempat yang sama, Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menyatakan, atas nama Pemda dan masyarakat Jayawijaya memberikan apresiasi pada Kemendikbud yang sudah melihat langsung proses pendidikan di Jayawijaya.

Pasca kerusuhan menurut Bupati Jhon Banua pemda telah mengambil langkah penting diantaranya mendata kerusakan sekolah dan perguruan tinggi.

“Semua data kerusakan sekolah dan perguruan tinggi telah dilaporkan kepada Presiden RI. Kami juga sudah mengupayakan pendidikan di Jayawijaya harus berjalan kembali sejak 7 Oktober lalu dengan segala keterbatasan yang ada,”bebernya.

Bupati Jhon Banua berharap Mendikbud dapat memberikan motivasi kepada guru agar bisa kembali melaksanakan tugas dengan baik dan dengan segala keterbatasan yang sifatnya sementara waktu di Jayawijaya.

Sebelum melakukan kunjungan di Wamena, Mendikbud melakukan kunjungan ke Kabupaten Nduga.

Di Wamena, Mendikbud berkunjung ke SMP Negeri 2 Wamena guna melakukan pembagian Galaxi Tab kepada sekolah guna mendukung program digitalisasi sekolah, sekaligus membagikan KIP kepada siswa sekolah dari TK, SD, SMP, SMA. (jo/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya